Inilah 10 Penyakit yang Termasuk Kelainan Otak Ensefalopati
Halodoc, Jakarta - Sebuah penyakit yang mengganggu fungsi atau struktur otak dinamakan ensefalopati. Terdapat beberapa penyakit yang termasuk kelainan ensefalopati. Pada beberapa tipe penyakit, ada yang bersifat permanen dan ada yang hanya sementara. Di samping itu, beberapa tipe ada yang muncul sejak lahir dan tidak pernah berubah.
Pada umumnya, penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Walau begitu, penanganan sedini mungkin dan tepat dapat membantu mengendalikan gejala dan mencegah kondisi pengidapnya semakin memburuk. Inilah sejumlah penyakit yang termasuk kelainan otak ensefalopati:
-
Ensefalopati Traumatik Kronis
Penyakit ini terjadi ketika ada trauma atau luka multipel pada otak. Trauma tersebut dapat mengakibatkan kerusakan saraf pada otak. Ensefalopati tipe ini sering ditemukan pada petinju, pemain sepak bola, atau anggota militer.
-
Ensefalopati Glisin
Penyakit ensefalopati glisin merupakan penyakit genetik yang dapat diturunkan, yaitu ketika kadar glisin terlalu tinggi pada otak. Glisin adalah salah satu asam amino. Penyakit ini muncul segera setelah lahir.
-
Ensefalopati Hashimoto
Penyakit ini jarang terjadi dan berhubungan dengan penyakit Hashimoto. Penyakit Hashimoto adalah suatu kondisi autoimun, yaitu sistem kekebalan tubuh secara salah menyerang organ tiroid.
-
Ensefalopati Hepatik
Ensefalopati hepatik disebabkan oleh penyakit hati. Ketika organ hati tidak berfungsi dengan benar, racun tidak dapat dikeluarkan dari tubuh. Akibatnya, racun akan menumpuk pada darah dan dapat menyebar hingga ke otak.
-
Ensefalopati Hipertensif
Penyakit ini disebabkan oleh hipertensi berat lama yang tidak diobati. Alhasil, otak dapat menjadi bengkak yang dapat berujung pada kerusakan otak dan ensefalopati hipertensif.
-
Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Kondisi ini disebabkan karena otak tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Akibatnya, otak dapat mengalami kerusakan permanen. Salah satu contoh kasus adalah janin yang terpapar alkohol.
-
Ensefalopati Toksik Metabolik
Ensefalopati tipe ini disebabkan oleh infeksi, racun, atau bisa juga karena kegagalan suatu organ. Ketidakseimbangan elektrolit dan hormon pada tubuh dapat memberikan dampak pada fungsi otak. Infeksi dan racun juga berpengaruh pada otak. Biasanya, ensefalopati akan sembuh ketika penyebabnya diatasi.
-
Ensefalopati Infeksius
Penyakit yang dapat ditularkan ini juga dikenal sebagai penyakit prion. Prion adalah protein tubuh alami, tetapi dapat bermutasi dan menyebabkan penyakit yang secara bertahap merusak dan menurunkan fungsi otak kamu (penyakit neurodegeneratif).
Penyakit prion meliputi chronic wasting disease, insomnia keluarga yang fatal, dan penyakit Creutzfeldt-Jakob. Biasanya, pengidap akan meninggal dalam waktu 3 bulan hingga beberapa tahun sejak terkena penyakit ini.
-
Ensefalopati Uremikum
Disebabkan oleh penyakit gagal ginjal, sehingga terjadi penumpukan racun uremia pada darah.
-
Ensefalopati Wernicke
Penyakit yang juga dikenal dengan wernicke ini disebabkan oleh defisiensi vitamin B1. Beberapa penyebabnya meliputi penggunaan alkohol jangka lama, nutrisi yang kurang baik dan malabsorbsi makanan.
Gejala Ensefalopati
Gejala sangat bervariasi tergantung dari penyebab dan tingkat keparahannya. Secara umum gejala dapat berupa:
-
Masalah memori dan fokus.
-
Terganggunya kemampuan menyelesaikan masalah.
-
Perubahan kepribadian.
-
Lesu.
-
Mengantuk.
-
Kelemahan otot pada satu area.
-
Sulit mengambil keputusan atau berkonsentrasi.
-
Kedutan tidak disengaja.
-
Gemetaran.
-
Kesulitan untuk berbicara atau menelan.
-
Kejang.
-
Koma.
-
Kematian.
Penanganan Ensefalopati
Penanganan ensefalopati sangat bervariasi, tergantung dari penyebabnya. Pengobatan yang dilakukan di antaranya adalah dengan penggunaan obat-obatan untuk mengurangi gejala atau pembedahan untuk mengobati penyebab.
Beberapa suplemen nutrisi dapat memperlambat proses kerusakan otak. Ada pun diet khusus yang diperlukan untuk mengobati penyebab, seperti ketidakseimbangan elektrolit. Dukungan oksigen juga diberikan pada otak yang tidak mendapatkan cukup oksigen.
Jika kamu mengalami gejala-gejala yang telah tertulis di atas, sebaiknya segera lakukan diskusi dengan dokter ahli melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana pun. Saran dokter dapat kamu terima dengan praktis dengan download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.
Baca juga:
- Kenalan dengan Sindrom Nefrotik Akibat Ginjal Rusak
- Inilah yang Dimaksud dengan Hepatitis Kronis
- 6 Olahraga yang Menyehatkan Otak