Ini Prosedur Operasi Medis untuk Mengatasi Papiloma

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   08 Juni 2021
Ini Prosedur Operasi Medis untuk Mengatasi PapilomaIni Prosedur Operasi Medis untuk Mengatasi Papiloma

Halodoc, Jakarta - Papiloma, atau yang lebih akrab disapa dengan sebutan kutil merupakan golongan tumor jinak yang disebabkan oleh virus Human papillomavirus (HPV). Virus tersebut menginfeksi lapisan kulit bagian atas dan tumbuh dengan sangat cepat. Kemunculannya jarang disertai dengan rasa sakit. Meski demikian, munculnya kutil pada kulit akan sangat mengganggu penampilan seseorang. Apa saja prosedur medis yang dilakukan untuk mengatasi kutil?

Baca juga: Adakah Tindakan Medis untuk Mengatasi Kutil?

Prosedur Operasi Medis untuk Mengatasi Papiloma 

Sebenarnya, kutil bukanlah kondisi yang perlu diwaspadai karena dapat hilang dengan sendirinya tanpa prosedur pengobatan apapun. Namun, jika kutil tidak dapat hilang dengan sendirinya, terjadi dalam waktu yang lama, juga disertai dengan rasa sakit, kamu harus segera mendiskusikan hal ini dengan ahlinya, ya. Perawatan yang dilakukan akan tergantung pada seberapa parah kondisi kutil kamu alami.

Salah satu prosedur yang efektif dalam mengatasi kutil adalah operasi bedah listrik dan kuretase. Bedah listrik atau pembakaran merupakan pengobatan yang efektif dilakukan untuk jenis kutil biasa, kutil filiform (daging tumbuh), dan kutil kaki. Kuretase melibatkan pengikisan (kuret) kutil dengan pisau tajam atau alat kecil berbentuk sendok. Kedua prosedur ini sering digunakan secara bersamaan. Dokter kulit dapat menghilangkan kutil dengan mengikisnya sebelum atau setelah prosedur bedah listrik dilakukan.

Baca juga: 7 Pengobatan Alami Kutil yang Dapat Dicoba di Rumah

Prosedur medis untuk mengatasi kutil bukan hanya operasi bedah listrik dan kuretase saja. Berikut ini sejumlah prosedur medis lainnya yang dilakukan untuk mengatasi kutil:

1. Salep Cantharidin

Cara menggunakan obat ini dengan mengoleskan di area kutil. Setelah dioleskan, biarkan hingga mengering, lalu tutup dengan perban selama 4–6 jam. Kemudian, lepas plester dan cuci area kutil dengan air dan sabun sampai bersih. Luka lepuh akibat obat tersebut terbentuk dalam 1–2 hari di area bawah kutil. Kamu juga bisa pergi ke dokter untuk memotong kutil yang mati.

2. Cryotherapy

Krioterapi merupakan prosedur medis yang digunakan untuk mengatasi tumor jinak (non kanker), prakanker, atau ganas (kanker), yang terletak di permukaan kulit atau organ dalam tubuh. Prosedur dilakukan dengan menggunakan cairan khusus yang mampu membekukan dan membunuh sel tumor. Prosedur ini tidak terlalu menyakitkan, tetapi dapat menyebabkan bintik-bintik gelap pada orang yang memiliki kulit gelap.

3. Perawatan Laser

Perawatan laser adalah pilihan yang dilakukan jika kutil yang tidak merespon prosedur pengobatan lain. Sebelum perawatan laser, dokter kulit akan menyuntikkan anestesi agar kutil menjadi mati rasa.

4. Pengelupasan Kimia

Prosedur penanganan yang satu ini dilakukan untuk jenis kutil datar. Biasanya kutil muncul berkelompok dalam jumlah yang banyak. Pengelupasan kimia dilakukan dengan mengoleskan obat yang mengandung asam salisilat, tretinoin, dan asam glikolat.

5. Imunoterapi

Imunoterapi dilakukan dengan menggunakan sistem kekebalan tubuh pasien untuk melawan kutil dengan sendirinya. Perawatan ini digunakan ketika kutil tetap ada, meskipun perawatan lain sudah dilakukan.

Baca juga: Tips Menghilangkan Kutil pada Wajah

Itulah beberapa langkah yang umum diterapkan oleh dokter untuk mengatasi papiloma. Jika kamu memiliki masalah kulit yang satu ini, disarankan untuk memeriksakan diri di rumah sakit terdekat untuk melakukan pemeriksaan fisik. Setelah mengetahui seberapa parah kondisi yang kamu alami, dokter akan menentukan prosedur yang sesuai untuk gangguan tersebut.

Referensi:
Dermatology Treatment and Research Center. Diakses pada 2021. Medical Surgical Procedure to Treat warts.
NCBI. Diakses pada 2021. What are the treatment options for warts?
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Common warts.
American Academy of Dermatology Association. Diakses pada 2021. WARTS: DIAGNOSIS AND TREATMENT.