Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Terinfeksi Cacing Kremi
Halodoc, Jakarta - Infeksi cacing kremi menjadi gangguan kesehatan paling umum di seluruh dunia. Cacing ini berwarna putih dan sangat tipis, dengan panjang antara 6 hingga 13 milimeter. Infeksi ini sering sekali terjadi pada anak usia sekolah, dan telurnya sangat mudah menyebar dari satu anak ke anak lainnya.
Ketika anak tidur di malam hari, cacing kremi betina akan meletakkan ribuan telur pada lipatan kulit yang mengelilingi anus. Kebanyakan anak yang terserang infeksi cacing ini tidak menunjukkan gejala, tetapi ada pula anak yang mengalami gatal pada bagian dubur dan sulit tidur.
Sebenarnya, Bagaimana Infeksi Cacing Kremi Ini Terjadi?
Cacing kremi menyebar dari feses ke mulut yang bisa terjadi secara langsung, seperti ketika kamu memasukkan jari jemari yang kotor ke dalam mulut atau menyentuh makanan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Tetapi, infeksi ini bisa terjadi secara tidak langsung, misalnya ketika kamu menyentuh benda yang sudah terkontaminasi.
Baca juga: 5 Fakta Penting Cacing Kremi pada Anak
Kamu perlu tahu, bahwa telur cacing kremi bisa bertahan hidup di permukaan benda, seperti misalnya mainan, perlengkapan mandi, meja, atau seprai hingga tiga minggu. Begitu masuk ke dalam tubuh, telur cacing langsung membuat rumah pada usus besar dan dubur.
Ketika malam tiba, cacing betina mulai bertelur di kulit sekitar dubur. Jika kamu merasakan gatal dan menggaruk area ini, telur bersarang pada kuku atau jari. Lalu, tanpa mencucinya, kamu menyentuh berbagai benda dan benda tersebut disentuh orang lain, maka dapat terjadi penyebaran cacing kremi.
Jika kamu hanya memiliki sejumlah kecil cacing kremi dewasa, gejala infeksi cacing kremi yang muncul hanya bersifat ringan, atau tidak ada gejala sama sekali. Gejala memburuk jika infeksi bersifat sedang hingga berat. Sekitar 4 (empat) minggu setelah telur cacing menginfeksi tubuh, cacing betina dewasa akan membuat jalan untuk bisa keluar dari usus menuju ke dubur dan menjadikannya tempat untuk meletakkan telur-telur tersebut.
Baca juga: Si Kecil Terserang Cacing Kremi, Ibu Harus Apa?
Telur diletakkan dengan dilindungi oleh zat yang bertekstur seperti jeli. Zat inilah yang diyakini menyebabkan dubur menjadi gatal, dan sering terjadi pada malam hari. Selama tahap pematangan dan reproduksi, kamu yang terinfeksi akan mengalami:
-
Gangguan tidur.
-
Gatal pada dubur yang menjadi intens, terutama pada malam hari ketika cacing betina bertelur.
-
Mual meski hanya ringan.
Jika infeksi cacing kremi memburuk, gejala yang muncul dapat berupa:
-
Hilangnya nafsu makan.
-
Menjadi lebih mudah marah.
-
Sakit perut yang memburuk.
-
Berat badan menurun.
Perawatan dilakukan bukan hanya pada seseorang atau anggota keluarga yang mengalami infeksi cacing kremi, melainkan pada seluruh anggota keluarga meski mereka tidak menunjukkan adanya gejala.
Baca juga: 6 Masalah Kesehatan Akibat Cacing Kremi
Jadi, jika kamu merasa mengalami gejala seperti yang telah disebutkan tadi, segera tanyakan pada dokter apakah benar kamu mengalami infeksi cacing kremi. Pasalnya, ada beberapa gangguan kesehatan yang menunjukkan gejala yang sama. Kamu tidak perlu menunggu lama, karena tanya dokter bisa kamu lakukan setiap saat melalui aplikasi Halodoc. Aplikasi Halodoc ini bisa segera kamu download melalui App Store maupun Play Store. Pakai sekarang, yuk!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan