Ini Tahapan Replikasi Virus di Dalam Sel-Sel Tubuh
“Ada sejumlah tahapan replikasi virus dalam sel-sel tubuh yang perlu kamu ketahui. Mulai dari tahap pelekatan, penetrasi hingga pelepasan virus.”
Halodoc, Jakarta – Virus adalah istilah yang berasal dari bahasa Latin yang berarti “virion” atau “racun”. Nah, virus sendiri merupakan mikroorganisme dengan partikel mikroskopis yang hampir ada di mana saja pada permukaan bumi.
Mikroorganisme ini dapat berkembang pada hewan, tumbuhan, hingga organisme hidup lainnya, dan bisa memicu gangguan kesehatan pada manusia.
Namun, untuk dapat melanjutkan proses infeksi, virus perlu melalui tahap replikasi agar dapat menginfeksi sel-sel lain dalam tubuh inang.
Apa yang Dimaksud dengan Replikasi Virus?
Setelah masuk ke dalam tubuh inang, virus akan melakukan kontak fisik dengan melintasi membran sel yaitu membran plasma. Setelah berada dalam sel, virus akan melepaskan genomnya dan mereplikasinya sambil memanfaatkan ribosom inang untuk produksi protein.
Proses ini tergantung pada jenis asam nukleat yang virus miliki. Selanjutnya, partikel-partikel virus yang terbentuk dari molekul-molekul biologis yang baru disintesis ini akan menjadi virus yang dapat menyebar dan menginfeksi sel-sel lainnya.
Untuk melanjutkan proses infeksi virus, mikroorganisme ini harus melalui tahap replikasi agar bisa menginfeksi sel lain dalam tubuh inang selanjutnya.
Bagaimana Tahapan Replikasi Virus Terjadi?
Ada sejumlah tahapan replikasi virus, meliputi:
1. Pelekatan
Langkah pertama dalam tahap replikasi virus adalah pelekatan (attachment). Pada tahap ini, protein yang terdapat pada kapsid atau selubung fosfolipid virus berinteraksi dengan reseptor yang spesifik pada permukaan sel dalam tubuh inang. Interaksi ini menyebabkan perubahan struktural pada virus.
2. Penetrasi
Tahap replikasi virus selanjutnya adalah penetrasi. Setelah proses pengikatan, partikel virus akan terbawa langsung ke dalam sel. Prosesnya memiliki julukan penetrasi. Nah, beberapa DNA virus juga dapat memasuki sel inang melalui endositosis akan terhubung oleh reseptor.
3. Pelepasan Selubung
Pelepasan selubung menjadi tahap replikasi virus selanjutnya. Tahap pelepasan selubung adalah proses pemisahan fisik asam nukleat dari komponen struktural luar virus. Tujuannya agar asam nukleat tersebut dapat berfungsi. Dalam prosesnya pelepasan selubung, membutuhkan pH asam dalam endosome.
Pada tahap ini, kapsid virus tergantikan oleh enzim virus atau enzim inang yang melepaskan asam nukleat genom virus. Genom dilepaskan sebagai asam nukleat bebas (picornavirus) atau sebagai nukleokapsid (reovirus). Prosesnya bisa terjadi secara bersamaan atau setelah proses penetrasi selesai.
4. Replikasi
Setelah pelekatan dan pelepasan selubung, genom virus yang telah lepas akan mengalami proses transkripsi atau translasi. Tahap replikasi virus ini berbeda tergantung pada jenis virusnya, apakah merupakan virus DNA atau RNA, serta polaritas asam nukleatnya. Proses ini mencapai puncaknya dalam sintesis protein virus dan pembentukan genom baru.
5. Perakitan
Setelah sintesis de novo genom virus dan protein, protein virus akan dibungkus dengan genom virus yang baru direplikasi. Protein tersebut akan dibentuk menjadi virion baru yang siap dilepaskan dari sel inang. Tahap replikasi virus ini bisa juga disebut sebagai proses pematangan.
6. Pelepasan Virus
Tahap terakhir dari replikasi virus adalah pelepasan virus. Ada dua metode pelepasan virus yang umum, yaitu lisis dan tunas. Berikut penjelasan untuk masing-masing metode:
- Lisis. Metode ini melibatkan kematian sel inang yang terinfeksi, yang mengakibatkan pelepasan virus. Jenis virus yang menggunakan metode ini disebut sebagai virus sitolitik. Contohnya adalah variola mayor, yang menyebabkan penyakit cacar.
- Tunas. Metode ini melibatkan pelepasan virus baru melalui proses tunas dari sel inang yang terinfeksi. Jenis virus yang menggunakan metode ini disebut sebagai virus sitopatik. Contohnya adalah virus influenza. Pada jenis virus ini, sel inang tidak mati setelah pelepasan virus baru.
Dengan demikian, pelepasan virus dapat terjadi melalui salah satu dari dua metode tersebut, tergantung pada sifat dan karakteristik virus yang sedang melakukan replikasi.
Ada Berapa Siklus Replikasi Virus?
Replikasi virus umumnya melibatkan siklus replikasi yang terdiri dari beberapa tahap. Ada dua siklus replikasi virus yang umum terjadi, yaitu siklus lisogenik dan siklus litik, berikut penjelasannya:
1. Siklus Lisogenik
Pada siklus ini, virus menyisipkan materi genetiknya ke dalam genom sel inang dan menjadi bagian dari DNA sel inang. Virus dalam keadaan laten atau tidak aktif dan tidak menyebabkan infeksi yang terlihat.
Materi genetik virus akan diturunkan ketika sel inang melakukan replikasi. Dalam beberapa kondisi, seperti stres atau rangsangan, siklus lisogenik dapat beralih menjadi siklus litik.
2. Siklus Litik
Pada siklus ini, virus secara aktif mereplikasi dirinya dalam sel inang dan menyebabkan sel tersebut mengalami kerusakan atau lisis. Ada beberapa tahapan dalam siklus litik.
Meliputi pelekatan virus ke sel inang, penetrasi virus ke dalam sel, sintesis komponen virus (seperti genom dan protein), perakitan partikel virus, dan pelepasan virus yang menginfeksi sel-sel lainnya.
Kedua siklus ini berperan dalam replikasi virus, namun memiliki karakteristik yang berbeda. Siklus lisogenik memungkinkan virus untuk hidup dan menginfeksi sel inang dalam jangka waktu yang lama, sementara siklus litik menyebabkan kematian sel inang dan pelepasan virus baru.
Apa Beda Virus dan Bakteri?
Secara umum, virus dan bakteri adalah dua entitas mikroorganisme yang berbeda dalam struktur, reproduksi, ukuran, klasifikasi, dan peran dalam penyakit. Memahami perbedaan ini penting dalam pengembangan strategi pengobatan yang tepat. Baca lebih lanjut mengenai perbandingan infeksi bakteri dan virus pada: Infeksi Virus vs Infeksi Bakteri, Lebih Berbahaya Mana?
Itulah tahapan replikasi virus dalam sel-sel tubuh. Jika kamu merasakan gejala infeksi virus, seperti flu yang dapat menimbulkan demam, bersin-bersin, segeralah periksakan kondisi ke dokter. Khususnya jika gejalanya tak kunjung membaik dalam beberapa hari.
Referensi:
British Sociology for Immunology. Diakses pada 2023. Virus replication.
Jurnal Essential Human Virology. Diakses pada 2023. Virus Replication.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan