Ini Tingkatan Endometriosis yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta - Mengalami rasa nyeri dan perdarahan hebat ketika sedang menstruasi? Atau merasakan nyeri setelah berhubungan intim, juga nyeri pada perut bagian bawah dan panggul? Itu adalah gejala yang mengarah pada endometriosis, kondisi ketika jaringan yang mirip dengan jaringan yang membentuk lapisan rahim tumbuh di luar rongga rahim.
Endometriosis terjadi ketika jaringan endometrium tumbuh di ovarium, usus, dan jaringan yang melapisi area panggul. Perubahan hormonal yang sering terjadi selama siklus menstruasi memberikan pengaruh yang kuat terhadap munculnya jaringan endometrium pada lokasi yang salah, sehingga mengakibatkan area tersebut mengalami peradangan dan terasa nyeri.
Tingkatan Endometriosis
Endometriosis tidak menular atau bersifat kanker, tetapi apa yang menjadi penyebabnya masih belum pasti. Ada anggapan bahwa endometriosis terjadi dari aliran balik darah selama menstruasi yang dapat membawa jaringan dari rahim ke daerah panggul melalui saluran tuba.
Baca juga: Nyeri Haid Tak Tertahankan, Tanda Endometriosis?
Ketika menstruasi berhenti untuk sementara, seperti ketika hamil atau berhenti secara permanen seperti ketika masa menopause tiba, tanda dan gejala endometriosis bisa jadi membaik atau hilang.
Endometriosis memiliki empat tahapan, dengan banyak faktor berperan dalam menentukan stadium penyakit tersebut, termasuk lokasi, jumlahnya, ukuran, dan kedalaman implan endometrium. Berikut ini keempat tingkatannya:
- Tingkat 1: Minimal. Pada tingkatan ini, ada lesi atau luka kecil dan implan endometrium dangkal pada area ovarium. Mungkin pula terjadi peradangan di dalam atau sekitar rongga panggul.
- Tingkat 2: Ringan. Endometriosis ringan juga melibatkan kemunculan lesi ringan dan implan yang dangkal pada ovarium dan lapisan panggul.
- Tingkat 3: Sedang. Pada tahapan ini bisa muncul lebih banyak lesi dan implan pada ovarium dan lapisan panggul.
- Tingkat 4: Parah. Stadium endometriosis yang paling parah akan melibatkan implan dalam lapisan panggul dan ovarium. Bukan tidak mungkin akan muncul lesi pada usus dan saluran tuba.
Baca juga: Inilah yang Dialami Tubuh saat Mengidap Endometriosis
Komplikasi Endometriosis
Komplikasi dari endometriosis mencakup dua hal, yaitu:
- Gangguan kesuburan
Komplikasi utama dari endometriosis adalah gangguan kesuburan. Pasalnya, agar terjadi kehamilan, sel telur harus dilepaskan dari ovarium dan berjalan melalui tuba falopi, dibuahi oleh sel sperma dan menempelkan dirinya ke dinding rahim untuk mulai berkembang. Endometriosis dapat menghalangi tuba falopi dan mencegah bertemunya sel telur dan sel sperma.
Meski demikian, masih banyak pengidap endometriosis tahap ringan hingga sedang yang bisa mendapatkan kehamilan dan melaluinya hingga melahirkan. Biasanya, dokter akan menyarankan untuk tidak menunda kehamilan karena kondisi endometriosis bisa memburuk seiring berjalannya waktu.
Baca juga: Kenali Gejala Endometriosis Sejak Dini
- Kanker
Kanker ovarium bisa terjadi pada stadium yang lebih tinggi bagi pengidap endometriosis. Namun, risiko kanker ovarium bagi pengidap penyakit ini masih terbilang rendah. Meski jarang terjadi, jenis kanker lainnya, yaitu adenokarsinoma yang terkait dengan endometriosis juga bisa terjadi di masa mendatang.
Endometriosis lebih sering terjadi pada wanita berusia antara 25 hingga 40 tahun, biasanya terjadi setelah dimulainya periode menstruasi. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya endometriosis pada wanita, termasuk adanya riwayat endometriosis pada keluarga, riwayat kehamilan (wanita yang belum memiliki anak berisiko lebih besar), dan riwayat menstruasi.
Segera periksakan kondisi kesehatanmu apabila kamu mengalami menstruasi yang tidak biasanya, seperti nyeri dan perdarahan hebat. Kamu bisa langsung membuat janji di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc, sehingga kamu bisa segera mendapatkan penanganan. Aplikasi Halodoc bisa kamu download di ponselmu dan bisa kamu pakai pula untuk tanya dokter maupun beli obat tanpa perlu ke apotek.