Inilah Penyebab Wanita Karier Lebih Rentan Terkena Diabetes
Halodoc, Jakarta – Jika kamu merupakan wanita karier dengan jam kerja tinggi (lebih dari 45 jam dalam seminggu), sebaiknya waspada akan risiko gangguan kesehatan. Kerja lembur mungkin bisa memberikan pendapatan atau penghasilan yang lebih banyak. Sayangnya kesehatan kamu juga bisa terganggu.
Bekerja secara berlebihan memang ternyata memiliki dampak negatif pada kesehatan. Bukan hanya akan menimbulkan stres, bekerja lebih dari 45 jam setiap minggunya dapat memicu penyakit diabetes, terutama bagi wanita.
Hal di atas berdasarkan studi terbaru dari Institute for Work & Health di Toronto, Kanada yang dipublikasikan dalam BMJ Diabetes Research & Care. Penelitian tersebut menganalisis sekitar 7.000 pekerja berusia 35 tahun atau lebih di Kanada selama lebih dari 12 tahun.
Pada awal penelitian atau sekitar 2 tahun pertama, belum terbukti satu pun dari pekerja yang mengidap diabetes. Penyakit diabetes baru mulai menyerang setelah mendekati masa-masa akhir bekerja. Artinya, penyakit tersebut memiliki efek jangka panjang.
Dari hasil penelitian, wanita yang bekerja lebih dari 45 jam seminggu memiliki risiko 63 persen lebih tinggi terkena diabetes dibandingkan wanita yang bekerja sekitar 35-40 jam setiap minggunya. Hal tersebut didapatkan berdasarkan total jam kerja yang dibayar dan yang tidak dibayar. Termasuk faktor-faktor potensial lain yang dapat memengaruhi risiko diabetes, seperti gaya hidup dan berbagai penyakit kronis.
Mahee Gilbert-Ouimet, seorang peneliti di Institute for Work & Health of Toronto, mengatakan wanita memang cenderung bekerja lebih lama jika semua pekerjaan rumah dan tanggung jawab keluarga juga diperhitungkan.
Penyebab Diabetes Terjadi
Bekerja lebih lama biasanya akan menyebabkan tingkat stres menjadi lebih tinggi, karena dapat menimbulkan hormon kortisol. Perubahan kortisol ini akan memengaruhi kadar insulin tubuh dan kemampuannya memecah gula.
Stres yang lebih secara otomatis mengganggu tidur dan menyebabkan kesehatan mental memburuk. Hal ini dapat berkontribusi pada perubahan berat badan dan tingkat insulin yang merupakan sumber penyakit diabetes.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diabetes diperkirakan akan menjadi penyebab kematian ketujuh pada 2030. Pada 2014, hampir satu dari 10 orang dewasa di seluruh dunia mengidap diabetes.
Perlu Olahraga
Sebagian besar pengidap diabetes tipe 2, berkaitan dengan obesitas dan penuaan yang terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan atau menghasilkan cukup banyak hormon insulin untuk mencegah gula darah menjadi energi. Jika tidak diobati, diabetes dapat menyebabkan kerusakan saraf, amputasi, kebutaan, hingga penyakit jantung dan stroke.
Oleh karena itu, biasanya dokter akan merekomendasikan pengidap diabetes untuk selalu aktif berolahraga, menurunkan berat badan, dan melakukan diet sehat. Saran-saran tersebut diharapkan dapat mengontrol tekanan darah, yang akhirnya dapat meminimalisir komplikasi penyakit lainnya.
Pengurangan stres yang disebabkan hal apa pun tetap diperlukan. Sebab, stres akan semakin memperburuk diabetes dan berkontribusi langsung terhadap lonjakan gula darah. Gaya hidup yang tidak sehat juga harus diminimalisir, karena dapat menyebabkan komplikasi.
Menurut seorang peneliti dari University of California, San Francisco, Rita Hamad, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan orang yang memiliki jam kerja lebih panjang, akan memiliki sedikit waktu untuk memperhatikan kesehatannya, apalagi untuk melakukan olahraga.
“Mereka mungkin juga lebih stres dan kurang tidur, semua hal ini mungkin membuat seseorang bisa saja terkena diabetes,” ujar Hamad.
Sementara itu, peneliti dari Universitas Kedokteran Carolina Selatan di Charleston, Danie Lackland, mengatakan bahwa penelitian lanjutan diperlukan untuk menentukan alasan jam kerja yang panjang atau stres dapat menyebabkan diabetes.
Menurutnya, para pekerja masih dapat melakukan berbagai hal untuk meminimalisir risiko terserang diabetes. “Istirahat, berolahraga, atau melakukan banyak kegiatan di luar pekerjaan. Atau memperhatikan gaya hidup dengan memakan makanan yang baik atau mengurangi rokok, mungkin dapat membantu mengurangi potensi diabetes,” tuturnya.
Kamu tidak perlu khawatir, menjadi wanita karier tidak serta-merta meningkatkan risiko diabetes. Asalkan, kamu selalu menjalankan gaya hidup sehat dan selalu berdiskusi dengan dokter di Halodoc. Kamu juga bisa selalu melakukan check kesehatan melalui aplikasi Halodoc dan berdiskusi pada dokter via Chat atau Voice/Video Call kapan pun dan di mana pun. Yuk, download aplikasinya sekarang untuk mempermudah check kesehatan kamu!
Baca juga:
- 5 Cara Sehat untuk Atasi Diabetes
- Cegah Dampak Diabetes dengan Cara Ini
- Pahami Gejala Diabetes & Cara Mengobatinya
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan