Ini yang Perlu Diketahui Tentang Diet OCD
Halodoc, Jakarta – Metode diet yang bisa dilakukan untuk menurunkan berat badan semakin beragam. Salah satu cara diet yang sempat membuat heboh dan menjadi sorotan adalah diet OCD yang dipopulerkan oleh Deddy Corbuzier. Diet OCD alias Obsessive Corbuzier's Diet, sempat menuai pro dan kontra. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan metode diet OCD?
Selain memangkas asupan kalori, menurunkan berat badan juga bisa dilakukan dengan mengatur waktu makan. Konsep inilah yang diterapkan dalam metode diet OCD. Diet dilakukan dengan cara berpuasa, dikenal juga dengan istilah intermittent fasting. Biar lebih jelas, simak pembahasannya dalam artikel berikut ini!
Baca juga: Fase-Fase dalam Diet Ketofastosis
Mengenal Lebih Jauh Diet OCD
Diet OCD dikenal sebagai program penurunan berat badan dengan cara berpuasa atau pengaturan waktu makan yang disebut dengan jendela makan. Berikut penjelasannya:
1.Jendela Makan
Prinsip yang diterapkan dalam diet ini adalah mengatur waktu makan dengan jendela makan, misalnya 16:8. Hal itu berarti kamu memiliki waktu 16 jam untuk berpuasa dan 8 jam untuk makan. Dalam satu hari, kamu boleh konsumsi makanan apa saja selama 8 jam dan berpuasa pada 16 jam sisanya. Kamu diperbolehkan untuk makan kembali pada rentang waktu 8 jam yang sama di keesokan harinya.
2.Lakukan Bertahap
Saat menjalani program diet ini, kamu mungkin akan mengalami gejala pusing. Hal itu wajar, sebab tubuh sedang beradaptasi bertahan menghadapi jangka waktu panjang tanpa makan (puasa). Namun, biasanya keluhan ini hanya terjadi pada minggu pertama sebab tubuh akan mulai terbiasa dengan perubahan pola makan yang baru. Perubahan pola makan sebaiknya dilakukan secara bertahap, yaitu menambahkan waktu puasa secara perlahan.
3.Tidak Hanya untuk Menurunkan Berat Badan
Hal yang perlu diketahui, jenis diet ini ternyata tidak hanya bisa menurunkan berat badan. Diet OCD juga bisa dilakukan oleh orang yang bertubuh ramping, tujuannya untuk membentuk tubuh agar lebih padat dan berisi.
Baca juga: Benarkah Diet Keto Efektif Menurunkan Berat Badan?
4.Memengaruhi Hormon
Tahukah kamu, menjalani diet ini ternyata bisa memengaruhi human growth hormon (HGH), yaitu hormon pertumbuhan tubuh. Puasa yang dilakukan dalam diet OCD bertujuan untuk “melawan” penyusutan HGH. Saat HGH tinggi, tubuh akan lebih mudah dibentuk.
5.Tidak Hanya di Indonesia
Diet OCD ternyata tidak hanya populer di Indonesia. Metode diet yang dilakukan dengan berpuasa ternyata juga sudah ada dan diteliti sejak 15 tahun lalu. Menurut para pakar dari Salk Institute di San Diego, Amerika Serikat time-restricted feeding (TRF) atau pengaturan waktu makan yang memungkinkan seseorang makan sesuai yang diinginkan dengan mengikuti pola waktu yang terjadwal punya banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.
Selama menjalani puasa, kamu tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan sama apapun, kecuali air putih. Hal itu harus dilakukan selama masa puasa, misalnya 8 jam, 16 jam, atau 20 jam. Kamu bisa menambahkan waktu puasa secara bertahap, sampai pada level yang paling sulit, yaitu hanya makan satu kali dalam satu hari.
Baca juga: Biar Lebih Sehat! Tren Diet 2018 Ini Masih Populer di 2019
Namun perlu diperhatikan, metode diet ini mungkin tidak cocok untuk semua orang. Sebelum memutuskan untuk menjalani pola diet tertentu, pastikan untuk berbicara pada dokter, terutama jika memiliki riwayat penyakit tertentu. Kamu juga bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Referensi
Livescience. Diakses pada 2020. Does Intermittent Fasting Have Benefits? Science Suggest Yes.
Draxe. Diakses pada 2020. The Secret to Intermittent Fasting for Women.
The Washington Post. Diakses pada 2020. Timing Your Meals May Help with Weight Loss. That's What it Seems to Do in Mice.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan