Inilah 3 Fakta Penting Mengenai Cholangitis
Halodoc, Jakarta – Cholangitis bilier primer adalah jenis penyakit kronis yang berpotensi menghancurkan saluran empedu secara perlahan. Hal ini sangat berbahaya karena saluran empedu berfungsi membantu pencernaan dan menyingkirkan zat berbahaya dalam tubuh. Ketika saluran empedu rusak, empedu menyebabkan jaringan parut pada hati yang tidak bisa disembuhkan. Kondisi ini disebut dengan sirosis hati.
Baca Juga: Mengidap 7 Gejala Ini? Bisa Jadi Menandai Cholangitis
Cholangitis termasuk penyakit autoimun karena penyakit ini terjadi akibat sistem kekebalan tubuh menyerang saluran empedu yang sehat. Penyakit ini berkembang secara perlahan, serta terjadi akibat faktor genetik dan lingkungan. Semakin cepat cholangitis terdeteksi, semakin berkurang risiko kerusakan hati dan komplikasi yang ditimbulkannya.
1. Gejala Cholangitis Jarang Disadari
Sebagian besar pengidap cholangitis jarang menyadari gejala awal yang muncul. Pasalnya, gejala awal cholangitis mirip dengan gejala penyakit lainnya seperti kelelahan, kulit terasa gatal, serta mata dan mulut terasa kering. Setelah munculnya gejala awal, penyakit ini semakin berkembang dan menimbulkan gejala berupa:
-
Nyeri di perut kanan atas.
-
Pembengkakan limpa.
-
Nyeri tulang, otot atau sendi (muskuloskeletal).
-
Kaki dan pergelangan kaki bengkak (edema).
-
Penumpukan cairan di perut karena gagal hati (asites).
-
Endapan berlemak (xanthoma) pada kulit di sekitar mata, kelopak mata atau di lipatan telapak tangan, siku, atau lutut.
-
Kulit dan mata menguning.
-
Kulit menggelap yang tidak sebabkan oleh paparan sinar matahari (hiperpigmentasi).
-
Tulang lemah dan rapuh (osteoporosis), yang dapat menyebabkan patah tulang.
-
Kolesterol tinggi.
-
Diare dengan tinja berminyak (steatorrhea).
-
Penurunan berat badan.
2. Penyebab Cholangitis Belum Diketahui Secara Pasti
Meski belum diketahui secara pasti, para ahli menduga cholangitis disebabkan oleh kondisi autoimun. Proses timbulnya penyakit ini dimulai ketika beberapa tipe sel darah putih yang disebut sel limfosit T terkumpul di hati. Dalam kondisi normal, sel ini berfungsi mendeteksi dan melawan patogen penyakit. Namun pada pengidap cholangitis, sel limfosit T justru menghancurkan saluran empedu kecil yang sehat dan menyebabkan peradangan. Sel saluran empedu yang mati nantinya digantikan oleh jaringan parut (fibrosis).
Baca Juga: Inilah 5 Penyakit Komplikasi Akibat Cholangitis
3. Ada Banyak Faktor Risiko Penyebab Cholangitis
Wanita berpotensi lebih tinggi mengidap cholangitis dibandingkan pria. Usia juga menjadi faktor risiko terjadinya cholangitis karena penyakit ini lebih banyak terjadi pada usia 30-60 tahun. Selain itu, faktor genetik, faktor geografis, faktor lingkungan juga bisa memicu terjadinya cholangitis. Misalnya, kebiasaan merokok, paparan bahan kimia beracun, dan komplikasi penyakit tertentu.
Apabila kamu memiliki gejala seperti cholangitis, segera bicara pada dokter Halodoc untuk mencegah kerusakan hati yang lebih parah. Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan