Inilah yang Harus Diwaspadai Jika Terus-terusan Cegukan
Halodoc, Jakarta - Semua orang pasti pernah cegukan, dan hal ini memang cukup mengganggu. Hanya dengan meminum segelas air putih secara perlahan biasanya cegukan akan hilang. Namun, bagaimana jadinya jika cegukan yang kamu alami tidak segera berhenti atau terjadi dalam intensitas yang sering? Kondisi ini jarang terjadi, namun patut kamu waspadai karena bisa mengisyaratkan gejala penyakit tertentu.
Cegukan terjadi saat otot diafragma berkontraksi tanpa disengaja. Diafragma ini memisahkan perut dan dada serta memiliki peranan penting dalam sistem pernapasan manusia. Hal ini karena tubuh bergantung pada kontraksi dan pergerakan diafragma agar proses pernapasan berlangsung normal. Ketika napas ditarik, otot diafragma turun (kontraksi) dan naik kembali (relaksasi) saat menghembuskan napas.
Ketika cegukan, otot diafragma berkontraksi secara tiba-tiba, dan menyebabkan udara terlalu cepat masuk ke dalam paru-paru, akibatnya katup saluran pernapasan menutup dan menimbulkan suara ‘hik’.
Baca Juga: Kenapa Bisa Cegukan Saat Minum Soda?
Penyebab Sering Cegukan
Penyebab cegukan berkepanjangan atau memiliki intensitas yang sering dapat dipicu oleh:
-
Gangguan sistem pencernaan, seperti gastritis, tukak lambung, pankreatitis, kanker pankreas, kanker lambung, penyakit radang usus, penyumbatan usus, atau radang hati.
-
Gangguan saraf, misalnya peradangan saluran napas, tumbuh tumor, atau kista di leher.
-
Gangguan pada otak, seperti stroke perdarahan, radang dan infeksi otak, tumor otak, multiple sclerosis, dan hidrosefalus.
-
Gangguan di rongga dada, misalnya akibat pneumonia, tuberkulosis, asma, bronkitis, cedera pada dada, dan emboli paru.
-
Gangguan jantung, seperti serangan jantung dan peradangan selaput jantung.
-
Gangguan mental, misalnya anoreksia dan skizofrenia.
Baca Juga: Wajib ke Dokter Jika Alami Cegukan Ini
Mengatasi Cegukan
Kebanyakan cegukan bisa diatasi di rumah dengan cara sederhana seperti menahan napas beberapa saat, meminum air dengan cepat, atau mengisap lemon. Cara lain untuk menghentikan cegukan secara sederhana adalah bernapas dalam kantong kertas, menyicipi cuka, hingga menarik lutut ke arah dada dan menunduk hingga dada terasa tertekan.
Jika cegukan terjadi hingga lebih dari tiga jam, maka kamu harus segera berdiskusi ke dokter. Ada beberapa penanganan yang dapat dilakukan. Misalnya untuk pengidap penyakit asam lambung yang mengalami cegukan terus-menerus, dokter dapat memberikan obat untuk mengurangi produksi asam lambung.
Sementara, kondisi cegukan yang cukup parah dan bersifat kronis, dokter memberikan obat seperti chlorpromazine, haloperidol, obat anti-kejang asam valproat, fenitoin, dan carbamazepine, atau obat antimuntah metoclopramide.
Jika pengobatan tersebut masih tidak menimbulkan hasil, maka dokter akan merekomendasikan suntikan obat bius lokal pada saraf yang ada di antara leher dan dada. Pilihan pengobatan selanjutnya penempatan alat implan untuk memberikan stimulasi elektrik ringan pada saraf agar dapat menghentikan cegukan terus-menerus.
Komplikasi Cegukan
Jika cegukan tidak kunjung berhenti, maka ditakutkan terjadi komplikasi yang berbahaya, seperti:
-
Rasa tidak nyaman.
-
Kurang tidur.
-
Sulit saat mengonsumsi makanan.
-
Penyakit refluks asam lambung (GERD).
-
Alkalosis.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Cegukan Pada Bayi Baru Lahir
Segera hubungi dokter jika cegukan berlangsung lama atau lebih dari 48 jam. Tidak hanya bikin capek, cegukan yang terus-menerus bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan. Kamu bisa memanfaatkan fitur Talk to a Doctor di aplikasi Halodoc untuk bisa bicara dengan dokter kapan saja dan dimana saja melalui Chat, Voice Call, atau Video Call. Yuk, download aplikasinya sekarang!