Inilah Cara Diagnosis Anemia Sel Sabit

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   09 Februari 2019
Inilah Cara Diagnosis Anemia Sel SabitInilah Cara Diagnosis Anemia Sel Sabit

Halodoc, Jakarta – Anemia merupakan masalah kesehatan di mana tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat. Ada beberapa jenis anemia bila dikelompokkan berdasarkan penyebabnya. Salah satu jenis yang perlu kamu waspadai adalah anemia sel sabit.

Dalam kasus anemia sel sabit, tubuh tidak bisa membentuk sel darah merah yang normal akibat adanya kelainan genetik, sehingga akhirnya tubuh kekurangan pasokan darah sehat dan oksigen untuk disebarkan ke seluruh tubuh.

Bila kamu mengalami gejala-gejala yang dicurigai sebagai gejala anemia sel sabit, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan diagnosis. Selain dengan mengamati gejalanya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan dokter untuk mendiagnosis anemia sel sabit.

Apa Itu Anemia Sel Sabit?

Pada kasus anemia sel sabit, kekurangan sel darah merah disebabkan karena tubuh tidak bisa menghasilkan sel darah merah yang normal. Bentuk sel darah merah normalnya berbentuk bundar dan lentur, sehingga mudah bergerak dalam pembuluh darah.

Tapi, pada pengidap anemia sel sabit, sel darah merahnya berbentuk seperti sabit, kaku dan mudah menempel pada pembuluh darah kecil. Akibatnya, sel darah merah yang mengandung hemoglobin atau protein pembawa oksigen ini tidak bisa mengalir lancar, sehingga menimbulkan nyeri dan kerusakan jaringan.

Baca juga: 5 Fakta Mengenai Anemia Sel Sabit

Gejala Anemia Sel Sabit

Gejala anemia sel sabit sebenarnya sudah bisa muncul sejak usia 4 bulan, namun umumnya baru terlihat jelas pada usia 6 bulan. Gejala yang bisa terjadi pada tiap pengidap pun berbeda-beda dan bisa berubah seiring waktu.

Tapi biasanya, gejala yang akan terjadi adalah gejala anemia di mana darah kekurangan hemoglobin, sehingga pengidapnya akan merasa pusing, pucat, lemas, jantung berdebar, seperti mau pingsan, serta mudah merasa lelah. Pada anak-anak, gejala anemia juga bisa ditandai dengan pembesaran organ limfa.

Baca juga: Ibu Perlu Tahu Bahaya Anemia Sel Sabit Sejak Dini

Selain gejala anemia, pengidap anemia sel sabit juga bisa mengalami rasa nyeri saat terjadinya krisis sel sabit. Yang dimaksud dengan krisis sel sabit adalah ketika sel darah merah yang berbentuk sabit menempel pada pembuluh darah dan menghambat aliran darah saat melalui pembuluh darah di dada, perut, sendi, ataupun tulang. Kondisi inilah yang menyebabkan pengidap merasa nyeri.

Tingkat keparahan rasa nyeri yang muncul bervariasi dan bisa berlangsung selama beberapa jam sampai beberapa minggu. Sebagian pengidap bisa mengalami krisis hingga belasan kali dalam satu tahun. Sedangkan pada pengidap remaja dan dewasa, krisis bisa menimbulkan nyeri kronis karena adanya kerusakan pada tulang dan sendi. Aliran darah yang tersumbat ini juga bisa menyebabkan lengan dan tungkai membengkak dan terasa nyeri.

Anemia sel sabit juga bisa menyebabkan kerusakan pada organ limpa yang bertugas melawan infeksi. Akibatnya, pengidap akan mudah terkena infeksi, mulai dari yang ringan, seperti flu, sampai infeksi yang serius dan membahayakan nyawa, misalnya pneumonia.

Pada pengidap anak-anak, anemia sel sabit bisa menghambat pertumbuhannya karena tubuh kekurangan sel darah merah sehat yang memasok nutrisi dan oksigen.

Beberapa pengidap anemia sel sabit juga mengalami gangguan penglihatan akibat kerusakan pada retina, sebagai dampak dari terhambatnya aliran darah di dalam mata.

Berikut gejala-gejala anemia sel sabit yang perlu diwaspadai dan perlu mendapatkan penanganan segera dari dokter:

  • Demam tinggi

  • Kulit dan bagian putih mata menguning

  • Perut bengkak dan terasa sangat sakit

  • Nyeri hebat pada perut, dada, tulang, ataupun sendi yang tidak kunjung hilang

  • Menunjukkan gejala stroke, yaitu kelumpuhan setengah badan yang mengakibatkan pengidap sulit berjalan, berbicara, ataupun melihat.

Baca juga: Inilah Komplikasi Akibat Anemia Sel Sabit

Cara Mendiagnosis Anemia Sel Sabit

Untuk mendiagnosis anemia sel sabit, dokter perlu melakukan pemeriksaan analisa Hb untuk melihat keberadaan haemoglobin S atau hemoglobin cacat yang memunculkan anemia sel sabit. Jumlah Hb yang normal juga akan diperiksa untuk menentukan seberapa parah anemia, sehingga bisa dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk melihat adanya komplikasi.

Anemia sel sabit juga bisa dideteksi sejak masih dalam kandungan. Caranya adalah dengan mengambil sampel air ketuban untuk mencari keberadaan gen sel sabit.

Itulah cara mendiagnosis anemia sel sabit. Bila kamu mengalami gejala anemia sel sabit di atas, tanyakan saja langsung kepada ahlinya dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat untuk membicarakan masalah kesehatanmu kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.