Inilah Komplikasi dan Pengobatan Rosacea
Halodoc, Jakarta - Rosacea merupakan penyakit yang bisa menimbulkan beberapa gejala tertentu pada kulit wajah, seperti kulit kemerahan dan timbul bintil. Namun, rosacea berbeda dari penyakit kulit lainnya, seperti jerawat dan alergi. Gejala rosacea ini bisa bertahan selama beberapa minggu sampai bulan, kemudian menghilang.
Seiring berjalannya waktu, kemerahan permanen (eritema) dapat berkembang ketika kapiler membesar dan pustula mulai terbentuk. Pada pria, rosacea yang parah dapat menyebabkan hidung menjadi memerah dan membesar (rhinophyma). Bila tidak segera diobati, rosacea bisa bertambah semakin parah dan menimbulkan komplikasi.
Baca Juga: Ini Jenis Makanan yang Bisa Menjadi Pemicu Rosacea
Komplikasi yang Ditimbulkan Rosacea
Walaupun jarang terjadi, rosacea berpotensi menyebabkan dampak permanen, seperti penebalan kulit pada wajah, hidung membengkak (rhinophyma), dan gangguan penglihatan. Melansir dari Medical News Today, rosacea juga bisa memengaruhi mata. Akibatnya, kelopak mata bisa mengalami peradangan. Kondisi ini umumnya disebut blefaritis.
Meskipun rosacea bukan kondisi yang mengancam jiwa, kondisi ini bisa mengganggu penampilan, sehingga membuat pengidapnya malu, frustasi, cemas, dan kurang percaya diri. Bila penebalan pada kulit wajah dan hidung terjadi, pengidap bisa membicarakan solusinya dengan dokter bedah plastik untuk memperbaiki penampilan wajah.
Dokter bedah plastik mungkin menyarankan beberapa tindakan operasi, seperti mengangkat kelebihan jaringan atau mengubah bentuk hidung. Selain itu, teknik dermabrasi bisa dilakukan dengan menggunakan alat khusus untuk mengikis kelebihan kulit yang disebabkan oleh rosacea.
Bagaimana Cara Mengobatinya?
Sayangnya, penyakit kulit rosacea tidak bisa disembuhkan. Pengobatan hanya bisa meredakan gejala-gejala yang ditimbulkan saja. Itulah sebabnya, pengobatan pada tiap pengidap juga berbeda-beda yang tergantung dengan beratnya gejala.
Berikut beberapa obat-obatan dan produk perawatan kulit yang biasa digunakan untuk mengatasi rosacea:
- Obat clonidine dan beta blocker, seperti bisoprolol untuk mengurangi ruam merah pada kulit.
- Tablet doxycycline dan isotretinoin atau krim kulit metronidazole untuk mengatasi bintil-bintil yang timbul.
- Tabir surya dan pelembap untuk merawat kulit yang kering dan sensitif.
- Obat tetes mata untuk meredakan iritasi mata.
Baca Juga: Kenali 4 Jenis Rosacea dan Gejalanya
Kamu bisa membeli obat-obatan di atas atau jenis obat lainnya melalui aplikasi Halodoc. Tidak usah repot keluar rumah, tinggal order dan pesanan kamu akan diantarkan dalam satu jam.
Melansir dari Mayo Clinic, ada sejumlah perawatan untuk meringankan gejala rosacea, yaitu :
- Cari tahu hal-hal apa yang bisa memicu timbulnya gejala rosacea dan sebisa mungkin hindari hal tersebut.
- Pilihlah pelembap atau produk perawatan kulit yang khusus untuk kulit sensitif.
- Sebelum beraktivitas di luar rumah, oleskan tabir surya dengan SPF 30 terlebih dahulu di kulit wajah.
- Hindari beraktivitas di luar ruangan mulai dari jam 10 pagi sampai dengan jam 4 sore agar tidak terkena paparan sinar matahari atau gunakan pelindung, seperti topi atau payung.
- Bersihkan wajah menggunakan air hangat dan lap hingga kering sebelum menggunakan make up.
- Kurangi penggunaan make up pada mata. Bila kamu ingin merias mata, bersihkan make up mata sampai benar-benar bersih dengan menggunakan air hangat agar tidak terjadi iritasi.
Baca Juga: Benarkah Pengidap Rosacea Berisiko Terserang Alzheimer?
Nah, itulah komplikasi yang bisa terjadi akibat rosacea dan cara mengobatinya. Kalau kamu punya masalah seputar kesehatan atau kecantikan kulit wajah lainnya, kamu bisa berdiskusi bersama dokter melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja.
Referensi :
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Rosacea
Medical News Today. Diakses pada 2020. What is rosacea?