Inilah Komplikasi yang Disebabkan COVID-19
Halodoc, Jakarta - Proses vaksinasi COVID-19 masih terus dilakukan untuk mencegah penularan dan penyebaran virus COVID-19. Bahkan, dengan menjalani proses vaksinasi, diharapkan dapat memutuskan penyebaran COVID-19. Hingga kemarin (28/2) pengidap positif COVID-19 memasuki 1.334.634 kasus.
Baca juga: Ini Efek Jangka Panjang Virus Corona pada Tubuh
Vaksinasi COVID-19 menjadi pencegahan yang dinilai cukup efektif untuk menurunkan kasus pandemi. Hal ini disebabkan belum ditemukan obat-obatan yang mampu mengatasi virus corona secara langsung. Saat ini, pengobatan dapat dilakukan untuk meredakan gejala dan menghindari berbagai komplikasi yang disebabkan COVID-19.
Komplikasi yang Disebabkan COVID-19
Berbagai gejala dirasakan oleh pengidap COVID-19. Mulai dari gejala ringan, hingga berat. Gejala ringan nyatanya bisa diatasi dengan perawatan di rumah. Sedangkan gejala berat, memerlukan perawatan di rumah sakit untuk penanganan yang tepat.
Selain tingkat kesembuhan dari COVID-19 yang terus menunjukkan peningkatan, tetapi masih terdapat kasus kematian setiap harinya. Bahkan, hingga kemarin (24/2) kasus total kematian di Indonesia mencapai 35.518 orang. Umumnya, kasus kematian ini banyak dipicu oleh adanya komplikasi akibat COVID-19 dan juga penyakit komorbid.
Menurut Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan COVID-19, dr. Dewi Nur Aisyah, pengidap COVID-19 dengan komorbid sakit ginjal sebesar 13,7 persen berisiko mengalami kematian. Sedangkan, seseorang dengan penyakit jantung berisiko 9 kali lebih besar mengalami kematian dibandingkan pengidap COVID-19 yang tidak memiliki penyakit jantung.
Pengidap COVID-19 dengan penyakit autoimun, memiliki risiko 6 kali lebih besar. Sedangkan, kanker, penyakit hati, dan tuberkulosis mengalami 3,3 kali lebih besar mengalami kematian. Semakin banyak komorbid yang dialami, tentunya risiko kematian yang disebabkan COVID-19 akan semakin besar.
Selain adanya gangguan pada fungsi paru, nyatanya COVID-19 juga dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan pada ginjal, hingga otak dan saraf yang dikenal sebagai gangguan neurologis.
Tidak ada salahnya, ketahui beberapa komplikasi akibat COVID-19 yang bisa dialami.
1. Pneumonia
Saat kamu terpapar virus corona, maka virus ini dapat berkembang pada saluran pernapasan. Bukan itu saja, virus ini dapat menyebar hingga ke paru-paru. Pada paru-paru yang sehat, oksigen akan masuk melalui aliran darah ke dalam alveoli. Virus corona yang masuk ke dalam paru-paru nyatanya dapat merusak alveoli.
Saat ada virus masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh akan berusaha melawan dan menyebabkan peradangan pada paru-paru. Peradangan dapat menyebabkan cairan dan sel mati dalam paru menumpuk, sehingga mengakibatkan penyakit pneumonia. Kondisi ini menimbulkan gejala batuk dan sesak napas pada pengidap COVID-19.
2. Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
Pneumonia yang disebabkan oleh COVID-19 juga dapat memicu acute respiratory distress syndrome (ARDS). Kondisi ini merupakan jenis kegagalan pernapasan progresif yang terjadi ketika kantung udara pada paru-paru terisi cairan.
Jika mengalami kondisi ini, pengidap COVID-19 membutuhkan ventilator atau alat bantu napas untuk proses pernapasan. Dengan begitu, gejala pneumonia dapat diredakan.
Baca juga: Pneumonia Pada Virus Corona Bisa Mematikan, Ini Alasannya
3. Gangguan Hati
Melansir dari Journal of Hepatology, laporan terbaru menunjukkan sekitar 2–11 persen pasien dengan COVID-19 sudah memiliki penyakit hati kronis sebelumnya. Dalam masa pandemi, disfungsi hati terlihat meningkat 14–53 persen pada pengidap COVID-19. Peningkatan gangguan hati berkaitan langsung dengan kasus kematian pengidap COVID-19.
Gangguan hati dalam COVID-19 bisa dikaitkan dengan efek sitopatik langsung dari virus, reaksi kekebalan yang tidak terkontrol, kondisi sepsis, hingga efek dari penggunaan obat-obatan untuk meredakan gejala COVID-19.
4. Gagal Ginjal Akut
Bukan hanya menyerang paru-paru, gejala COVID-19 yang cukup parah nyatanya mampu menyebabkan gangguan pada ginjal. Meskipun jarang terjadi, tetapi COVID-19 mampu meningkatkan risiko gagal ginjal akut pada pengidap COVID-19.
Kondisi ini tentunya cukup berbahaya dan membuat pengidap COVID-19 membutuhkan penanganan yang lebih serius. Melansir The Pediatric Infectious Disease Journal, sekitar 25 persen orang dewasa pengidap COVID-19 bisa berisiko mengalami komplikasi ini. Namun, saat ini belum ditemukan penyakit ini sebagai komplikasi pada pengidap COVID-19 yang masih berusia anak-anak.
5. Gangguan Neurologis
Pada pengidap COVID-19 yang mengalami gangguan neurologis, umumnya kondisi ini memang telah dimiliki sebelumnya. Paparan virus corona yang tidak segera diatasi dapat memperburuk kondisi ini. Namun, penyakit COVID-19 dengan gejala yang cukup parah dapat berisiko menyebabkan sepsis dan kegagalan organ yang memicu kondisi gangguan neurologis.
Gangguan neurologis juga dapat dialami oleh pengidap COVID-19 akibat efek samping dari pengobatan yang dilakukan. Meskipun begitu, komplikasi gangguan neurologis pada pengidap COVID-19 masih harus terus dilakukan penelitian lebih mendalam.
6. Gangguan Jantung
Bukan hanya paru-paru, gangguan jantung juga kerap dialami oleh pengidap COVID-19 sebagai komplikasi yang cukup umum terjadi. Biasanya, virus corona menyebabkan gangguan irama jantung atau aritmia. Selain itu, melansir jurnal American Heart Association, 22 persen pasien COVID-19 dengan gejala berat mengalami cedera miokard akibat infeksi. Namun, penelitian mengenai kasus ini masih akan dilakukan secara lebih mendalam.
Baca juga: Long Covid, Efek Jangka Panjang Bagi Penyintas Corona
Itulah beberapa komplikasi akibat COVID-19. Tidak ada salahnya untuk waspada terhadap virus ini dan lakukan berbagai protokol kesehatan untuk menurunkan risiko penularan. Melansir World Health Organization, ada beberapa kelompok yang sangat rentan terpapar COVID-19. Mulai dari lansia, pengidap penyakit paru, diabetes, dan gangguan imun tubuh.
Segera lakukan pemeriksaan melalui Halodoc untuk bertanya langsung dengan dokter saat kamu atau kerabat dekat mengalami gejala yang berkaitan dengan COVID-19. Penanganan lebih dini tentunya dapat membuat COVID-19 lebih mudah diatasi. Dengan begitu, tingkat kesembuhan pengidap COVID-19 akan semakin meningkat.
Jika kamu memiliki penyakit kronis yang berisiko memperparah COVID-19, tidak ada salahnya download Halodoc untuk mempermudah kamu mendapatkan informasi seputar COVID-19. Kamu bisa bertanya pada dokter kapan saja melalui aplikasi untuk menjaga kesehatan tetap optimal guna menghindari COVID-19!