Inilah 5 Fakta Penting Mengenai Patologi Anatomi
Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar patologi anatomi dalam dunia kesehatan? Istilah ini memang jarang diketahui awam. Dalam dunia medis, patologi anatomi merupakan cabang kedokteran yang melibatkan studi organ dan jaringan tubuh (kelompok sel). Studi ini dianggap sebagai salah satu cabang diagnostik kedokteran, bersama dengan radiologi dan spesialisasi patologi lainnya (contohnya, mikrobiologi dan patologi kimia).
Fungsi utama tes kesehatan ini sebenarnya untuk mengindentifikasi adanya kelainan guna membantu dokter melakukan diagnosis penyakit. Nah, berikut fakta-fakta penting mengenai patologi anatomi yang perlu diketahui:
Baca juga: Jenis-Jenis Patologi Anatomi oleh Dokter Spesialis
Terbagi Menjadi Dua
Tes kesehatan ini terbagi menjadi dua subdivisi, yaitu histopatologi dan sitopatologi (sitologi). Histopatologi merupakan prosedur yang melibatkan pemeriksaan jaringan utuh yang diambil melalui biopsi atau operasi di bawah mikroskop. Pemeriksaan ini sering dibantu oleh penggunaan teknik pewarnaan khusus dan tes terkait lainnya. Contohnya, penggunaan antibodi untuk mengidentifikasi berbagai komponen jaringan pada tubuh.
Sementara itu, sitopatologi merupakan pemeriksaan sel tunggal atau kelompok sel kecil dari cairan atau jaringan di bawah mikroskop. Prosedur ini dilakukan dengan mengoleskan cairan sampel atau jaringan dari pengidap pada slide. Kemudian, diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat jumlah sel, jenisnya, dan bagaimana rinciannya.
Sitopatologi umumnya digunakan sebagai alat skrining untuk mencari penyakit dan memutuskan apakah perlu dilakukan tes lanjutan. Contoh umum dari sitopatologi adalah pap smear, sputum, dan gastric washing.
Proses yang Berbeda
Proses melakukan tes patologi anatomi berbeda-beda tergantung dari jenis tes yang dilakukan dan tujuannya apa. Misalnya, untuk pemeriksaan penyakit tertentu, seperti diabetes diperlukan tes darah dengan melakukan puasa terlebih dahulu.
Baca juga: Patologi Anatomi Dapat Membantu Mengidentifikasi 5 Penyakit Ini
Selain darah, ada juga pemeriksaan urine. Biasanya, urine yang dikeluarkan di pertengahan ketika berkemih yang dibutuhkan, bukannya di awal ataupun akhir. Dalam pemeriksaan ini, kita akan dipandu oleh petugas kesehatan untuk mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan.
Mendeteksi Penyakit
Patologi anatomi sering digunakan untuk membantu mengidentifikasi beberapa penyakit. Dalam kebanyakan kasus, metode ini sering digunakan untuk menelisik berbagai jenis tumor atau kanker.
Pada penyakit kanker, patologi anatomi bisa digunakan untuk mendiagnosis apakah terdapat sel kanker pada tubuh seseorang. Melalui prosedur biopsi, sampel jaringan yang diduga terkena kanker akan diambil dan diperiksa di bawah mikroskop. Dokter akan melihat apakah sel-sel pada organ tersebut masih normal atau sudah berubah menjadi sel kanker. Hampir semua jenis kanker bisa diidentifikasi melalui patologi anatomi, antara lain kanker payudara, kanker serviks, kanker usus, dan kanker hati.
Yang perlu diingat, tes ini juga dapat digunakan dalam mendiagnosis penyakit lainnya, seperti penyakit ginjal dan hati, gangguan autoimun, dan infeksi.
Baca juga: Jenis Penyakit yang Bisa Dicek Melalui Patologi Anatomi
Memeriksa Mayat
Patologi anatomi dalam hal ini juga dikenal sebagai otopsi. Bertujuan untuk mengetahui penyebab, cara, waktu, dan proses kematian seseorang. Otopsi kebanyakan dilakukan pada kasus kematian mendadak atau kematian yang penyebabnya belum diketahui. Misalnya, kematian yang dicurigai terjadi akibat kekerasan, bunuh diri, overdosis obat, kecelakaan, dan malpraktik. Tindak otopsi dilakukan secepat mungkin (biasanya 2–3 hari setelah kematian) dan harus berdasarkan persetujuan keluarga korban.
Memiliki keluhan kesehatan dan ingin bertanya langsung ke dokter? Kamu bisa kok mendiskusikan masalah tersebut melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan