Inilah Ciri-Ciri Gerakan Janin yang Normal
Halodoc, Jakarta - Tanda kehamilan yang mengharukan, yaitu ketika ibu pertama kali merasakn sensasi gerakan janin di dalam rahim. Gerakan ini menunjukkan bayi hidup dan berkembang dengan baik. Perlu diketahui, setiap bayi itu unik dan penting untuk ibu mengetahui pola gerakan bayi.
Ibu mungkin merasakan bayi bergerak, hal ini disebut ‘quickening’, yang terjadi sekitar 18 minggu setelah hamil. Jika kehamilan merupakan yang pertama, maka gerakan mungkin belum akan terjadi hingga 20 minggu. Lantas, seperti apa ciri-ciri gerakan janin yang normal?
Baca juga: Penyebab Alergi yang Muncul Tiba-Tiba saat Masa Kehamilan
Ciri-ciri Gerakan Janin yang Normal
Jenis gerakan yang ibu rasakan bergantung pada apa yang sedang dilakukan bayi, dan tahap pertumbuhan serta perkembangannya. Setiap bayi berbeda, beberapa lebih aktif dibanding yang lain.
Sensasi pertama yang mungkin ibu rasakan berupa kepakan (seperti kupu-kupu di perut), sensasi mendesis, berguling, jatuh, atau tendangan kecil. Saat kehamilan berkembang, gerakan biasanya menjadi lebih berbeda dan sering terjadi.
Ketika bayi bertumbuh lebih besar dan lebih kuat, kulit terasa meregang lebih kencang di atas rahim. Dengan begitu ibu akan lebih mudah merasakan tendangan, tusukan, dan siku janin. Sementara menjelang semester akhir kehamilan, tendangan terasa ke tulang rusuk dan terasa menyakitkan.
Gerakan janin yang ibu rasakan merupakan indikasi bahwa bayi tumbuh baik dalam ukuran maupun kekuatan yang normal. Seorang ibu hamil akan peka dengan aktivitas bayi di dalam kandungan, seperti:
- Frekuensi gerakan (kurang atau lebih sering dari yang diharapkan).
- Intensitas gerakan (lebih lemah atau lebih kuat dari yang diharapkan).
- Durasi gerakan (lebih pendek atau lebih lama dari yang diharapkan).
- Karakter gerakan (perubahan pola, lebih lambat atau lebih cepat dari yang diharapkan).
Baca juga: Apa Penyebab Berat Badan Ibu Hamil Susah Naik?
Seberapa Sering Gerakan Janin Terjadi?
Setelah ibu dengan mudah merasakan bayi (sekitar 20-24 minggu), ibu akan lebih sering atau melihat gerakannya. Namun, ibu bisa saja tidak selalu merasakan gerakan janin, terutama saat sedang sibuk atau kurang memperhatikan.
Bayi cenderung lebih banyak bergerak pada waktu-waktu tertentu. Janin mungkin lebih aktif saat ibu tidur dan saat bangun. Biasanya, bayi dalam kandungan tidur selama 20-40 menit hingga 90 menit setiap kali. Saat bayi berada dalam kandungan sedang tidur, maka ia tidak bergerak.
Ibu mungkin tidak memperhatikan gerakan bayi saat duduk, berdiri, berbaring, dan berkonsentrasi padanya. Pergerakan bayi bisa berubah saat mereka tumbuh dan berkembang, dan ia akan jadi lebih sering bergerak pada trimester ketiga.
Menjelang akhir kehamilan (setelah 36 minggu), ruang gerak bayi mulai berkurang. Karena itu, jenis gerakan yang ibu perhatikan dan rasakan bisa berubah. Perlu dipahami, bayi yang sehat akan terus bergerak selama kehamilan hingga persalinan.
Baca juga: Pentingnya Melindungi Kulit dari Sinar Matahari saat Hamil
Jika Gerakan Janin Berkurang atau Tidak Aktif
Ingatlah bahwa setiap kehamilan bisa berbeda. Pengalaman hamil teman, dan anggota keluarga mungkin memiliki cerita yang berbeda mengenai tingkat aktivitas bayi dalam kandungan. Bahkan kehamilan pertama dan kedua yang ibu alami bisa saja berbeda.
Namun, pada dasarnya janin yang sehat memiliki ciri-ciri, yaitu gerakan janin yang aktif di dalam rahim, pertumbuhan dan perkembangan organ yang normal, detak jantung yang teratur, dan janin berubah posisi menjelang melahirkan.
Jadi, ketika ibu merasakan gerakan janin berkurang atau menjadi tidak aktif seperti biasanya, maka perlu segera beritahu dokter melalui aplikasi Halodoc. Bila perlu buat janji dengan dokter kandungan di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc. Sebab, penurunan gerakan janin mengindikasikan potensi masalah serius yang harus ditangani dokter sejak dini.
Referensi: