Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Alami Gangguan Elektrolit
Halodoc, Jakarta - Gangguan elektrolit sering kali disebabkan oleh hilangnya cairan tubuh melalui muntah yang berkepanjangan, diare, atau berkeringat. Mereka juga dapat berkembang karena kehilangan cairan terkait dengan luka bakar. Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan gangguan elektrolit. Dalam beberapa kasus, penyakit ini tampak seperti penyakit ginjal akut atau kronis.
Penyebab pasti gangguan elektrolit dapat bervariasi tergantung pada jenis gangguan elektrolit yang lebih spesifik. Bentuk gangguan elektrolit ringan mungkin tidak menyebabkan gejala apapun. Gangguan semacam ini bisa tidak terdeteksi hingga ditemukan selama tes darah rutin. Gejala juga biasanya mulai muncul setelah gangguan tertentu menjadi lebih parah.
Baca juga: Pemeriksaan untuk Diagnosis Gangguan Elektrolit
Ini yang Terjadi pada Tubuh
Tidak semua ketidakseimbangan elektrolit menyebabkan gejala yang sama, meskipun banyak juga yang mengalami gejala yang sama. Beberapa kondisi tubuh yang akan terjadi yang perlu kamu kenali meliputi:
- Detak jantung tidak teratur.
- Detak jantung yang cepat.
- Kelelahan.
- Kelesuan.
- Kejang.
- Mual.
- Muntah.
- Diare atau sembelit.
- Kram perut.
- Kram otot.
- Kelemahan otot.
- Sifat lekas marah.
- Kebingungan.
- Sakit kepala.
- Mati rasa dan kesemutan.
Jika kamu mengalami salah satu kondisi seperti di atas dan curiga mungkin kamu mengalami gangguan elektrolit, sebaiknya tanyakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai penanganannya. Jika tidak segera, gangguan elektrolit dapat mengancam nyawa.
Elektrolit merupakan elemen dan senyawa yang terjadi secara alami di dalam tubuh. Mereka juga mengontrol fisiologis penting. Contoh-contoh elektrolit yang perlu diketahui:
- Kalsium.
- Khlorida.
- Magnesium.
- Fosfat.
- Kalium.
- Sodium.
Zat-zat ini hadir dalam darah, cairan tubuh, dan urine. Mereka juga dicerna dengan makanan, minuman, dan suplemen. Gangguan elektrolit terjadi saat kadar elektrolit dalam tubuh terlalu tinggi atau terlalu rendah. Elektrolit harus dipertahankan dalam keseimbangan agar tubuh berfungsi dengan baik. Jika tidak, sistem tubuh yang vital dapat terpengaruh. Ketidakseimbangan elektrolit yang parah dapat menyebabkan masalah serius seperti koma, kejang, dan henti jantung.
Baca juga: 5 Peranan Penting Elektrolit Bagi Tubuh yang Wajib Diketahui
Mengetahui Gangguan Elektrolit pada Tubuh
Pemeriksaan darah sederhana dapat mengukur kadar elektrolit dalam tubuh. Tes darah yang melihat fungsi ginjal juga penting. Dokter mungkin melakukan pemeriksaan fisik atau merekomendasikan pemeriksaan tambahan untuk mengkonfirmasi dugaan gangguan elektrolit.
Pemeriksaan tambahan ini akan bervariasi tergantung pada kondisi yang dimaksud. Misalnya, hipernatremia (terlalu banyak natrium) dapat menyebabkan hilangnya elastisitas pada kulit akibat dehidrasi yang signifikan. Dokter dapat melakukan tes cubit untuk menentukan apakah dehidrasi mempengaruhi kamu.
Pengujian juga bisa dilakukan terhadap refleks seseorang, karena kadar elektrolit yang meningkat dan berkurang dapat memengaruhi refleks. Elektrokardiogram (EKG), penelusuran elektrik jantung, mungkin juga bermanfaat untuk memeriksa detak jantung yang tidak teratur, ritme, atau perubahan EKG.
Siapapun dapat mengalami gangguan elektrolit. Orang-orang tertentu berisiko lebih tinggi karena riwayat kesehatan. Kondisi ini meningkatkan risiko gangguan elektrolit meliputi:
- Gangguan penggunaan alkohol.
- Sirosis.
- Gagal jantung kongestif.
- Penyakit ginjal.
- Gangguan makan.
- Trauma, seperti luka bakar atau patah tulang.
- Gangguan tiroid.
- Gangguan kelenjar adrenal.
Baca juga: Koma Bisa Terjadi Apabila Alami Gangguan Elektrolit
Untuk mencegah gangguan elektrolit usahakan agar tetap terhidrasi meski mengalami muntah, diare, atau berkeringat berkepanjangan. Jika gangguan elektrolit disebabkan oleh obat-obatan atau kondisi-kondisi yang mendasarinya, dokter akan menyesuaikan obat-obatan untuk mengobati penyebabnya. Ini akan membantu mencegah ketidakseimbangan elektrolit di masa mendatang.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Understanding electrolyte disorders.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan