Inilah 10 Gejala dari Ascariasis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   09 Januari 2019
Inilah 10 Gejala dari AscariasisInilah 10 Gejala dari Ascariasis

Halodoc, Jakarta - Mungkin ascariasis merupakan istilah yang jarang sekali kamu dengar. Ascariasis merupakan infeksi yang disebabkan oleh cacing gelang yang hidup dan berkembang biak di dalam usus manusia. Cacing tersebut mempunyai nama latin ascaris lumbricoides. Nah, cacing inilah yang menyebabkan penyakit cacingan pada manusia, dan merupakan suatu parasit dalam tubuh manusia. Meskipun cacing ini dapat ditemukan di mana saja, cacing ini lebih sering berada di lingkungan yang tidak bersih, beriklim hangat, dan di wilayah dengan fasilitas kebersihan yang kurang memadai.

Baca juga: Hewan Peliharaan Bisa Tingkatkan Infeksi Cacingan pada Anak?

Cacing ini dapat berkembangbiak di dalam usus manusia dan panjangnya bisa mencapai lebih dari 30 sentimeter. Ada lebih dari 10 persen populasi manusia di dunia terinfeksi cacing dan paling banyak disebabkan oleh cacing gelang. Dikarenakan cacing gelang ini mempunyai ukuran yang lumayan panjang, cacing ini dapat dilihat dengan mata telanjang.

Jika seseorang terkena infeksi virus dari cacing ini dan tidak segera diobati, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius, seperti anemia dan malnutrisi. Angka kematian yang disebabkan oleh ascariasis dapat mencapai 60 ribu orang per tahun, dan kebanyakan dialami oleh anak-anak.

Pada tahap awal infeksi, biasanya tidak ada gejala yang muncul. Gejala akan muncul seiring dengan pertumbuhan cacing yang semakin berkembang. Organ tubuh yang biasa diserang adalah usus dan paru-paru. Gejala yang dapat muncul pada seseorang yang mengidap kondisi ini, antara lain:

  1. Napas terasa semakin pendek.

  2. Batuk-batuk.

  3. Demam.

  4. Dada terasa tidak nyaman.

  5. Adanya darah di dalam mukus.

  6. Diare.

  7. Adanya penurunan berat badan.

  8. Selera makan menurun.

  9. Perut terasa tidak nyaman.

  10. Adanya penyumbatan usus, sehingga perut terasa mual, nyeri, dan muntah parah.

Baca juga: 4 Penyebab Cacingan Alias Ascariasis pada Anak

Ascariasis dapat terjadi bila telur cacing gelang tersebut masuk ke dalam tubuh. Telur tersebut dapat ditemukan di tanah yang telah terkontaminasi oleh tinja manusia. Oleh karena itu, penyebaran infeksi juga dapat melalui tumbuhan atau bahan makanan yang tumbuh di tanah tersebut. Prosesnya, telur yang masuk ke dalam tubuh akan menetas di dalam usus dan menjadi larva. Nah, larva ini lah yang akan masuk ke paru-paru melalui aliran darah atau aliran getah bening.

Setelah berkembang di paru-paru selama seminggu, larva akan menuju tenggorokan dan pengidap akan batuk, sehingga larva itu keluar melalui mulut. Jika pengidap tidak mengeluarkannya melalui batuk, larva tersebut akan kembali tertelan dan kembali ke usus. Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan seseorang mengidap kondisi ini, antara lain:

  • Iklim yang hangat.

  • Usia. Ascariasis menyerang anak-anak terutama anak dengan usia di bawah 10 tahun.

  • Sanitasi yang tidak baik.

  • Kondisi lingkungan. Ascariasis banyak berkembang di tempat yang kebersihannya tidak terjaga, terutama di daerah yang memanfaatkan feses manusia sebagai pupuk.

Infeksi ini dapat dicegah dengan selalu menjaga kebersihan tangan, cuci buah dan sayur hingga bersih sebelum dikonsumsi, pastikan masakan benar-benar matang sebelum dikonsumsi, serta bersihkan kamar mandi secara menyeluruh. Jika kamu memelihara hewan, perhatikan juga kesehatan dan kebersihan hewan peliharaanmu.

Baca juga: Begini Cacingan Bisa Menular pada Anak-Anak

Jika ada yang ingin kamu tanyakan seputar ascariasis atau masalah kesehatan lainnya, Halodoc menyediakan layanan berdiskusi langsung dengan dokter ahli melalui Chat atau Voice/Video Call di mana pun dan kapan pun. Aplikasi Halodoc juga memudahkan kamu untuk membeli obat yang sedang kamu butuhkan, dan pesanan kamu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya segera di Google Play atau App Store!