Ini Proses Menstruasi yang Terjadi pada Wanita setiap Bulan
“Menstruasi pada wanita merupakan siklus bulanan yang terjadi dalam empat fase. Fase-fase ini meliputi fase menstruasi, fase folikuler, ovulasi, dan fase luteal.”
Halodoc, Jakarta – Menstruasi adalah bagian dari siklus bulanan yang dialami oleh wanita. Setiap bulan, salah satu indung telur melepaskan sel telur dan hormon wanita akan mempersiapkan rahim untuk kemungkinan kehamilan.
Jika pembuahan tidak terjadi, lapisan rahim yang kaya darah dan jaringan akan terlepas melalui vagina. Proses pendarahan inilah yang disebut sebagai menstruasi.
Selama periode antara masa pubertas dan menopause, tubuh wanita secara teratur mengalami siklus menstruasi ini. Lalu, bagaimana sebenarnya proses siklus menstruasi berlangsung?
Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!
Proses Menstruasi yang Terjadi Setiap Bulan
Proses siklus menstruasi terjadi dalam empat fase berikut ini:
1. Fase menstruasi
Umumnya, fase ini berlangsung dari hari pertama hingga hari kelima, yaitu ketika lapisan rahim luruh melalui vagina jika tidak terjadi kehamilan. Kebanyakan wanita mengalami perdarahan selama tiga hingga lima hari, tapi periode menstruasi hanya berlangsung selama tiga hingga tujuh hari.
Saat fase ini, nyeri haid juga mungkin terjadi. Apabila kamu mengalaminya, kamu dapat menggunakan obat nyeri haid yang direkomendasikan pada artikel berikut ini: “Ini 5 Rekomendasi Obat Pereda Nyeri Haid yang Ampuh”.
2. Fase folikuler
Proses menstruasi berikutnya yaitu fase folikuler yang berlangsung di hari ke enam hingga hari ke-14. Selama waktu ini, kadar hormon estrogen meningkat sehingga lapisan rahim (endometrium) tumbuh dan menebal.
Selain itu, hormon perangsang folikel bekerja dan menyebabkan folikel di ovarium tumbuh. Selama hari ke-10 hingga ke-14, salah satu folikel yang berkembang akan membentuk sel telur (ovum) yang sepenuhnya matang.
3. Ovulasi
Berikutnya terjadilah fase ovulasi, kira-kira pada hari ke-14 dalam siklus menstruasi 28 hari. Tubuh mengalami peningkatan hormon luteinizing (LH), yang menyebabkan ovarium melepaskan sel telurnya. Peristiwa inilah yang disebut ovulasi.
Mau tahu apa penyebab timbulnya bercak darah saat sedang tidak haid? Baca di artikel ini: “Ini 7 Penyebab Bercak Darah Saat Tidak Menstruasi“.
4. Fase luteal
Proses menstruasi selanjutnya yaitu fase luteal, yang berlangsung sekitar hari ke-15 hingga ke-28. Pada fase ini telur meninggalkan ovarium dan berjalan melalui saluran tuba ke rahim. Selama fase ini, hormon progesteron meningkat untuk mempersiapkan kehamilan pada lapisan rahim.
Apabila sel telur dibuahi oleh sperma dan menempel pada dinding rahim (implantasi), maka kamu akan hamil. Namun jika kehamilan tidak terjadi, kadar estrogen dan progesteron turun, sementara itu lapisan tebal rahim meluruh selama menstruasi.
Wanita mulai mengalami menstruasi rata-rata pada usia 12 tahun. Namun, ada juga yang mulai mengalaminya pada usia 8 tahun atau paling lambat pada usia 16 tahun. Umumnya kebanyakan wanita mengalami menstruasi dalam beberapa tahun setelah tumbuh payudara dan rambut kemaluan.
Sementara itu, menstruasi akan berhenti saat wanita mengalami menopause, yaitu pada usia sekitar 51 tahun. Saat menopause, tubuh wanita berhenti memproduksi sel telur (berhenti berovulasi). Kamu akan mencapai menopause ketika tidak mendapatkan menstruasi dalam satu tahun.
Perlu kamu pahami juga, siklus menstruasi setiap wanita berbeda-beda. Apa yang normal bagi kamu mungkin tidak normal bagi orang lain. Maka itu penting untuk membiasakan diri dengan siklus menstruasi, misalnya kapan mendapatkan menstruasi dan berapa lama periode berlangsung.
Penting juga untuk mewaspadai setiap perubahan. Jika terjadi perubahan yang mengkhawatirkan, tanyakan pada dokter spesialis di Halodoc.
Kamu juga bisa mendapatkan obat nyeri haid dengan mudah dari Toko Kesehatan Halodoc. Tidak perlu repot, produk akan dikirim dari apotek terpercaya langsung ke lokasimu!