Halodoc, Jakarta – Operasi Anterior Cruciate Ligament alias ACL adalah prosedur rekonstruksi untuk mengembalikan stabilitas dan kekuatan lutut setelah ligamen robek. Sisa ligamen yang robek akan diangkat dan ganti dengan ligamen lain dari tubuh sendiri atau dengan jaringan dari donor.

Lutut adalah sendi engsel di tulang paha yang terhubung dengan tibia, atau tulang kering. Sendi penting ini disatukan oleh empat ligamen, yang menghubungkan tulang satu sama lain. Salah satunya oleh ACL.

Ligamen ini terbentang secara diagonal antara tulang paha dan tibia dan menjaga agar tibia tidak tergelincir di depan tulang paha. Ini juga memberikan stabilitas pada lutut saat berputar dari sisi ke sisi.

Untuk Apa Operasi ACL Dilakukan?

Operasi ACL biasanya dokter lakukan untuk mengatasi cedera pada ACL. Sebagian besar cedera ACL terjadi selama aktivitas olahraga dan kebugaran yang dapat memberi tekanan pada lutut, seperti:

• Tiba-tiba melambat dan berubah arah.
• Berputar dengan kaki tertanam kuat.
• Mendarat dari lompatan dengan tidak benar.
• Tiba-tiba berhenti.
• Menerima pukulan langsung pada lutut.

Operasi rekonstruksi ACL umumnya direkomendasikan jika:

• Seorang atlet ingin melanjutkan olahraga, terutama jika olahraga tersebut melibatkan gerakan melompat atau berputar.
• Lebih dari satu ligamen terluka.
• Memiliki meniskus robek yang membutuhkan perbaikan.
• Cedera menyebabkan lutut tertekuk selama aktivitas sehari-hari.

Bagaimana Prosedurnya?

Dokter biasanya menggunakan operasi arthroscopic pada ACL. Ini berarti mereka memasukkan alat kecil dan kamera melalui luka kecil di sekitar lutut. Metode ini menyebabkan lebih sedikit bekas luka pada kulit daripada operasi lutut terbuka.

Prosedur ini memakan waktu sekitar satu jam. Kamu mungkin mendapatkan anestesi umum, yang membuat kamu tertidur selama operasi, atau mungkin memiliki anestesi lokal, ketika dokter memasukkan obat ke punggung.

Jika kamu mendapatkan anestesi lokal, kamu mungkin juga akan mendapatkan obat yang membantu kamu rileks selama prosedur berlangsung. Langkah pertama adalah menempatkan cangkok di tempat yang tepat. 

Kemudian, dokter akan mengebor dua lubang untuk membuat jalur seperti terowongan kecil. Mereka akan meletakkan satu di tulang di atas lutut dan satu lagi di tulang di bawahnya. Mereka akan memasang sekrup di terowongan untuk menahan cangkok di tempatnya. 

Ini berfungsi sebagai semacam “jembatan” tempat ligamen baru akan tumbuh saat sembuh. Biasanya perlu waktu berbulan-bulan agar ACL baru tumbuh sepenuhnya.

Setelah operasi ACL, kebanyakan orang dapat pulang pada hari yang sama. Dokter akan meminta kamu memerhatikan kaki, terutama mengistirahatkan lutut, dan memakai penyangga untuk melindungi sendi.

Risiko yang Dapat Terjadi

Seperti halnya operasi lainnya, rekonstruksi ACL juga memiliki risiko efek samping atau komplikasi, seperti:

• Perdarahan dan bekuan darah.
• Nyeri lutut lanjutan.
• Penularan penyakit jika cangkok berasal dari donor mayat.
• Infeksi.
• Kekakuan atau kelemahan lutut.
• Hilangnya rentang gerak.
• Penyembuhan yang tidak tepat jika tubuh menolak cangkok ligamen.

Selain itu, pada anak-anak dengan cedera ACL, juga ada risiko mengalami cedera lempeng pertumbuhan. Pelat pertumbuhan memungkinkan tulang tumbuh dan terletak di ujung tulang di lengan dan kaki. Cedera lempeng pertumbuhan dapat menyebabkan tulang menjadi pendek.

Dokter akan mengevaluasi risiko ini saat memutuskan apakah operasi harus menunggu sampai anak lebih besar dan pelat pertumbuhannya telah terbentuk menjadi tulang padat.

Itulah pembahasan mengenai operasi ACL, mulai dari manfaat hingga risikonya. Jika kamu memerlukan informasi lebih lanjut mengenai operasi ini, download Halodoc saja untuk bertanya pada dokter melalui chat.

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2023. ACL Reconstruction.

Mayo Clinic. Diakses pada 2023. ACL Reconstruction.

WebMD. Diakses pada 2023. ACL Surgery.