Ini yang Dimaksud Ulkus Peptikum
Halodoc, Jakarta – Ulkus peptikum juga dikenal dengan tukak lambung. Ini adalah luka atau peradangan yang disebabkan oleh terkikisnya lapisan dinding lambung. Ulkus peptikum ditandai dengan munculnya rasa nyeri pada lambung atau bahkan perdarahan pada kasus yang lebih parah.
Baca juga: Ini Bedanya Sakit Maag dengan Tukak Lambung
Penyebab Ulkus Peptikum
Ulkus peptikum bisa muncul pada lambung, duodenum (bagian pertama usus kecil), atau kerongkongan (esofagus). Berikut adalah beberapa penyebab ulkus peptikum yang perlu diketahui:
- Infeksi bakteri Helicobacter pylori.
- Penggunaan obat anti inflamasi non-steroid, seperti ibuprofen, aspirin, atau diclofenac.
- Kebiasaan merokok dan minum alkohol.
- Stres yang tidak segera diatasi.
- Masalah kesehatan, seperti tumor pankreas dan pengobatan radiasi pada area lambung.
Gejala Ulkus Peptikum
Gejala utama ulkus peptikum adalah nyeri pada perut. Nyeri ini muncul karena adanya iritasi asam lambung yang membasahi luka. Biasanya, nyeri muncul pada malam hari dan terasa semakin parah saat perut kosong. Pada kondisi yang lebih parah, nyeri yang dirasakan bisa menyebar ke leher, pusar, hingga punggung. Gejala lain ulkus peptikum antara lain: nyeri ulu hati, tidak nafsu makan, mual, serta gangguan pencernaan.
Diagnosis Ulkus Peptikum
Diagnosis ulkus peptikum didasarkan pada pemeriksaan fisik. Diantaranya adalah endoskopi (gastrokopi), pemeriksaan radiologi (foto Rontgen atau CT scan), dan pemeriksaan untuk memastikan keberadaan bakteri H. pylori (misalnya dengan pemeriksaan darah, tinja, atau uji pernapasan). Setelah diagnosis ditentukan, dokter akan menentukan langkah pengobatan berdasarkan penyebabnya. Namun secara umum, tujuan pengobatan ulkus peptikum adalah memusnahkan bakteri H. pylori dan mengurangi konsumsi obat-obatan anti-inflamasi nonsteroid.
Penanganan Ulkus Peptikum
Selain pemberian obat-obatan, tindakan operasi juga terkadang diperlukan. Terlebih jika ulkus peptikum telah menyebabkan lubang pada dinding lambung atau perdarahan serius yang tidak bisa diatasi dengan endoskopi. Untuk membantu proses penyembuhan dan menghindari gejala yang lebih parah, berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan pengidap ulkus peptikum:
- Berhenti merokok dan batasi konsumsi minuman keras, teh, dan kopi.
- Hindari konsumsi makanan pedas atau berlemak.
- Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung probiotik (seperti yogurt).
- Perbanyak konsumsi buah, sayuran, dan biji-bijian.
- Istirahat yang cukup dan kendalikan stres yang dialami.
Meski jarang terjadi, ulkus peptikum bisa menyebabkan komplikasi serius. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi jika ulkus peptikum tidak segera ditangani adalah: pendarahan dalam perut, peritonitis (peradangan pada lapisan tipis dinding dalam perut), terhalangnya pergerakan makanan dalam sistem pencernaan, dan kanker lambung.
Pencegahan Ulkus Peptikum
Agar kamu terhindar dari ulkus peptikum, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Berikut adalah beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan agar terhindari dari risiko ulkus peptikum:
- Menerapkan gaya hidup sehat. Antara lain: mengurangi atau berhenti merokok, menghindari konsumsi alkohol, istirahat yang cukup, dan kelola stres yang dialami.
- Berhati-hati dalam menggunakan obat antiinflamasi nonsteroid.
- Menjaga kebersihan diri agar terhindar dari infeksi bakteri H. pylori. Bakteri ini bisa menyebar melalui kontak langsung dengan pengidap ulkus peptikum atau melalui makanan dan minuman.
Itulah fakta tentang ulkus peptikum yang perlu diketahui. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar ulkus peptikum, tanyakan saja pada dokter Halodoc. Kamu bisa bertanya pada dokter kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan