Inilah Jenis Obat yang Berpotensi Sebabkan Alergi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   09 Februari 2019
Inilah Jenis Obat yang Berpotensi Sebabkan AlergiInilah Jenis Obat yang Berpotensi Sebabkan Alergi

Halodoc, Jakarta – Alergi muncul dalam bentuk ruam kemerahan, bentol, dan pembengkakan. Pada kasus yang parah, alergi menyebabkan syok anafilaktik  yang dapat mengancam nyawa. Kebanyakan kasus alergi diatasi dengan menghindari pemicunya, tapi ada yang diatasi dengan konsumsi obat. Lantas, bagaimana jika obat yang dikonsumsi justru memicu alergi? Baca informasi selengkapnya di sini.

Baca Juga: Ternyata Hal-Hal Ini Bisa Meningkatkan Risiko Alergi Obat

Semua orang berisiko mengidap alergi obat. Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya alergi obat, di antaranya faktor keturunan, mempunyai riwayat alergi, serta penggunaan obat berulang, berkepanjangan, atau dengan dosis tinggi.

Mengapa Alergi Obat Terjadi?

Alergi obat muncul karena sistem kekebalan tubuh menganggap obat yang kamu konsumsi sebagai zat berbahaya. Kondisi ini berbeda dengan efek samping dan keracunan obat. Pasalnya, reaksi alergi obat muncul secara bertahap, dimulai dari pembentukan yang nantinya bertugas untuk mendeteksi dan menyerang substansi obat yang dianggap berbahaya. Jadi, kamu mungkin tidak mengalami gejala alergi pada saat pertama kali konsumsi obat tertentu.

Gejala alergi muncul pada penggunaan berikutnya, berupa ruam kemerahan, bentol, pilek, demam, sesak napas, pembengkakan, mata terasa gatal dan berair, hingga syok anafilaktik. Jika kamu mengalami gejala fisik setelah konsumsi obat, hentikan pemakaian dan segera bicara pada dokter.

Baca Juga: Yang Perlu Diperhatikan Jika Memiliki Alergi Obat

Apa Saja Jenis Obat yang Bisa Sebabkan Alergi?

Hampir semua obat bisa menimbulkan efek samping, tapi tidak semuanya menyebabkan alergi. Beberapa jenis obat yang berpotensi memicu alergi adalah antibiotik (seperti penisilin), anti kejang, antiinflamasi non-steroid, aspirin, krim atau losion kortikosteroid, dan insulin. Obat penyakit tertentu bisa memicu alergi, seperti obat - obatan untuk penyakit autoimun, herbal, hipertiroidisme, kemoterapi, dan infeksi HIV/AIDS.

Bagaimana Alergi Obat Diatasi?

Pengobatan alergi bukan bertujuan untuk menyembuhkan, tapi untuk mengatasi dan meredakan gejala yang muncul. Langkah utama mengatasi alergi obat adalah dengan menghentikan pemakaian obat yang memicu reaksi alergi. Setelah itu, bicara pada dokter agar dilakukan diagnosis lewat tes kulit atau tes darah. Pengobatan disesuaikan dengan tingkat keparahan alergi, yaitu di antaranya:

  • Obat antihistamin, menghambat reaksi sistem imun yang diaktifkan tubuh saat alergi.

  • Obat kortikosteroid untuk mengatasi peradangan akibat alergi yang lebih serius.

  • Suntikan epinefrin, diberikan pada pengidap alergi yang pernah mengalami syok anafilaksis atau alergi obat yang berat. Pada kasus ini, pengidap dianjurkan membawa epinefrin dalam bentuk suntikan sekali pakai (epipen) untuk berjaga-jaga.

Alergi obat bisa dicegah dengan cara menghindari konsumsi obat pemicu alergi. Cara lainnya dengan mengenakan gelang atau kalung penanda alergi, serta beritahu dokter tentang riwayat alergi obat yang kamu miliki. Hal ini bisa menjadi pertimbangan dokter sebelum ia meresepkan obat.

Baca Juga: 7 Tanda Seseorang Kena Alergi Obat

Itulah hal yang perlu diketahui seputar alergi obat. Kalau kamu mengidap alergi obat dan sering kambuh, coba bicara pada dokter Halodoc agar mendapatkan rekomendasi penanganan yang tepat. Gunakan fitur Contact Doctor yang ada di Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!