Inilah 3 Tanda Harus Berhenti Mengemudi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   28 Februari 2018
Inilah 3 Tanda Harus Berhenti MengemudiInilah 3 Tanda Harus Berhenti Mengemudi

Halodoc, Jakarta – Selain kondisi kendaraan harus fit, tentu fisik pengemudi juga harus prima. Nah, itulah dua hal wajib yang mesti kamu penuhi ketika berkendara. Keduanya enggak bisa disepelekan, sebab keselamatan penumpang kendaraan bergantung pada kondisi fisik dan psikis si pengemudi.

Nah, omong-omong soal mengemudi, kamu mesti tahu kapan waktu yang tepat untuk berhenti saat berkendara. Apalagi bila kamu berada di balik kemudi sudah terlalu lama. Sebab bahaya mengemudi terlalu lama bisa saja menimbulkan petaka, yang enggak lain adalah kecelakaan. Bahaya mengemudi terlalu lama sudah pasti membuat pengemudi mengantuk dan kelelahan. Nah, kedua kombinasi itulah yang membuat kamu lamban bereaksi di balik kemudi, sehingga bisa berakibat fatal.

Bila kamu menempuh perjalanan panjang, cobalah untuk istirahat setidaknya 10 menit setiap dua jam. Namun, kalau berkendara lebih dari empat jam terus-menerus, waktu istirahat sudah pasti lebih lama. Menurut para ahli, kamu mesti beristirahat selama setengah atau satu jam, bila telah berkendara selama empat jam nonstop.

Lalu, apa sih tanda-tanda lain yang mengharuskan kamu berhenti mengemudi?

  1. Merasakan Efek Samping Obat

Beberapa obat-obatan bisa memengaruhi kemampuan kamu saat berkendara. Terutama obat yang bisa menyebabkan rasa kantuk, seperti obat flu. Bahkan, obat penahan mabuk kendaraan saja juga cukup berbahaya karena bisa menyebabkan kamu mengantuk.

Selain itu, mengonsumsi cocktail atau minuman yang mengandung alkohol juga amat berbahaya bagi para pengemudi. Sebab alkohol justru akan mempercepat efek yang ditimbulkan dari obat-obatan.  Namun, obat-obatan jangka panjang yang paling memiliki risiko tinggi. Pasalnya, orang-orang yang meminumnya pada pagi hari, enggak akan sadar bahwa efek obat itu masih ada sepanjang hari. Jangan heran, sebab beberapa obat memang bekerja selama 8-10 jam. Makanya, hindarilah mengonsumsi alkohol selama efek obat masih bekerja.

  1. Penglihatan Terganggu

Bahaya mengemudi terlalu lama juga bisa menyebabkan penglihatan kamu terganggu, lho. Alasannya jelas, membuat mata lelah dan konsentrasi menurun. Selain itu, juga ada beberapa penyakit yang bisa membuat penglihatan kamu jadi bermasalah, misalnya glaukoma. Sebuah penelitian di Jepang menunjukan, pengidap glaukoma terlibat dalam kecelakaan mobil dengan jumlah dua kali lebih banyak dibandingkan dengan orang dengan penglihatan normal.

Glaukoma mempengaruhi penglihatan pengidapnya dengan cara yang enggak biasa. Sebab penyakit ini memengaruhi penglihatan seseorang untuk melihat sekelilingnya, bukannya penglihatan di tengah-tengah. Nah, hal inilah yang membuat pengidapnya enggak bisa mendeteksi keberadaan mobil di samping yang coba menyalip. Enggak percaya?

Penelitian di Jepang pun mengatakan, penderita glaukoma lebih sering terlibat kecelakaan ketika mobil atau pun orang yang tiba-tiba muncul di sisi pengemudi.

  1. Mengantuk

Ini yang paling sering menjadi biang keladi dari kecelakaan lalu lintas. Setiap tahunnya, setidaknya terjadi 100.000 kecelakaan akibat mengemudi dalam keadaan mengantuk. Nah, kalau kamu merasa ngantuk, segeralah berhenti mengemudi untuk beristirahat sejenak.  Berikut tanda-tanda mengantuk yang mesti kamu perhatikan:

  1. Membayangkan hal lain atau seperti bermimpi di siang hari.
  2. Mengemudikan mobil dengan tidak teratur.
  3. Sering mengedipkan mata dalam jangka waktu lama.
  4. Kepala terasa berat.
  5. Susah menahan mata untuk terus melek dan tetap fokus.

Selain tanda-tanda di atas, menurut Depertemen Transportasi Amerika Serikat, kamu juga mesti waspada bila tanda-tanda di bawah ini kamu rasakan saat mengemudi:

  1. Kesulitan menggerakkan kaki antara gas dan pedal rem atau mulai bingung diantara keduanya.
  2. Pengemudi biasanya mulai melayang keluar dari jalur.
  3. Sering membanting stir.
  4. Mengalami gangguan masalah penglihatan.
  5. Kecemasan mengemudi di malam hari.
  6. Seringnya menerima peringatan rambu lalu lintas atau nyaris kecelakaan.
  7. Keluhan masalah kecepatan atau perubahan arah mendadak dari pengemudi lainnya.

Nah, yang perlu kamu ingat, obat mujarab mengantuk adalah tidur. Bukannya minuman berkafein atau penambah energi. Jadi begitu rasa lelah muncul, segera istirahat, ya. Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter, kamu bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk berdiskusi mengenai masalah tersebut. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.