Inilah 3 Tipe Pengidap Polio yang Harus Diketahui
Halodoc, Jakarta - Polio atau juga dikenal dengan nama ‘poliomyelitis’ adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio. Virus ini menyerang sistem saraf pusat, menyebabkan nyeri dan merusak saraf motorik, sehingga membuat pengidapnya mengalami kelumpuhan otot atau ketidakmampuan untuk menggerakkan bagian tubuh tertentu. Penyakit ini terbagi atas beberapa tipe. Apa saja tipe pengidap polio? Simak penjelasannya setelah ini.
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa penyakit polio lebih sering terjadi pada wanita hamil, anak kecil yang belum diimunisasi polio, dan orang dengan daya tahan tubuh lemah. Pada kasus yang berat, penyakit ini sering menyerang bagian kaki, walau pada kasus terparah, penyakit dapat memengaruhi kemampuan bernapas dan menelan.
Kebanyakan gejala infeksi ini berlangsung selama hanya beberapa hari hingga minggu. Namun, polio sering menyebabkan gejala berat dan biasanya bertahan dari 2-6 bulan. Setelah itu, pengidap akan baik kembali. Gejala yang paling sering terjadi pada polio ringan yaitu gejala mirip flu, atau seperti infeksi virus, seperti sakit kepala, demam, sakit tenggorokan, mual, muntah, dan konstipasi atau diare.
Baca juga: 5 Fakta Tentang Penyakit Polio
Tipe-Tipe Polio Berdasarkan Gejala dan Keparahannya
Seperti telah disebutkan di awal, polio terbagi atas beberapa tipe. Ya, tipe polio berikut ini terbagi berdasarkan gejala dan keparahan yang dialami, antara lain:
1. Polio Paralitik
Dari kebanyakan kasus polio, ada sekitar 1 persen infeksi polio yang berkembang menjadi polio paralitik. Artinya, polio tipe ini terbilang cukup jarang terjadi. Polio paralitik adalah tipe polio yang bisa menyebabkan kelumpuhan pada sumsum tulang belakang atau kelumpuhan tulang belakang batang otak.
Gejala dari polio paralitik adalah hilangnya refleks, kejang parah, nyeri otot, serta kelumpuhan mendadak seperti di pinggul atau pergelangan kaki. Selain itu, dalam beberapa kasus polio paralitik, virus polio bisa menyerang otot yang membantu sistem pernapasan, sehingga bisa menyebabkan kematian.
2. Polio Non-Paralitik
Polio ini disebut dengan polio abortif atau polio yang tidak menyebabkan kelumpuhan. Namun, polio ini bisa menyebabkan gangguan penyakit ringan seperti flu yang menyerupai penyakit virus lainnya. Gejala dari polio non-paralitik adalah demam, sakit tenggorokan, mudah lelah, sakit kepala, atau nyeri punggung.
Baca juga: Ini Beda Polio dan Acute Flaccid Myelitis, Sama-Sama Bisa Melumpuhkan Si Kecil
3. Sindrom Pasca Polio
Sindrom ini merupakan sekelompok tanda atau gejala yang bisa menyebabkan kelumpuhan pada seseorang setelah beberapa tahun mengalami serangan polio. Biasanya, kelumpuhan ini akan datang 15-35 tahun kemudian. Beberapa gejala umum dari sindrom pasca polio dapat berupa kelemahan sendi, sulit bernapas atau sulit menelan, depresi, serta mudah lelah.
Hal yang Meningkatkan Risiko Polio
Virus polio menyebabkan poliomyelitis. Penyakit ini menular melalui kontak dengan air dan makanan yang terinfeksi feses pengidap. Keadaan ini sering terjadi pada daerah dengan sistem drainase yang buruk. Penyakit ini juga dapat menular melalui kontak langsung dengan pembawa virus atau yang baru saja divaksin polio oral (vaksin dibuat dari virus hidup).
Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko terserang polio, yaitu:
-
Bepergian ke daerah dengan virus polio atau epidemik polio.
-
Tinggal dengan orang yang terinfeksi virus polio.
-
Keadaan imunodefisiensi seperti HIV/AIDS.
-
Riwayat tonsilektomi.
-
Stres atau aktivitas berat lama dan terpapar virus polio, karena keduanya dapat menurunkan kekebalan tubuh.
Baca juga: Belum Ada Obat untuk Sembuhkan Polio
Itulah sedikit penjelasan tentang penyakit polio, tipe, dan penyebabnya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan