Inilah Komplikasi Akibat Anemia Sel Sabit
Halodoc, Jakarta - Sel darah merah yang sehat biasanya memiliki bentuk bulat, sehingga dapat bergerak dengan mudah melalui pembuluh darah, dalam menjalankan tugasnya sebagai pembawa oksigen ke seluruh tubuh. Namun, apa jadinya jika sel darah merah tidak berbentuk bulat sempurna alias sabit? Ya, kondisi ketika sel darah merah berbentuk sabit dalam istilah medis disebut sebagai anemia sel sabit.
Pada anemia sel sabit, sel-sel darah merah yang berbentuk sabit itu akan menjadi kaku dan lengket, sehingga tidak bisa mengalir lancar dalam pembuluh darah. Akibatnya, aliran darah pun akan melambat bahkan berhenti, dan tubuh pun akan kekurangan asupan oksigen yang seharusnya dihantarkan oleh sel darah merah. Jika tidak segera ditangani, situasi ini dapat memicu rusaknya jaringan dan organ-organ penting dalam tubuh.
Anemia jenis ini merupakan kondisi yang diturunkan. Gen keluarga yang memiliki sel sabit paling banyak berasal dari Afrika, India, Mediterania, Saudi Arabia, Qatar, Karibia, Amerika Tengah dan Selatan. Meski belum ada penelitian pasti tentang ini, para ahli mengungkapkan bahwa pengidap anemia sel sabit umumnya memiliki kulit yang gelap pada tingkat maksimal.
Gejala yang Terdeteksi Sejak Bayi
Seperti telah disebutkan tadi, bahwa anemia sel sabit merupakan suatu penyakit turunan, gejala dari penyakit ini biasanya baru akan muncul setelah berusia 4 bulan. Beberapa gejala yang umum terjadi pada pengidap anemia sel sabit adalah:
-
Anemia kronis.
-
Tachycardia, letih.
-
Bengkak pada tangan dan kaki karena pembuluh darah terhambat.
-
Penyakit kuning, pertumbuhan terlambat.
-
Rasa sakit parah pada dada, daerah perut, persendian dan tulang, yang dapat berlangsung selama hitungan jam hingga mingguan.
Memicu Berbagai Komplikasi Serius
Adanya penyumbatan pada pembuluh darah dapat menurunkan fungsi atau bahkan merusak organ-organ tubuh, seperti ginjal, limpa, hati, dan otak. Kondisi ini kemudian dapat menimbulkan beberapa komplikasi, di antaranya:
-
Kebutaan, akibat penyumbatan pembuluh darah pada mata yang seiring waktu akan merusak retina.
-
Acute chest syndrome dan hipertensi pulmonal, akibat sumbatan sel sabit di dalam pembuluh darah paru-paru. Kedua kondisi yang ditandai dengan gejala sesak napas ini tergolong mematikan.
-
Stroke, akibat terhambatnya aliran darah di dalam otak.
-
Batu empedu, akibat penumpukan zat bilirubin yang dihasilkan dari sel darah merah yang rusak secara cepat. Hal ini dapat menimbulkan nyeri perut dan tubuh tampak berwarna kuning (jaundice).
-
Luka pada kulit, akibat sumbatan di pembuluh darah kulit.
-
Priapismus atau ereksi berkepanjangan, yang menimbulkan rasa sakit dan berisiko menyebabkan kerusakan pada Mr. P, serta kemandulan. Priapismus terjadi akibat penyumbatan aliran darah di dalam Mr. P.
Itulah sedikit penjelasan tentang anemia sel sabit dan komplikasi serius yang dapat ditimbulkannya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan