Inilah Pertolongan Pertama saat Mengalami Cedera Kaki
Halodoc, Jakarta – Cedera kaki rentan dialami oleh para atlet. Risiko cedera lebih tinggi pada olahraga kontak, seperti gulat, sepak bola dan olahraga kecepatan tinggi, seperti bersepeda, skating, ski, snowboarding, dan skateboard. Namun, kondisi ini juga bisa dialami siapa pun. Selain atlet, cedera kaki juga kerap dialami oleh anak-anak dan remaja saat berolahraga atau bermain karena jatuh secara tidak sengaja.
Lutut, pergelangan kaki, dan kaki adalah area tubuh yang paling rentan mengalami cedera. Jika kamu seorang atlet atau punya hobi olahraga yang rentan menyebabkan cedera kaki, sebaiknya ketahui pertolongan pertama saat mengalami cedera kaki berikut.
Baca juga: Begini Cara Mengobati Cedera Pemain Bola
Pertolongan Pertama saat Mengalami Cedera Kaki
Penanganan cedera kaki sebenarnya tergantung lokasi, jenis, dan tingkat keparahan cedera. Namun, pertolongan pertama untuk cedera kaki umumnya dengan cara mengistirahatkan kaki untuk membantu ligamen kembali ke bentuk semula, kompres dengan es untuk mengurangi pembengkakan, serta meninggikan kaki untuk menjaga sendi tetap tegak serta mengurangi pembengkakan.
Namun, pertolongan pertama tersebut biasanya hanya bekerja untuk cedera ringan saja. Apabila disertai dengan patah tulang, cedera mungkin perlu diobati oleh tim medis dan perlu segera dilakukan tindakan operasi. Setelah mendapatkan pertolongan pertama, sebaiknya kamu melanjutkan perawatan dengan dokter setidaknya selama 48 jam setelah masa cedera.
Jenis Cedera Kaki untuk Menentukan Perawatan
Kamu juga perlu mengetahui jenis-jenis cedera agar tidak salah dalam melakukan penanganan. Berikut jenis-jenis cedera kaki yang perlu kamu ketahui:
- Cedera Akut (Traumatis)
Cedera akut sering disebabkan oleh pukulan langsung, cedera tembus, jatuh, terpelintir, menyentak, macet, atau menekuk anggota tubuh secara tidak normal. Hal ini bisa menimbulkan nyeri parah yang muncul tiba-tiba. Cedera kemudian juga bisa menyebabkan memar dan bengkak. Selain memar dan bengkak, cedera akut juga bisa menimbulkan kondisi ini yang perlu penanganan medis segera:
- Cedera pada ligamen yang menghubungkan tulang ke tulang dan membantu menstabilkan sendi.
- Cedera pada serat kuat yang menghubungkan otot ke tulang (tendon).
- Otot tertarik (cedera hamstring).
- Pecah otot.
- Tulang patah.
- Dislokasi sendi.
Baca juga: Keseleo Bukan Diurut, Segera Bawa ke Dokter
- Cedera Berlebihan
Cedera berlebihan terjadi ketika terlalu banyak tekanan yang ditempatkan pada sendi atau jaringan lain secara berlebihan saat melakukan aktivitas yang sama berulang kali. Cedera berlebihan meliputi:
- Radang kantung cairan yang melindungi dan melumasi tulang (bursitis).
- Peradangan, robekan, atau kerusakan pada serat kuat yang menghubungkan otot ke tulang (tendinitis).
- Keretakan garis rambut pada tulang akibat patah tulang kaki karena stres.
- Peradangan pada selubung fibrosa tulang, tempat di mana serat-serat otot menempel (shin splints).
- Radang plantar fascia yang terjadi bagian bawah kaki (plantar fasciitis).
- Peradangan di bagian atas tulang kering (tibia) tempat tendon patella menempel pada tulang menonjol.
Baca juga: Cedera Berulang Bisa Sebabkan Gangguan Kesehatan Tendinitis
Pertolongan pertama cedera akut dan cedera berlebihan tentunya berbeda. Ketika kamu mengalami cedera berlebihan, tentu kamu harus menerima penanganan medis sesegera mungkin. Jika punya pertanyaan lain mengenai cedera kaki, hubungi dokter lewat aplikasi Halodoc saja. Lewat aplikasi ini, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan dimana saja.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Leg Injury? What to Do.
Michigan Medicine. Diakses pada 2020. Leg injuries.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan