Ini Tanda-Tanda Melahirkan di Usia 38 Minggu
“Mengenali dengan benar apa saja tanda-tanda kehamilan akan terjadi sangat penting. Dengan begitu, pertolongan bisa segera diberikan dan bayi serta ibu bisa melalui proses persalinan dengan lancar dan sehat. Lantas, apa saja tanda-tanda seorang wanita akan melahirkan di usia 38 minggu?”
Halodoc, Jakarta - Umumnya, bayi akan lahir setelah kandungan memasuki usia kandungan 40 minggu. Namun, ada kondisi tertentu yang bisa menyebabkan seorang wanita melahirkan saat usia kandungan 38 minggu. Jika hal ini terjadi, ibu harus lebih dulu mengetahui tanda-tandanya, termasuk kontraksi palsu yang datang dan pergi.
Ketika mengalami kontraksi palsu, ibu akan mengalami kram perut yang datang dan pergi yang berlangsung selama 30–120 detik. Bukan hanya kontraksi palsu saja, ibu akan mengalami tanda-tanda melahirkan di usia 38 minggu, seperti:
1. Pecahnya Ketuban
Tanda melahirkan yang umum diketahui adalah ketuban pecah. Biasanya, ibu akan mengalami kontraksi, sebelum ketuban ini pecah. Ketuban pecah merupakan pertanda jika persalinan akan segera dilaksanakan. Biasanya, kondisi ini terjadi beberapa jam sebelum melahirkan. Namun, jika ketuban pecah, tetapi ibu tidak juga merasakan kontraksi, Si Kecil dalam kandungan bisa saja terserang infeksi.
Infeksi dapat terjadi karena cairan yang melindunginya dari kuman dan bakteri sudah lebih dulu pecah. Untuk itu, ibu diharuskan untuk segera menemui dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc, karena kondisi tersebut akan sangat membahayakan bayi dalam kandungan. Biasanya, persalinan akan terjadi sekitar 24 jam setelah pecahnya ketuban.
Perlu diketahui, air ketuban yang pecah dan tampak hijau atau coklat merupakan tanda jika air ketuban memiliki kandungan mekonium, yaitu feses pertama bayi pada janin. Jika bayi sampai menghirupnya, ini akan sangat membahayakan kesehatannya.
2. Nyeri Punggung
Tak hanya nyeri punggung, rasa sakitnya pun akan menjalar pada perut, sehingga perut akan mengalami kram. Rasa sakitnya bisa digambarkan sama seperti wanita saat masa pramenstruasi. Namun, rasa sakitnya akan lebih parah dari itu. Rasa sakit pada perut dan kram perut terjadi karena bayi mulai turun ke arah mulut rahim untuk proses persalinan.
3. Sering Buang Air Kecil
Beberapa hari atau beberapa minggu sebelum persalinan, bayi akan turun ke tulang panggul. Ketika hal ini terjadi, rahim akan menekan kandung kemih, sehingga keinginan buang air kecil jadi meningkat.
4. Adanya Sedikit Darah pada Vagina
Lendir kental akan menutupi serviks, ketika seorang wanita mengandung. Namun, saat mendekati masa persalinan, serviks akan membesar, sehingga membuat lendir tersebut keluar melalui vagina. Lendir ini biasanya akan berwarna bening, merah muda, ataupun sedikit bercampur darah.
Jadi, ibu tidak perlu khawatir yang berlebihan. Hal ini tidak selalu menjadi tanda melahirkan, adanya lendir yang bercampur dengan darah, juga dapat terjadi ketika ibu hamil berhubungan seksual.
5. Perubahan Serviks
Perubahan pada serviks terjadi ketika ibu hamil memasuki waktu melahirkan. Perubahan akan ditandai dengan melunaknya jaringan pada serviks. Bahkan, pada ibu hamil yang sudah pernah mengalami kehamilan sebelumnya, serviks akan lebih mudah membesar sebanyak 1–2 sentimeter, sebelum dimulainya persalinan.
Jangan membandingkan tanda-tanda melahirkan yang ibu miliki dengan yang dimiliki oleh orang lain. Pasalnya, setiap ibu hamil akan mengalami tanda-tanda melahirkan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, mengetahui tanda-tanda melahirkan sangatlah penting. Jadi, jangan sampai salah mengartikannya.
Segera temui dokter jika ibu mengalami sejumlah tanda-tanda melahirkan di usia kandungan yang sudah tua. Apalagi, jika tanda-tanda melahirkan disertai dengan kontraksi kuat yang konsisten, kontraksi tidak hilang setelah ibu mengubah posisi serta kontraksi terasa menjalar sampai ke kaki. Kondisi-kondisi tersebut perlu mendapatkan penanganan segera.
Untuk info menarik lainnya seputar kesehatan dan hidup sehat, kamu bisa download Halodoc sekarang juga!