Inilah Cara Terhindar dari Sindrom Antifosfolipid
Halodoc, Jakarta - Salah satu penyakit autoimun, sindrom antifosfolipid atau Antiphospholipid Antibody Syndrome (APS) adalah penyakit yang bisa dibilang cukup serius. Penyakit ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi, malah menyerang jaringan tubuh yang yang normal sehingga menimbulkan kerusakan. Adakah cara yang bisa dilakukan untuk terhindar dari sindrom ini?
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa pada keadaan normal, sistem kekebalan tubuh dilengkapi dengan antibodi, yaitu jenis protein yang berfungsi membantu tubuh bertahan dari serangan infeksi. Namun, ketika mengalami sindrom antifosfolipid, tubuh memproduksi antibodi yang tidak normal sehingga menyerang fosfolipid (sejenis lemak) dan menyebabkan kerusakan sel. Kerusakan ini kemudian membuat darah menggumpal dalam arteri dan pembuluh darah.
Baca juga: Sering Kelelahan, Waspada Gejala Sindrom Antifosfolipid
Biasanya, pembekuan darah adalah proses normal pada tubuh. Gumpalan darah membantu menutup luka kecil atau dinding pembuluh darah. Kondisi ini terjadi untuk mencegah tubuh kehilangan terlalu banyak darah. Namun, ketika sindrom antifosfolipid menyerang, akan pembekuan darah terjadi terlalu banyak, sehingga menyumbat aliran darah dan merusak organ-organ tubuh.
Gejala yang Muncul
Seperti penyakit-penyakit lainnya, sindrom antifosfolipid dapat memunculkan sejumlah gejala, seperti:
- Nyeri dada dan sesak napas.
- Nyeri, kemerahan, terasa panas, dan pembengkakan pada tungkai.
- Sakit kepala yang sedang berlangsung.
- Perubahan cara bicara.
- Ketidaknyamanan tubuh bagian atas pada lengan, punggung, leher, dan rahang.
- Mual (merasa sakit perut).
- Gejala stroke seperti bicara cadel, kelumpuhan, mati rasa, kelemahan, kehilangan penglihatan, dan masalah menelan juga bisa terjadi.
Bagian lain dari tubuh yang juga dapat terganggu adalah paru-paru, saluran pencernaan, ginjal, dan kulit. Jika wanita hamil terkena penyakit ini, ia dapat mengalami aborsi secara spontan dan berisiko alami anemia atau trombositopenia.
Baca juga: Inilah Faktor Risiko yang Dapat Memicu Sindrom Antifosfolipid
Bisakah Diobati?
Hingga saat ini, belum ada metode pengobatan yang efektif untuk mengobati sindrom antifosfolipid. Penanganan medis dilakukan bertujuan untuk mencegah komplikasi. Lebih tepatnya, untuk mencegah penggumpalan darah membesar dan menyebabkan penyumbatan.
Dokter mungkin akan meresepkan heparin dan warfarin. Tes darah rutin diperlukan untuk memantau tingkat kekentalan darah. Jika sindrom antifosfolipid disebabkan oleh penyakit lain, penting untuk mengobati penyakit itu juga. Wanita hamil yang memiliki sindrom ini biasanya diobati dengan heparin dan aspirin dosis rendah. Warfarin tidak digunakan sebagai pengobatan selama kehamilan karena dapat membahayakan janin.
Cara yang Dapat Dilakukan untuk Terhindar dari Sindrom Antifosfolipid
Meski belum diketahui cara ampuh untuk mencegah sindrom antifosfolipid, ada beberapa hal atau gaya hidup yang dapat diterapkan untuk menurunkan risiko, yaitu:
- Hindari aktivitas olahraga yang melibatkan kontak fisik langsung.
- Gunakan sikat gigi yang lembut.
- Gunakan mesin cukur listrik.
- Berhati-hatilah saat menggunakan pisau, gunting dan benda tajam lainnya.
- Batasi makan makanan yang mengandung vitamin K seperti brokoli, sawi, kacang kedelai. Vitamin K dapat membuat warfarin kurang efektif.
Baca juga: 6 Makanan yang Sebaiknya Dihindari Pengidap Sindrom Antifosfolipid
Itulah sedikit penjelasan tentang sindrom antifosfolipid. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan