Inilah Kondisi yang Bisa Dideteksi dengan Endoskopi THT

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   22 September 2020
Inilah Kondisi yang Bisa Dideteksi dengan Endoskopi THTInilah Kondisi yang Bisa Dideteksi dengan Endoskopi THT

Halodoc, Jakarta - Pesatnya perkembangan teknologi memang berdampak pada semua aspek kehidupan, termasuk dunia kesehatan. Jika semula prosedur pengobatan untuk jenis penyakit tertentu membutuhkan pembedahan, kini telah banyak metode lain yang lebih aman dilakukan. Salah satunya adalah endoskopi. 

Metode ini bisa digunakan untuk mendeteksi masalah kesehatan di berbagai organ tubuh, termasuk telinga, hidung, maupun tenggorokan atau lebih dikenal dengan metode endoskopi THT. Awalnya, prosedur endoskopi hanya bisa dilakukan terbatas pada organ, seperti lambung maupun usus besar. Kini, selain telinga, hidung, dan tenggorokan, endoskopi THT juga melingkupi bagian bronkus, esofagus, dan laring. 

Baca juga: Kapan Polip Hidung Perlu Pemeriksaan Endoskopi THT?

Kondisi Medis yang Bisa Dideteksi dengan Metode Endoskopi THT

Agar diperoleh hasil diagnosis yang lebih akurat, pemeriksaan bagian telinga, hidung, dan tenggorokan melalui prosedur endoskopi THT tentunya harus dilakukan oleh petugas medis yang profesional dan ahli di bidangnya. Nah, berikut beberapa kondisi medis yang bisa diketahui melalui prosedur endoskopi THT:

  • Pemeriksaan bagian telinga, termasuk jika kamu mengalami tinnitus atau telinga berdenging, vertigo atau sensasi sakit kepala seperti berputar, maupun penyakit Meniere yang menyebabkan hilangnya kemampuan mendengar. Tidak hanya itu, apabila kamu merasakan sensasi kebas, lemah, dan kesemutan pada saraf wajah, pemeriksaan ini juga bisa dilakukan. Kondisi medis lainnya termasuk plak serumen ganas dan infeksi yang menyerang telinga tengah.
  • Pemeriksaan bagian hidung, jika kamu mengalami penyumbatan pada indera penciuman ini karena sebab apapun, termasuk bentuk sekat hidung yang tidak normal, tumor dan infeksi yang berulang pada hidung, polip, dan sinusitis. Lalu, kondisi lainnya termasuk hilangnya kemampuan untuk membau, kebocoran pada cairan serebrospinal akibat cedera kepala berat, dan mimisan berulang.
  • Pemeriksaan bagian tenggorokan, dilakukan jika kamu merasakan adanya perubahan pada suara karena sebab apapun, termasuk kanker laring, kanker pada pita suara, dan papiloma laring. Pemeriksaan lainnya adalah tonsilitis, difteri, dan abses pada bagian tenggorokan. 

Baca juga: Apa yang Terjadi Setelah Melakukan Nasal Endoskopi?

Pemeriksaan melalui prosedur endoskopi THT sebenarnya tidak hanya dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi di dalam organ, tetapi juga untuk mendapatkan hasil diagnosis yang lebih akurat dan terapi. Melalui alat yang disebut dengan endoskop, dokter bisa mengetahui gambaran pada organ dalam lebih jelas. 

Apabila kamu merasakan adanya salah satu indikasi medis pada bagian telinga, hidung, maupun tenggorokan, diskusikan pada dokter, apakah kamu membutuhkan pemeriksaan lanjutan dengan endoskopi THT atau tidak. Pakai aplikasi Halodoc setiap kamu ingin tanya jawab dengan dokter, karena kini lebih mudah dan bisa kamu lakukan di mana saja.

Bagaimana Hasilnya?

Metode pemeriksaan dengan endoskopi THT akan membantu dokter mendapatkan gambaran pada bagian telinga, hidung, dan tenggorokan lebih akurat dibandingkan dengan pemeriksaan luar. Nantinya, dokter pun bisa menentukan metode pengobatan yang tepat untuk tindakan lanjutan. Melalui prosedur ini pun, dokter dapat mengetahui apakah suatu tumor bersifat jinak atau ganas.

Baca juga: Ketahui Diagnosis Rhinosinusitis dengan Nasal Endoskopi

Jangan khawatir, endoskopi THT termasuk prosedur medis yang aman. Meski begitu, setiap tindakan medis tetap memiliki risiko. Pada prosedur ini, risiko yang mungkin terjadi, seperti perdarahan, pusing, nyeri, dan pingsan setelah pemeriksaan sebagai risiko yang paling buruk. Namun, hal-hal tersebut jarang terjadi dan umumnya dokter juga telah memiliki cara untuk mengurangi dampak negatif pemeriksaan ini. 

Referensi: 
John Hopkins Medicine. Diakses pada 2020. Nasal Endoscopy.
Medscape. Diakses pada 2020. Middle Ear Endoscopy.
UCSF Health. Diakses pada 2020. Nasal Endoscopy.