Ini Waktu yang Tepat untuk Lakukan Tes Serologi
Halodoc, Jakarta - Dari sekian banyak pemeriksaan kesehatan yang biasa digunakan untuk mendeteksi suatu penyakit, nama tes serologi mungkin masih asing di telinga. Tes serologi adalah pemeriksaan darah yang bertujuan untuk memeriksa antibodi dalam darah, dengan melibatkan sejumlah teknik laboratorium. Tes ini dapat digunakan untuk mendiagnosis berbagai penyakit dalam tubuh.
Dalam mendeteksi keberadaan penyakit, tes serologi akan fokus pada protein yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh. Sistem ini dapat bereaksi ketika ada antigen yang masuk ke dalam tubuh. Antigen merupakan zat (biasanya berbentuk kecil) yang dapat memasuki tubuh melalui mulut, luka terbuka pada kulit, ataupun saluran pernapasan. Jenis antigen yang dapat memicu respon dari sistem kekebalan tubuh biasanya adalah bakteri, jamur, virus, dan parasit.
Baca juga: 4 Fakta tentang Tes Serologi yang Perlu Diketahui
Ketika mendeteksi adanya antigen, sistem kekebalan tubuh akan bertahan melawannya dengan memproduksi antibodi. Antibodi ini adalah partikel yang menempel pada antigen dan menonaktifkannya. Ketika dokter menguji darah, mereka dapat mengidentifikasi jenis antibodi dan antigen yang ada dalam sampel darah, dan mengidentifikasi jenis infeksi yang dimiliki.
Kadang-kadang tubuh salah mengira jaringan sehatnya sendiri sebagai zat berbahaya dan menghasilkan antibodi yang tidak perlu. Ini dikenal sebagai gangguan autoimun. Pengujian serologis dapat mendeteksi antibodi ini dan membantu dokter untuk mendiagnosis gangguan autoimun.
Hal yang Terjadi saat Menjalani Tes Serologi
Ketika menjalani tes serologi, prosedur yang dilakukan terbilang sederhana. Satu-satunya yang dibutuhkan dari pengidap adalah sampel darah, yang kemudian akan diuji di laboratorium. Dalam prosesnya, dokter akan memasukkan jarum ke pembuluh darah dan mengambil darah untuk sampel.
Prosedur pengujiannya pun cepat. Tingkat rasa sakit bagi kebanyakan orang juga tidaklah parah. Pendarahan dan infeksi yang berlebihan dapat terjadi, tetapi cukup jarang terjadi.
Baca juga: Inilah 5 Manfaat Serologi yang Perlu Diketahui
Kapan Harus Menjalani Tes Serologi?
Tes serologi dapat membantu dokter mendiagnosis gangguan autoimun, dengan mencari tahu apakah antibodi terhadap protein atau antigen yang normal atau tidak asing ada dalam darah. Jadi, dapat dikatakan bahwa waktu yang tepat untuk melakukan tes serologi adalah ketika dokter atau pemeriksaan medis menduga adanya penyakit autoimun, atau gangguan lain yang melibatkan sistem kekebalan tubuh.
Secara spesifik, tes serologi dapat mendiagnosis beberapa penyakit, seperti:
-
Brucellosis, yang disebabkan oleh bakteri.
-
Amebiasis, yang disebabkan oleh parasit.
-
Campak, yang disebabkan oleh virus.
-
Rubella, yang disebabkan oleh virus.
-
HIV.
-
Sifilis.
-
Infeksi jamur.
Jika tes serologi menunjukkan hasil yang normal, berarti tubuh menghasilkan antibodi sebagai respon terhadap antigen. Apabila pengujian tidak menunjukkan antibodi, ini menunjukkan kamu tidak memiliki infeksi. Hasil yang menunjukkan tidak ada antibodi dalam sampel darah yang normal.
Sementara itu, jika hasil tes menunjukkan hasil yang tidak normal, antibodi dalam sampel darah sering kali berarti tubuh memiliki respons sistem kekebalan terhadap antigen dari paparan penyakit atau protein asing saat ini atau di masa lalu.
Baca juga: Alasan Harus Puasa Sebelum Cek Darah
Itulah sedikit penjelasan tentang tes serologi. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan