Inilah 4 yang Meningkatkan Risiko Candidiasis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   15 Februari 2019
Inilah 4 yang Meningkatkan Risiko CandidiasisInilah 4 yang Meningkatkan Risiko Candidiasis

Halodoc, Jakarta – Candidiasis merupakan kondisi yang terjadi karena adanya infeksi akibat jamur bernama Candida. Jamur tersebut sebenarnya normal ada di kulit manusia bersama dengan jenis bakteri dan jamur lain.

Pada dasarnya, jamur dan bakteri yang tinggal di kulit manusia kebanyakan tidak berbahaya. Namun, itu bisa berubah saat bakteri atau jamur berkembang biak tanpa terkontrol, di mana salah satunya adalah jamur candida.

Jamur dan fungi yang berkembang biak dengan tidak terkontrol bisa berbalik menyerang dan menyebabkan infeksi. Candidiasis bisa muncul di beberapa bagian kulit di tubuh.

Kondisi ini sering ditandai dengan munculnya ruam pada kulit yang menyebabkan kulit mengalami pecah-pecah, kering, dan gatal. Pada beberapa kasus, candidiasis juga bisa mengakibatkan munculnya lepuhan dan nanah pada kulit.

Baca juga: Begini 4 Tips Sederhana Cegah Infeksi Candidiasis

Ruam yang muncul akibat penyakit ini bisa muncul di lipatan kulit, seperti ketiak, sela-sela jari, selangkangan, serta di bawah payudara. Selain itu, candidiasis juga bisa ditemukan pada kuku, tepian kuku, bahkan di sudut mulut. Jika dilihat dari tempat terjadinya, candidiasis dibagi menjadi:

  • Candidiasis oral, yaitu infeksi candidiasis yang menyerang organ mulut yang sering terjadi di sudut mulut.
  • Intertrigo, yaitu infeksi akibat candidiasis yang terjadi pada lipatan-lipatan kulit.
  • Paronikia kronis dan onikomikosis, muncul pada daerah kuku dan sekitarnya.
  • Candidiasis vulvovaginal, merupakan infeksi jamur yang terjadi pada organ intim wanita.
  • Balanitis, terjadi pada organ intim pria.
  • Dermatitis napkin, merupakan infeksi akibat candidiasis yang memicu ruam akibat pemakaian popok.

Faktor yang Meningkatkan Risiko Candidiasis

Seperti sudah dijelaskan, candidiasis terjadi karena jamur Candida penyebab infeksi ini berkembang biak tanpa bisa dikendalikan. Ada beberapa hal yang bisa memicu hal ini terjadi. Mulai dari perubahan cuaca menjadi lebih hangat, kulit yang lembab, sistem kekebalan tubuh rendah, kebiasaan mengenakan pakaian ketat, serta tidak menjaga kebersihan. Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi akibat konsumsi obat tertentu, jarang mengganti pakaian dalam, hingga kelebihan berat badan alias obesitas.

Baca juga: Awas, 15 Hal Ini Tingkatkan Risiko Candidiasis Kulit

Selain hal-hal tersebut, masih ada faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terserang infeksi candidiasis. Di antaranya:

1. Usia

Penyakit ini ternyata menjadi lebih berisiko menyerang orang-orang dengan usia tertentu. Infeksi candidiasis sering terjadi pada anak-anak serta pada orang yang sudah berusia lanjut.

2. Menjalani Kemoterapi

Risiko munculnya ruam candidiasis juga meningkat pada orang yang tengah menjalani kemoterapi secara rutin. Kemoterapi adalah jenis pengobatan atau perawatan yang dijalani oleh pengidap kanker.

3. Kekurangan Zat Besi

Asupan makanan dan nutrisi yang masuk dalam tubuh ternyata juga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami infeksi candidiasis. Orang yang kurang mengonsumsi zat besi disebut paling berisiko mengembangkan penyakit ini.

4. Riwayat Penyakit Kulit

Nyatanya, ada banyak jenis penyakit kulit yang bisa menyerang seseorang. Nah, itu ternyata menjadi salah satu penyebab penyakit candidiasis bisa dengan mudah berkembang. Orang yang pernah mengalami penyakit kulit lain, misalnya psoriasis disebut lebih berisiko mengalami infeksi candidiasis.

Baca juga: Harus Tahu, Infeksi Candida yang Sebabkan Iritasi Pada Miss V

Masih penasaran apa itu candidiasis dan apa saja faktor risikonya? Tanya dokter di aplikasi Halodoc saja! Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!