Inilah 6 Hal yang Menandakan Kehamilan Palsu
Halodoc, Jakarta – Kehamilan adalah berita yang bisa membuat pasangan suami istri merasa bahagia, terutama untuk pasangan yang sudah lama menantikan kehadiran anak. Saat seorang wanita hamil, akan terjadi perkembangan janin di dalam lahir selama kurang lebih 9 bulan. Namun, tahukah kamu ternyata ada kondisi medis yang disebut dengan kehamilan palsu.
Kehamilan palsu (pseudocyesis) adalah kondisi ketika seorang wanita mengalami gejala dan tanda yang mirip dengan kehamilan asli. Namun, sebenarnya tidak terjadi kehamilan dan tidak ada janin yang berkembang di dalam rahim. Tanda kehamilan yang muncul juga dirasakan selama beberapa minggu hingga bulan, layaknya kehamilan asli. Lantas, apa saja hal yang menandakan kehamilan palsu?
Baca juga: Jarang Terdeteksi, Kapan Hamil Anggur Bisa Diketahui?
Penyebab dan Gejala Kehamilan Palsu
Wanita yang mengalami kehamilan palsu akan merasakan tanda yang mirip, bahkan sama dengan kehamilan asli. Kondisi ini membuat seorang wanita merasa sangat yakin bahwa dirinya benar-benar hamil. Saat mengetahui kenyataannya, akan sangat sulit bagi pengidap kehamilan palsu untuk menerimanya.
Sebenarnya, masih belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan seorang wanita bisa mengalami kehamilan palsu. Namun, kondisi ini disebut berkaitan dengan beberapa faktor, salah satunya faktor psikologis. Hal ini disebut menyebabkan seorang wanita mengalami keyakinan sendiri dan mulai menunjukkan gejala kehamilan palsu.
Salah satu penyebab yang diduga bisa memicu kondisi ini muncul adalah faktor psikologis. Kehamilan palsu rentan terjadi pada wanita yang mengalami depresi atau stres berat, umumnya karena belum memiliki anak atau belum berhasil hamil. Kehamilan palsu mungkin terjadi pada wanita yang memiliki masalah kesuburan atau telah berkali-kali mengalami keguguran.
Hal ini bisa menyebabkan wanita mulai memiliki kepercayaan tersendiri terhadap kehamilan. Semakin lama, tubuh akan secara tidak sadar menciptakan tanda-tanda kehamilan. Saat hal itu terjadi, otak mulai menafsirkan gejala yang muncul sebagai tanda yang nyata dan mulai mengeluarkan hormon kehamilan. Lagi-lagi, hal ini akan membuat wanita semakin yakin bahwa dirinya sedang hamil, padahal tidak.
Baca juga: Waspada 3 Tanda-Tanda Hamil Kosong
Selain faktor psikologis, kehamilan palsu juga disebut bisa terjadi karena masalah kesehatan. Ada beberapa gangguan kesehatan yang bisa menyebabkan munculnya gejala menyerupai tanda-tanda kehamilan. Wanita yang mengalami obesitas, tumor atau kanker ovarium, serta depresi berat lebih mungkin mengalami kehamilan palsu.
Tanda yang muncul pada kehamilan palsu umumnya sama seperti kehamilan asli, di antaranya:
- Telat datang bulan atau menstruasi. Pada beberapa kasus, wanita yang mengalami kondisi ini, bahkan tidak mendapat haid sama sekali.
- Mengalami mual dan muntah.
- Payudara terasa sakit dan membesar.
- Perut membuncit, tanda ini sering diyakini sebagai tanda hamil. Namun, pada kehamilan palsu hal ini bukan terjadi karena ada janin di dalam rahim.
- Merasa ada kehadiran dan gerakan janin di dalam perut.
- Mengalami kenaikan berat badan.
Tanda-tanda yang muncul memang bisa membuat kondisi ini sulit untuk dikenali. Maka dari itu, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit jika mengalami tanda hamil. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan apakah kehamilan benar terjadi atau tidak. Pemeriksaan yang bisa dilakukan adalah tes kehamilan, pemeriksaan fisik, dan USG untuk memastikan keberadaan janin.
Baca juga: Hamil Tetapi Enggak Punya Embrio, Kok Bisa?
Jika ragu, kamu bisa mencoba untuk berbicara terlebih dahulu pada dokter di aplikasi Halodoc dan menyampaikan gejala yang muncul. Dokter bisa dengan mudah dihubungi melalui Video/Voice Call atau Chat. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. False Pregnancy (Pseudocyesis).
Parents. Diakses pada 2020. What Is False Pregnancy?
Baby Center. Diakses pada 2020. Strange but true: False pregnancy.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan