Inilah 11 Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan
“Ada banyak manfaat cuka apel untuk kesehatan tubuh yang masih jarang diketahui. Mulai dari menjaga kesehatan kulit hingga membantu menurunkan tekanan darah."
Halodoc, Jakarta - Cuka apel adalah hasil pengolahan fermentasi sari apel. Cairan ini sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Mulai dari membantu proses memasak, perawatan kesehatan tubuh, hingga membersihkan perlengkapan rumah tangga yang memiliki noda membandel.
Meskipun begitu, banyak masyarakat yang mengonsumsi cuka apel untuk mengoptimalkan kesehatan tubuh secara menyeluruh. Jangan lupa untuk mengonsumsi cuka apel secara tepat. Tujuannya, agar terhindar dari berbagai efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan cuka apel berlebih.
Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan
Cuka apel adalah salah satu jenis cuka yang terbuat dari apel. Cuka apel memiliki kandungan yang bersifat antimikroba.
Cairan ini juga mengandung antioksidan yang cukup tinggi sehingga baik untuk kesehatan. Selain itu, cuka apel juga tidak mengandung kolesterol dan sodium di dalamnya.
Proses pembuatan cuka apel yang melalui proses fermentasi juga meninggalkan sejumlah kandungan lainnya. Mulai dari asam asetat, asam gallic, hingga katekin.
Kandungan yang terjadi dalam proses pembuatan inilah yang membuat cuka apel mempunyai manfaat untuk kesehatan. Apa saja? Berikut ini beberapa di antaranya:
1.Mengatur kadar gula dalam darah
Manfaat cuka apel yang paling dikenal oleh semua orang yaitu mengatur kadar gula dalam darah. Bagi pengidap diabetes, kadar gula dalam darah harus selalu diperhatikan. Sebab, cuka apel dapat meningkatkan sensitivitas insulin, terlebih ketika tubuh mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat.
Cuka apel akan bekerja dengan memperlambat proses pelepasan gula dari makanan yang masuk ke dalam darah. Hal tersebut dapat mencegah kadar gula dalam darah melonjak secara tiba-tiba, setelah mengonsumsi makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi.
Hal serupa juga terdapat dalam jurnal Diabetes Research and Clinical Practice dengan judul Vinegar Consumption Can Attenuate Postprandial Glucose and Insulin Responses; a Systematic Review and Meta-Analysis of Clinical Trials. Studi tersebut menemukan bahwa cuka apel dapat mengurangi kadar glukosa dan insulin postprandial.
2.Membantu menurunkan berat badan
Manfaat dari cuka apel lainnya yaitu membantu menurunkan berat badan. Efek panjang dari mengonsumsi cuka apel sebelum makan besar dapat menurunkan berat badan, walau tidak dalam jumlah yang banyak.
Meski begitu, penurunan berat badan tetap harus diimbangu dengan menjaga pola makan dan berolahraga. Tentu saja tidak bisa hanya dengan menjadikan cuka apel sebagai satu-satunya cara untuk menurunkan badan.
Jangan lupa cari tahu alasan cuka apel baik untuk diet yang sedang kamu jalani pada artikel ini: Cuka Apel Bisa Dikonsumsi untuk Diet, Benarkah?
3.Membunuh kuman pada makanan
Siapa sangka, ternyata cuka apel juga dapat membuat makanan menjadi lebih bersih dan higienis. Hal ini disebabkan karena kandungan asam asetat yang lebih banyak dibandingkan dengan jenis cuka lainnya. Kandungan tersebut dapat membunuh kuman berbahaya dalam makanan. Inilah mengapa cuka apel sering digunakan atau dikonsumsi dengan lalapan, sayuran mentah, dan salad.
4.Membantu menurunkan tekanan darah
Tidak sedikit orang yang percaya bahwa cuka apel bisa membantu menurunkan tekanan darah tinggi pada pengidap hipertensi. Sayangnya, penelitian yang menjelaskan tentang manfaat cuka apel bagi tekanan darah baru teruji pada hewan, sehingga belum terbukti secara klinis pada manusia.
5.Memberikan perlindungan pada sel tubuh
Tahukah kamu apa persamaan antara buah-buahan, sayuran, kopi, dan cokelat? Semuanya jenis makanan tersebut memiliki kandungan antioksidan polifenol, yang berperan penting sebagai pelindung sel tubuh dari penyakit berbahaya dan kanker.
Ternyata, polifenol juga bisa kamu temukan pada cuka apel. Meski belum ada bukti ilmiah yang menyatakan manfaat polifenol dalam cuka apel, tapi diduga manfaatnya sama seperti yang terkandung dalam bahan makanan lainnya.
6.Mengendalikan kadar insulin
Masih bagi pengidap diabetes, cuka apel ternyata juga dapat membantu mengendalikan kadar insulin. Tubuh membutuhkan insulin guna mengubah glukosa dari makanan yang dikonsumsi menjadi energi.
Sayangnya, kadar insulin yang terlalu tinggi akan membuat tubuh tidak sensitif lagi terhadap insulin. Kondisi yang disebut dengan resistensi insulin inilah yang akhirnya memicu terjadinya penyakit diabetes tipe 2.
7.Memutihkan kondisi gigi
Ingin memiliki gigi putih dan senyum yang menawan? Mungkin banyak orang akan menyarankan untuk berkumur menggunakan cuka apel.
Meski begitu, pada sebagian orang, asam asetat yang terkandung dalam cuka apel ternyata bersifat korosif, sehingga dapat membuat lapisan enamel pada bagian terluar gigi terkikis. Padahal, enamel sendiri bertugas sebagai pelindung gigi.
Kondisi ini sering terjadi jika kamu jarang menyikat gigi dan hanya bergantung pada cuka apel sebagai obat kumur. Sebaiknya, berikan jarak sekitar 30 menit saat berkumur dengan cuka apel dan sikat gigi. Namun, apabila gigi justru berubah warna dan menjadi ngilu, sebaiknya tanyakan segera pada dokter gigi.
8.Meningkatkan kesehatan kulit
Cuka apel menjadi salah satu pengobatan alami yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi kulit kering dan eczema. Kulit secara alami mengandung sedikit asam.
Menggunakan cuka apel sebagai perawatan alami kulit mampu menyeimbangkan pH alami pada kulit. Dengan begitu, kulit akan terlindungi secara lebih baik.
Kamu juga bisa mengetahui cara menggunakan cuka apel untuk kesehatan kulit wajah melalui artikel ini: Kenali Manfaat Cuka Apel untuk Wajah dan Cara Menggunakannya.
9.Mengatasi perut buncit
Punya perut buncit yang sulit untuk dihilangkan? Kamu bisa coba untuk menambahkan cuka apel pada makanan yang akan kamu konsumsi.
Penelitian yang ditulis pada Bioscience, Biotechnology, and Biochemistry menunjukkan bahwa pengonsumsian cuka apel selama 12 minggu secara rutin, mampu menurunkan berat badan dan menghilangkan lemak pada perut.
Namun, manfaat ini juga harus disertai dengan perilaku hidup sehat dan pola makan yang sesuai.
10.Mengontrol kolesterol
Cuka apel mampu mengontrol kolesterol dalam tubuh. khususnya pada pengidap diabetes tipe 2. Mereka mengonsumsi 15 mililiter cuka apel selama delapan hari berturut-turut. Meskipun begitu, manfaat ini masih perlu penelitian lebih lanjut.
11.Mencegah jamur kuku
Jamur kuku atau onychomycosis infeksi jamur pada bagian kuku. Jika tidak diatasi, kondisi ini menyebabkan kuku menjadi rapuh. Untuk mengatasinya, kamu bisa rendam bagian kuku yang mengalami kondisi ini menggunakan cuka apel dan campuran air hangat.
Rendam kuku selama 15-30 menit sebanyak 2 kali dalam satu hari. Setelah direndam, cuci dengan air bersih dan keringkan kuku. Hindari kuku yang lembap agar jamur tidak berkembang.
Waspada Efek Samping Penggunaan Cuka Apel
Cuka apel sebenarnya aman untuk digunakan asalkan jumlahnya sesuai dan tidak berlebihan. Sebaiknya jangan berlebihan saat menggunakannya sebagai obat luar atau obat yang dikonsumsi.
Selain itu, jika kamu sedang menggunakan jenis obat-obatan untuk mengatasi penyakit tertentu, pastikan kamu berdiskusi dengan dokter sebelum menggunakan cuka apel. Tujuannya untuk mencegah terjadinya interaksi obat dan mengoptimalkan pengobatan yang sedang kamu jalankan.
Kamu tidak boleh menggunakan cuka apel sebagai pengobatan utama. Sebaiknya gunakan cuka apel dengan saran dan anjuran dokter.
Ada berbagai efek samping yang bisa terjadi ketika kamu mengonsumsi cuka apel berlebihan, seperti:
- Kerusakan email gigi.
- Luka pada esofagus.
- Distres gastrointestinal.
- Kenaikan asam lambung.
- Perburukan ginjal kronis.
Jika masalah ini terjadi, jangan ragu untuk membicarakannya dengan dokter tepercaya di Halodoc untuk mendapatkan saran penanganan yang tepat.
Cari tahu juga dampak cuka apel pada pencernaan melalui artikel ini Cuka Apel Bisa Sebabkan Diare, Benarkah?
Cara Tepat Menggunakan Cuka Apel
Cuka apel tidak boleh dikonsumsi secara tunggal. Cara terbaik menggunakan cuka apel dengan menambahkannya pada masakan yang sedang kamu olah.
Selain itu, kamu juga bisa mengonsumsi cuka apel bersama dengan satu gelas air putih. Banyaknya cuka apel yang boleh dikonsumsi berkisar dari 1-2 sendok teh (5-10 ml) hingga 1-2 sendok makan (15-30 ml).
Sebaiknya mulailah mengonsumsi cuka apel dengan dosis yang kecil. Kemudian kamu bisa menambah dosis secara perlahan. Pastikan untuk tidak berlebihan mengonsumsi cuka apel.
Segera lakukan pemeriksaan jika kamu mengalami beberapa keluhan kesehatan setelah mengonsumsi cuka apel. Pemeriksaan lebih dini tentunya membuat pengobatan menjadi lebih mudah dilakukan.
Baca juga: Apa Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan Kulit
Hubungi Dokter Ini Jika Ingin Tahu Cara Konsumsi Cuka Apel yang Tepat
Apabila kamu atau orang terdekat ingin tahu cara menggunakan cuka apel, terutama untuk turunkan berat badan, kamu bisa hubungi dokter spesialis gizi di Halodoc.
Mereka bahkan bisa juga menyarankan asupan apa saja yang sebaiknya kamu konsumsi untuk turunkan berat badan.
Tenang saja, dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
1. dr. Karina Marcella Widjaja Sp.GK
Dokter pertama yang bisa kamu hubungi adalah dr. Karina Marcella Widjaja Sp.GK.
Ia sebelumnya telah berhasil mendapatkan gelar dokter umum dari Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida), pada 2017.
Kemudian, dr. Karina Marcella Widjaja Sp.GK melanjutkan studinya ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia hingga akhirnya mendapatkan gelar dokter spesialis gizi pada 2023.
Saat ini, dr. Karina Marcella Widjaja Sp.GK praktik di Tangerang, Banten dan merupakan anggota aktif IDI dan (PDGKI) dengan nomor STR GO00000101356545.
Dengan pengalaman selama 6 tahun, dr. Karina Marcella Widjaja Sp.GK bisa memberikan saran melalui Halodoc terkait program diet yang tepat untukmu.
2. dr. Diani Adrina Sp.GK
Selanjutnya, kamu bisa menghubungi dr. Diani Adrina Sp.GK. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti pada 2001.
Ia pun melanjutkan studinya ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia hingga akhirnya meraih gelar dokter spesialis gizi klinik pada 2007.
Saat ini, dr. Diani Adrina Sp.GK membuka praktik di Jakarta Selatan dan masih aktif tergabung sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) dengan nomor STR 9821701523029479.
Dengan pengalaman selama 23 tahun, dr. Diani Adrina Sp.GK bisa memberikan saran di Halodoc terkait program diet yang cocok untukmu.
Mereka akan membantu meninjau status gizi, memberi terapi nutrisi dan pola makan, dan masih banyak lagi.
Jadwalkan Sesi Konsultasi dengan dr. Diani Adrina Sp.GK mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
Itulah beberapa dokter spesialis gizi yang bisa memberikan saran terkait pola makan yang tepat guna hilangkan lemak perut.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedi atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Referensi: