Inilah Makanan yang Harus Dihindari saat Mengalami Biduran
Halodoc, Jakarta – Biduran adalah benjolan berwarna merah yang terasa gatal yang muncul di kulit. Menurut American College of Allergy, Asthma, and Immunology (ACAAI), sekitar 20 persen orang mengidap urtikaria atau biduran selama hidup mereka. Bila kamu termasuk salah satunya, kamu tentu ingin mencari cara agar masalah kulit yang mengganggu tersebut tidak datang kembali.
Agar bisa mencegah biduran kambuh, kamu perlu mengetahui dulu penyebabnya. Kebanyakan kasus biduran disebabkan oleh reaksi alergi yang dipicu oleh makanan tertentu. Oleh karena itu, mengetahui makanan apa saja yang harus dihindari saat biduran penting agar kamu mengatasi dan mengendalikan penyakit tersebut.
Baca juga: Ini Jenis-Jenis Biduran yang Perlu Diketahui
Makanan yang Harus Dihindari saat Biduran
Rumah Sakit Sherwood Forest NHS Foundation Trust, yang merupakan gabungan dari tiga rumah sakit di Nottinghamshire, Inggris, sudah menyusun panduan tentang makanan yang harus dihindari untuk mencegah biduran. Kebanyakan makanan yang dilarang tersebut mengandung histamin dan tyramine yang tinggi, yang memicu biduran kambuh atau memperburuk ruam.
Berikut makanan kaya histamin yang harus dihindari saat mengalami biduran:
- Keju matang, terutama keju parmesan dan keju biru.
- Alkohol, terutama anggur merah.
- Makanan acar dan makanan kaleng.
- Produk daging asap, seperti salami.
- Beberapa ikan tertentu, tuna, sarden, salmon, fillet ikan teri.
- Produk makanan fermentasi.
- Kerang.
- Kacang-kacangan.
- Cuka.
- Makanan dengan pengawet dan pewarna buatan.
- Minuman beralkohol.
Selain makanan kaya akan histamin, kamu perlu menghindari makanan yang bisa melepaskan histamin berikut:
- Sebagian besar buah jeruk.
- Tomat
- Cokelat.
- Buah-buahan.
- Kacang-kacangan.
Sementara makanan yang kaya akan tiramin yang perlu dihindari saat biduran, antara lain:
- Produk makanan yang diawetkan, diasap atau berumur, seperti keju dan daging.
- Bir
- Produk beragi.
- Produk kedelai, seperti tahu, miso, dan bean curd.
Kadar histamin yang tinggi berperan besar dalam memicu terjadinya biduran. Itulah mengapa banyak pengidap mampu mengatasi masalah kulit tersebut dengan mengonsumsi obat antihistamin.
Namun, bagi 40 persen orang yang tidak merespons antihistamin, mencoba menghindari makanan kaya histamin saat biduran juga bisa menjadi langkah yang efektif untuk mengatasi penyakit tersebut.
Dalam sebuah penelitian baru-baru ini, 22 orang dengan uritkaria kronis membatasi makanan tinggi histamine selama 4 minggu. Hasilnya, ada penurunan yang signifikan secara statistik pada tingkat keparahan urtikaria peserta. Sampel darah dari pasien dalam penelitian yang sama juga menunjukkan bahwa tingkat histamin dalam darah mereka juga menurun setelah empat minggu menjalani diet antihistamin.
Baca juga: Biduran Kambuh, Ini 5 Makanan untuk Meredakannya
Cara Mengendalikan Biduran
Bila mengalami biduran kronis, kamu bisa mengurangi atau menghindari makanan di atas sama sekali dan lihat apakah gejala kamu membaik. ACCAI juga merekomendasikan agar kamu menjalani tes oleh ahli alergi yang mungkin juga bisa merekomendasikan obat-obatan untuk mencegah biduran.
Namun, meskipun hasil tes alergi makanan kamu negatif, tetap ada kemungkinan bahwa kamu hipersensitif atau tidak toleran terhadap makanan tertentu. Pseudoalergen, seperti bahan tambahan makanan, histamin, dan zat alami dalam buah-buahan, rempah, dan sayuran juga bisa menyebabkan reaksi alergi yang sebenarnya, termasuk biduran. Karena itu, pseudoalergen juga merupakan makanan yang harus dihindari saat biduran.
Bila menghindari makanan kaya histamin, tiramin, dan pseudoalergen tidak efektif mengatasi atau mencegah biduran yang dialami, ada kemungkinan biduran kamu disebabkan oleh pemicu lain, seperti antibiotik, aspirin, ibuprofen dan gigitan atau sengatan serangga.
Faktor lainnya yang juga bisa menyebabkan biduran, antara lain udara dingin, panas, olahraga, alergi terhadap lateks, transfusi darah, infeksi bakteri atau virus, bulu hewan peliharaan, dan serbuk sari.
Baca juga: Biduran Sering Kambuh, Tanda Alergi?
Selain menghindari makanan pemicu di atas, kamu juga bisa mengatasi biduran dengan mengonsumsi obat-obatan. Hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk minta rekomendasi obat biduran, lalu beli obatnya juga pesan saja lewat aplikasi. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga untuk mendapatkan solusi kesehatan terlengkap dengan mudah.