Inilah 2 Kondisi Penyebab Tangan & Kaki Kesemutan
“Berdasarkan durasinya, kesemutan terbagi menjadi dua jenis, yakni sementara dan berkepanjangan. Kedua kondisi tersebut memiliki penyebab yang berbeda.”
DAFTAR ISI
- Penyebab Sering Kesemutan
- Faktor yang Dapat Meningkatkan Risiko Kesemutan
- Bagaimana Cara Mengetahui Penyebab Sering Kesemutan?
- Pengobatan yang Dapat Dilakukan
- Bisakah Kesemutan Dicegah?
- Komplikasi Akibat Kesemutan
- Apakah Kesemutan Dapat Menjadi Pertanda Stroke?
- Hubungi Dokter Ini Jika Kesemutan Tak Kunjung Hilang
- Atasi Gejala Kesemutan dengan Infus Vitamin B Kompleks di Rumah pakai Halodoc
Kesemutan atau parestesia adalah sensasi rasa kebas atau mati rasa yang kerap banyak orang alami. Umumnya, penyebab sering kesemutan adalah posisi duduk atau tidur terlalu lama dan kerap menyasar tangan dan kaki.
Secara garis besar, kesemutan dan mati rasa umumnya bukanlah kasus membahayakan. Namun, bukan berarti kamu bisa menyepelekan kondisi ini.
Sebab, kondisi kesemutan juga dapat menjadi indikasi akan berbagai masalah kesehatan. Apalagi jika kesemutan bersifat kronis, atau berkepanjangan. Karena itu, ketahuilah apa saja penyebab sering kesemutan pada tangan dan kaki berikut ini!
Penyebab Sering Kesemutan
Berdasarkan durasinya, kesemutan terbagi menjadi dua jenis, yakni sementara dan berkepanjangan.
Parestesia sementara umumnyta terjadi akibattekanan pada saraf atau sirkulasi yang buruk dalam waktu singkat.
Kondisi ini bisa terjadi ketika seseorang tertidur dengan tangan atau duduk dengan kaki bersilang terlalu lama.
Sementara itu, parestesia kronis mungkin merupakan tanda kerusakan saraf. Dua jenis kerusakan saraf adalah radikulopati dan neuropati.
Berikut adalah penjelasan mengenai dua jenis kerusakan saraf tersebut. Kamu juga bisa ketahui lebih banyak mengenai Apa Saja Penyebab Tangan & Kaki Kesemutan.
1. Radikulopati
Radikulopati adalah kondisi ketika akar saraf tertekan, teriritasi, atau mengalami peradangan.
Kondisi ini dapat terjadi ketika seseorang mengidap:
- Hernia nukleus pulposus (HNP) atau herniated disc yang menekan dan menjepit saraf.
- penyempitan kanal yang mentransmisikan saraf dari sumsum tulang belakang ke ekstremitas atau anggota gerak tubuh.
Radikulopati yang memengaruhi punggung bagian bawah adalah radikulopati lumbal.
Radikulopati lumbal dapat menyebabkan parestesia pada tungkai atau kaki.
Dalam kasus yang lebih parah, kompresi saraf skiatik dapat terjadi dan dapat menyebabkan kelemahan pada kaki.
Sementara itu, saraf skiatik adalah saraf besar yang berawal pada sumsum tulang belakang bagian bawah.
Sementara itu, radikulopati jenis lainnya, yaitu radikulopati serviks melibatkan saraf yang memberikan sensasi dan kekuatan pada lengan.
Jika seseorang mengidap radikulopati serviks, orang tersebut mungkin mengalami:
- Sakit leher kronis.
- Parestesia atau kesemutan ekstremitas atas.
- Kelemahan lengan.
- Kelemahan tangan.
2. Neuropati
Neuropati terjadi karena kerusakan saraf kronis. Penyebab paling umum dari neuropati adalah hiperglikemia, atau gula darah tinggi.
Kemungkinan penyebab lain dari neuropati meliputi:
- Trauma atau benturan keras.
- Cedera gerakan berulang.
- Mengidap penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis.
- Mengidap penyakit saraf, seperti multiple sclerosis.
- Memiliki penyakit ginjal atau penyakit liver.
- Mengidap stroke.
- Mengidap tumor pada otak atau dekat saraf.
- Memiliki gangguan sumsum tulang atau jaringan ikat.
- Hipotiroidisme
- Defisiensi atau kekurangan vitamin B-1, B-6, B-12, E, atau niasin.
- Asupan vitamin D yang berlebihan.
Selain itu, beberapa kondisi lain juga dapat menjadi penyebab dari neuropati, yaitu:
- Infeksi, seperti penyakit Lyme, herpes zoster, atau HIV.
- Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat kemoterapi.
- Paparan zat beracun, seperti bahan kimia atau logam berat.
- Kerusakan saraf pada akhirnya dapat menyebabkan mati rasa atau kelumpuhan permanen.
- Gigitan serangga atau hewan.
Berita baiknya, ada beberapa pilihan pengobatan yang pengidap neuropati dapat terima.
Yuk, ketahui informasinya pada artikel: 4 Penanganan yang Dapat Dilakukan pada Pengidap Neuropati.
Faktor yang Dapat Meningkatkan Risiko Kesemutan
Kini kamu sudah tahu beberapa penyebab sering kesemutan pada kaki dan tangan.
Risiko radikulopati dapat meningkat seiring bertambahnya usia. Selain itu, kamu juga mungkin lebih rentan terhadap kesemutan jika:
- Melakukan gerakan berulang yang berulang kali menekan saraf, seperti mengetik, memainkan alat musik, atau berolahraga seperti tenis
- Minum banyak dan makan makanan yang buruk yang menyebabkan kekurangan vitamin, khususnya vitamin B-12 dan folat.
- Mengidap diabetes tipe 1 atau 2.
- Mengidap kondisi autoimun.
- Memiliki kondisi neurologis, seperti multiple sclerosis.
- Memiliki kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol dan pola makan yang tidak seimbang. Sebab, hal ini berisiko tinggi menyebabkan terjadinya defisiensi vitamin, terutama vitamin B12 dan asam folat.
Bagaimana Cara Mengetahui Penyebab Sering Kesemutan?
Jika kamu sering mengalami kesemutan dan berkepanjangan, sebaiknya segeralah memeriksakan kondisimu ke dokter spesialis saraf.
Tujuannya agar penanganan sedari awal dapat segera dokter lakukan, apabila kesemutan berkaitan dengan kondisi yang mendasarinya.
Dalam tindakan diagnosis kesemutan, dokter akan melakukan wawancara medis terkait riwayat kesehatan dan bertanya seputar aktivitas apa saja yang pengidapnya jalani.
Selain itu, penting juga bagi pengidap kesemutan untuk memberitahu dokter obat bebas atau resep apa yang sedang dikonsumsi.
Dokter kemudian akan mempertimbangkan kondisi kesehatan yang diketahui untuk membantu diagnosis.
Sebagai contoh, jika kamu mengidap diabetes, dokter akan mencari tahu apakah kamu mengalami kerusakan saraf, atau neuropati.
Selanjutnya, dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap. pemeriksaan ini kemungkinan juga mencakup pemeriksaan neurologis atau saraf.
Untuk mendukung pemeriksaan ini, tes darah dan tes laboratorium lain seperti tes keran tulang belakang juga dapat dokter lakukan.
Namun, jika dokter mencurigai adanya masalah dengan leher atau tulang belakang, dokter mungkin akan merekomendasikan tes pencitraan. Misalnya seperti CT scan, MRI scan, atau rontgen.
Bergantung pada hasilnya, mereka mungkin merujuk seseorang yang mengalami kesemutan kepada spesialis, seperti ahli saraf, ahli ortopedi, atau ahli endokrin.
Pengobatan yang Dapat Dilakukan
Perawatan kesemutan akan tergantung pada penyebab paresthesia.
Misalnya, jika kamu mengalami cedera gerakan berulang, beberapa penyesuaian gaya hidup atau terapi fisik dapat mengatasi masalah tersebut.
Sementara itu, pada kasus kesemutan yang bersifat kronis, gejala parestesia tidak bisa hilang dengan sendirinya.
Jika hilang, gejalanya dapat segera muncul kembali. Akibatnya, kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Karena itu, penting untuk mencari tahu penyebab sering kesemutan yang paling utama.
Untuk pengobatan alternatif lain mengatasi kesemutan bisa baca lebih lanjut di artikel: Obat Kesemutan yang Ampuh dan Aman di Apotek
Bisakah Kesemutan Dicegah?
Parestesia atau kesemutan tidak selalu dapat kamu cegah. Tetapi, frekuensi kemunculannya dapat kamu kurangi.
Berikut ini sejumlah cara yang dapat kamu lakukan:
- Membatasi konsumsi minuman beralkohol. Jika kamu memutuskan untuk mengonsumsinya, ketahuilah batasan aman minuman beralkohol. Yuk, simak informasinya pada artikel: Berapa Batasan Aman Mengonsumsi Minuman Beralkohol?
- Menghentikan kebiasaan merokok.
- Mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang.
- Menjaga berat badan tetap ideal.
- Menghindari gerakan berulang yang dapat menekan saraf.
- Beristirahat secara berkala jika sering melakukan gerakan secara berulang.
- Bangun dan bergerak ke sekeliling secara berkala jika sudah duduk dalam waktu yang cukup lama.
- Jika mengidap diabetes atau penyakit kronis lain, pastikan untuk rutin memeriksakan kesehatan. Sebab, pemantauan dan manajemen penyakit dapat menurunkan risiko terjadinya parestesia kronis akibat penyakit yang mendasari.
Komplikasi Akibat Kesemutan
Jika kamu mengalami mati rasa dan kesemutan, kamu mungkin merasa tingkat sensitivitas berkurang di daerah yang terkena.
Karena itu, kamu cenderung merasa adanya perubahan suhu atau rasa sakit.
Ini berarti kamu dapat menyentuh sesuatu tanpa menyadarinya bahwa hal tersebut berisiko untuk kulitmu.
Berhati-hatilah karena kondisi ini cukup berbahaya.
Pastikan kamu mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi diri dari luka bakar dan cedera yang tidak disengaja akibat kesemutan.
Apakah Kesemutan Dapat Menjadi Pertanda Stroke?
Banyak orang kerap mempertanyakan apakah tangan kesemutan merupakan pertanda stroke atau bukan.
Faktanya, kesemutan pada kaki atau tangan dapat menjadi salah satu gejala stroke ringan.
Biasanya kesemutan akibat stroke terjadi akibat sumbatan pada pembuluh darah di otak, yang mengakibatkan kerusakan saraf setempat.
Tak hanya kesemutan, ada gejala stroke lainnya juga perlu kamu waspadai, yaitu:
- Mati rasa atau kebas pada wajah, lengan, atau kaki, terutama satu sisi.
- Disorientasi atau kebingungan.
- Kesulitan berbicara.
- Kesulitan memahami.
- Penglihatan kabur. Selain menjadi indikasi stroke, kondisi ini juga dapat menjadi gejala ulkus kornea. Yuk, ketahui informasi lengkapnya pada artikel: Pandangan Kabur Tanpa Sebab, Waspada Ulkus Kornea.
- Kesulitan berjalan.
- Pusing.
- Kehilangan keseimbangan.
- Kehilangan koordinasi.
Gejala tersebut biasanya berlangsung beberapa menit atau kurang dari 24 jam.
Jika kamu mengalaminya segera konsultasi dengan dokter ahli di Halodoc. Stroke dapat berkembang menjadi stroke berat tanpa penanganan yang tepat.
Hubungi Dokter Ini Jika Kesemutan Tak Kunjung Hilang
Meskipun bukan penyakit yang berbahaya, tetapi kesemutan yang terjadi secara berulang atau berkepanjangan bisa menjadi indikasi adanya penyakit yang berbahaya.
Jika kamu atau orang terdekat mengalami kondisi tersebut, segera hubungi dokter spesialis saraf di Halodoc untuk mendapat saran perawatan dan penanganan yang tepat.
Penanganan yang tepat dan cepat oleh dokter dapat meminimalisir dampak buruk yang mungkin terjadi. Selain itu, dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Nah, berikut dokter spesialis saraf di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
1. dr. Lifea Sp.S
Kamu dapat menghubungi dr. Lifea Sp.S yang mendapatkan gelar dokternya di Universitas Udayana pada 1995. Ia kemudian melanjutkan studinya untuk mendapatkan gelar spesialis di Universitas Airlangga dan lulus pada 2004.
Saat ini, dokter Lifea berpraktik di Badung, Bali, dan termasuk anggota aktif dari Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) dengan nomor STR 3521605421057492.
Dengan pengalaman selama 28 tahun, dr. Lifea Sp.S bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc jika kamu sering alami kesemutan.
Ia juga bisa memberikan solusi seputar stroke, vertigo dan gangguan keseimbangan, nyeri sendi dan punggung, serta demensia.
Chat dr. Lifea Sp.S mulai dari Rp 100.000,- di Halodoc.
2. dr. Wid Patria W. Sp.S
Selanjutnya, kamu bisa menghubungi dr. Wid Patria W. Sp.S. Ia adalah lulusan Universitas Gadjah Mada pada 1988 dan Universitas Indonesia pada 1998.
Saat ini, ia berpraktik di Balikpapan, Kalimantan Timur, dan tergabung sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serta Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) dengan nomor STR HK00000114325575.
Berbekal pengalaman selama 37 tahun, kamu tak perlu ragu lagi untuk berkonsultasi dengan dr. Wid Patria W. Sp.S di Halodoc terkait kesemutan yang berkepanjangan.
Dokter Wid Patria W. Sp.S juga bisa memberikan konsultasi seputar nyeri sendi dan punggung, nyeri otot, vertigo dan gangguan keseimbangan, serta stroke.
Chat dr. Wid Patria W. Sp.S mulai dari Rp 175.000,- di Halodoc.
Itulah beberapa dokter spesialis saraf yang bisa kamu hubungi untuk bantu atasi kesemutan yang sering dialami. Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter tersebut agar kondisi yang kamu alami dapat segera ditangani.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Atasi Gejala Kesemutan dengan Infus Vitamin B Kompleks di Rumah pakai Halodoc
Selain mengonsumsi suplemen atau obat untuk mengatasi gejala kesemutan, kamu pun bisa melakukan infus vitamin B untuk mengatasinya.
Nah, kini kamu bisa mendapatkan Infus Vitamin B Kompleks (Neurobion Booster) dari layanan Homecare by Halodoc (tersedia di Jabodetabek).
Neurobion Booster ini bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan Vitamin B kompleks (B1, B6, dan B12) sehingga bisa mengatasi gejala neuropati perifer atau masalah saraf.
Tindakan ini dilakukan melalui metode infus di rumah, sehingga kamu tak perlu lagi pergi ke klinik atau antre di rumah sakit.
Ada beberapa keunggulan dari layanan vitamin booster di Halodoc:
- Injeksi Vitamin diberikan 100% oleh tenaga medis profesional. Ini Daftar Perawat yang Tangani Layanan Vitamin Booster Homecare by Halodoc.
- Vitamin yang diberikan terdaftar di BPOM.
- Vitamin diberikan sesuai dosis harian.
- Setelah vitamin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
- Petugas profesional dan responnya cepat.
- Protokol kesehatan ketat.
- Vitamin diberikan secara aman dan steril.
- Peralatan yang digunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi.
- Harga paket mulai dari Rp519.000,-, kamu bahkan bisa mendapatkan tambahan diskon jika memesan lebih dari satu paket secara bersamaan.
- Tak perlu antre.
- Hemat waktu dan biaya.
- Aman, nyaman dan praktis.
Jadi, kapan saja kamu atau keluarga hendak mendapatkan asupan vitamin tambahan untuk mengatasi masalah saraf atau sekadar untuk merawat kesehatan tubuh, cukup pesan langsung melalui Halodoc.
Caranya, download dan buka layanan Homecare, lalu, pilih menu Infus Vitamin B Kompleks (Neurobion Booster).
Setelah memilih profil yang hendak mendapatkan Infus Vitamin B Kompleks, admin Homecare akan menghubungi melalui WhatsApp untuk mengonfirmasi jadwal dan alamat.
Booking Infus Vitamin B Kompleks (Neurobion Booster) di Rumah Lebih Mudah Lewat Halodoc.
Selain melalui aplikasi, kamu juga bisa order dengan cara menghubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.