Ini yang Dimaksud dengan Anemia Pernisiosa
Halodoc, Jakarta – Anemia merupakan suatu kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah sehat yang mengandung hemoglobin untuk menyebarkan oksigen ke seluruh organ tubuh. Jenis-jenis anemia ada berbagai macam, salah satunya adalah anemia pernisiosa.
Apa Itu Anemia Pernisiosa?
Anemia bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, salah satunya adalah karena kekurangan nutrisi tertentu. Selain zat besi, asupan lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh untuk membentuk sel darah merah adalah vitamin B12 dan asam folat. Bila dua unsur tersebut tidak terpenuhi, maka tubuh kesulitan untuk menghasilkan sel darah merah dalam jumlah yang cukup, sehingga akhirnya terjadilah anemia. Kondisi kurangnya sel darah merah dalam tubuh karena kekurangan vitamin B12 dinamakan juga dengan anemia pernisiosa.
Penyebab Anemia Defisiensi Vitamin B12
Penyebab utama anemia pernisiosa adalah karena kurangnya faktor intrinsik, yaitu protein yang dihasilkan oleh lambung yang bermanfaat untuk mengikat vitamin B12 agar bisa diserap usus halus. Bila faktor intrinsik ini tidak ada, maka vitamin B12 tidak bisa diserap oleh tubuh dan akan langsung terbuang. Selain kekurangan faktor intrinsik, beberapa hal berikut juga bisa membuat kamu kekurangan vitamin B12, yaitu:
- Sebenarnya vitamin B12 bisa didapatkan dalam beberapa jenis makanan, seperti daging, telur dan susu. Bila kamu kurang mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, khususnya yang kaya akan vitamin B12, maka kamu berisiko mengalami defisiensi vitamin B12.
- Usus halus tidak mampu menyerap vitamin B12 dari makanan yang dikonsumsi dengan optimal. Penyebab kondisi ini antara lain karena adanya bakteri abnormal pada usus, dampak setelah menjalani operasi usus, atau karena mengidap penyakit usus, seperti penyakit Crohn atau penyakit celiac.
- Terdapat cacing pita dalam makanan yang dikonsumsi. Pasalnya, jenis cacing ini dapat menyerap nutrisi dari tubuh, termasuk vitamin B12.
Gejala-gejala Anemia Pernisiosa
Bila pada anemia, jumlah sel darah merah dalam tubuh seseorang terbilang rendah, pada anemia pernisiosa, tubuh tidak bisa membuat sel darah merah yang sehat karena kekurangan vitamin B12. Tanpa adanya asupan vitamin B12 yang cukup, sel darah merah yang dihasilkan bisa menjadi tidak normal, misalnya seperti berukuran terlalu besar. Sel darah merah juga akan sulit keluar dari sumsum tulang, yaitu jaringan dalam tulang tempat sel darah dibuat.
Kurangnya sel darah merah yang sehat dan normal dapat membuat pengidap mengalami gejala-gejala anemia pernisiosa berikut:
- Sulit berjalan.
- Bagian tangan dan kaki terasa geli dan ada rasa menggelenyar.
- Tangan dan kaki terasa kaku.
- Kepekaan indra peraba berkurang.
- Mengalami demensia.
Dampak Anemia Pernisiosa
Sebenarnya istilah pernisiosa mempunyai arti “mematikan”. Pada zaman dulu, memang banyak kasus anemia pernisiosa yang berakhir dengan kematian. Hal ini karena perawatan vitamin B12 pada saat itu belum tersedia. Namun, saat ini, perawatan untuk defisiensi B12 yang sudah lebih baik dan berkembang, sehingga kebanyakan pengidap anemia pernisiosa bisa sembuh dan hidup dengan normal.
Namun, bila anemia pernisiosa tidak segera ditangani dengan cara yang tepat, maka berisiko menyebabkan masalah serius pada hati, saraf dan bagian tubuh lainnya.
Pengobatan Anemia Pernisiosa
Pengidap jenis anemia ini dianjurkan untuk banyak mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin B12 serta mengonsumsi suplemen untuk memenuhi asupan nutrisi tersebut dalam tubuh. Namun, bila tubuh pengidap memiliki gangguan untuk menyerap vitamin B12, maka pengobatan bisa dilakukan dengan cara memberi suntikan vitamin B12 setiap hari. Setelah itu, pengidap akan menerima suntikan vitamin B12 setiap satu bulan sekali dan bisa berlangsung sepanjang hidup, tergantung pada kondisi pengidap.
Kalau kamu ingin tahu lebih lanjut tentang anemia pernisiosa, tanyakan saja langsung pada ahlinya lewat aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa berdiskusi dan minta saran kesehatan dengan dokter kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Baca juga: