Inilah 4 Cacat Lahir yang Bisa Terjadi pada Si Kecil
Halodoc, Jakarta – Setiap orangtua pastinya menginginkan bayi mereka lahir dengan sehat dan memiliki anggota tubuh yang lengkap. Tapi sayangnya, beberapa bayi harus terlahir dengan memiliki cacat tertentu. Di Indonesia sendiri, terdapat sekitar 295.000 kasus cacat lahir pada bayi bila setiap tahun lahir lima juta bayi.
Itulah mengapa mengetahui berbagai macam cacat lahir yang bisa terjadi pada bayi sangat penting, agar orangtua bisa selalu waspada dan segera melakukan penanganan. Berikut empat jenis cacat lahir pada bayi yang sering terjadi di Indonesia dan perlu diwaspadai.
1. Kelainan Jantung Bawaan
Kelainan jantung bawaan merupakan cacat lahir pada bayi yang disebabkan karena organ jantung tidak berkembang secara sempurna. Di Indonesia sendiri, kelainan jantung bawaan ditemukan pada 8 sampai 10 bayi dalam setiap 1000 kelahiran. Cacat lahir ini disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah kelainan genetik atau adanya gangguan perkembangan janin. Beberapa kasus kelainan jantung bawaan begitu ringan, sehingga sulit dideteksi gejalanya.
Cara Mendeteksi
Dokter biasanya menemukan kelainan ini dari deteksi detak jantung bayi yang tidak normal pada saat pemeriksaan rutin. Tapi, dibutuhkan tes penunjang untuk memastikan apakah detak jantung yang tidak biasa tersebut merupakan gejala penyakit jantung bawaan atau tidak.
Cacat jantung yang serius bila tidak segera diobati bisa menyebabkan gagal jantung, di mana jantung tidak mampu memompa cukup darah ke paru-paru dan seluruh tubuh.
Baca juga: Enggak Hanya Orang Dewasa, Bayi Pun Bisa Kena Gagal Jantung
Gejala Kelainan Jantung
Bayi yang mengalami kelainan jantung akan menunjukkan gejala-gejala seperti sulit bernapas, detak jantung meningkat, tidak nafsu makan yang akan berdampak pada menurunnya berat badan, kulit terlihat pucat, dan mengalami pembengkakan di kaki, perut, dan bagian mata.
Penanganan:
Sebagian besar kelainan jantung bawaan bisa diatasi dengan operasi, pemberian obat-obatan, dan alat bantu untuk memacu kerja jantung.
2. Bibir Sumbing
Kasus bibir sumbing di Indonesia masih terbilang tinggi. Pada tahun 2016, tercatat sekitar 9500 anak mengalami bibir sumbing. Penyebab pasti bibir sumbing masih belum diketahui sampai saat ini, namun diduga ada kaitannya dengan faktor keturunan dan lingkungan selama masa kehamilan.
Berdasarkan lokasi terbelahnya bibir, bibir sumbing bisa dibagi menjadi tiga jenis, yaitu langit-langit mulut, jaringan lunak di belakang mulut, dan bibir atas. Ketiga jenis tersebut biasanya terjadi di awal perkembangan janin dalam rahim.
Dampak Bibir Sumbing pada Anak
Bentuk bibir dan langit-langit mulut yang tidak normal bisa memengaruhi perkembangan bahasa anak. Karena itu, anak yang mengidap bibir sumbing, biasanya perlu menjalani terapi wicara agar bisa berkomunikasi dengan baik. Selain itu, anak dengan bibir sumbing juga rentan mengalami infeksi telinga tengah. Mereka juga butuh bantuan saat makan atau minum susu.
Penanganan Bibir Sumbing:
Bedah bibir sumbing sebaiknya dilakukan ketika bayi berusia 3 bulan. Sedangkan pemisahan langit-langit mulut biasanya dilakukan setelahnya, yaitu ketika bayi berumur 6-12 bulan. Tapi, bedah bibir sumbing bisa meninggalkan bekas di wajah Si Kecil yang akan membuatnya terlihat berbeda dengan anak-anak lain
3. Clubfoot atau Kaki Bengkok
Clubfoot adalah kondisi di mana bentuk kaki dan pergelangan kaki bayi mengalami kelainan atau berbeda daripada umumnya. Kaki bayi yang mengalami clubfoot membengkok ke bawah dan memutar ke dalam. Penyebab terjadinya clubfoot pada bayi juga belum diketahui secara pasti, namun kemungkinan karena adanya perpaduan antara keturunan dan faktor lingkungan saat hamil.
Gejala clubfoot bervariasi, mulai dari yang ringan sampai berat, dan dapat memengaruhi salah satu kaki atau bahkan keduanya. Kaki bengkok yang ringan mungkin tidak terasa menyakitkan bagi anak, namun anak akan kesulitan berjalan ketika ia besar nanti.
Penanganan Kaki Bengkok:
Untuk kasus clubfoot yang masih tergolong ringan, penanganan bisa dimulai segera setelah didiagnosa. Penanganan kaki bengkok meliputi pengembalian kaki yang bengkok ke posisi yang benar dengan dipijat serta melakukan latihan khusus. Bayi dengan kaki bengkok mungkin juga butuh mengenakan gips atau sepatu khusus untuk berjalan. Sedangkan penanganan untuk clubfoot yang parah, operasi perlu dilakukan.
Baca juga: Awas, Ini Ciri-Ciri Achondroplasia pada Anak
4. Spina Bifida
Spina bifida adalah cacat lahir yang menyebabkan tulang punggung bayi memiliki bentuk yang tidak wajar. Kelainan ini biasanya terjadi pada trimester awal kehamilan. Beberapa kasus spina bifida bisa dideteksi melalui sejumlah tes yang harus dijalani ibu hamil. Bayi yang didiagnosa spina bifida dianjurkan untuk dilahirkan secara caesar agar dokter kandungan bisa langsung menangani bayi.
Baca juga: 6 Faktor ini Bisa Jadi Penyebab Spina Bifida
Itulah empat cacat lahir yang perlu diketahui para orangtua. Bila ibu ingin mengetahui lebih lanjut seputar cacat lahir tertentu, tanyakan saja langsung ke ahlinya dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, ibu bisa bertanya apa saja seputar kesehatan pada dokter Halodoc kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan