Ini Prosedur Bedah Onkologi Untuk Menangani Penyakit Kanker
“Bedah onkologi memiliki beberapa prosedur untuk mengangkat tumor, kelenjar getah bening, hingga kanker. Prosedur bedah onkologi meliputi reseksi, eksisi, dan rekonstruksi.”
Halodoc, Jakarta – Bedah onkologi adalah pembedahan untuk mengobati kanker. Tujuan utama dari dilakukannya bedah onkologi adalah untuk menemukan tumor berbahaya dalam tubuh dan menghilangkannya.
Dokter yang melakukan bedah onkologi juga dapat melihat ada tidaknya sel-sel kanker pada tubuh pasien, atau mengetahui apakah penyakit tersebut telah menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Nah, berikut adalah ulasan lengkap mengenai prosedur pada bedah onkologi
Prosedur Bedah Onkologi
Dokter yang melakukan bedah onkologi adalah dokter ahli onkologi. Mereka membantu untuk mencegah dan mengobati kanker. Dokter onkologi juga bekerja dengan dokter perawatan primer pasien untuk membuat rencana perawatan.
Tugas utama mereka adalah mengangkat tumor dan jaringan di sekitarnya yang mengandung sel kanker. Dokter onkologi juga melakukan prosedur yang disebut biopsi untuk mengetahui apakah pasien mengidap kanker dan seberapa parah kanker tersebut.
Nah, terdapat beberapa jenis prosedur pada bedah onkologi, antara lain:
Prosedur Reseksi
1. Reseksi tumor
Reseksi ini melibatkan pengangkatan jaringan kanker sambil menyisakan sebanyak mungkin jaringan sehat. Luasnya reseksi tergantung pada ukuran, lokasi, dan stadium tumor. Terdapat tiga jenis utama reseksi tumor:
- Eksisi lokal luas, juga dikenal sebagai reseksi parsial, melibatkan pengangkatan tumor bersama dengan jaringan sehat di sekitarnya. Teknik ini biasanya untuk tumor kecil dan terlokalisasi
- Reseksi segmental, mengacu pada pengangkatan segmen organ yang terkena kanker. Tindakan ini dilakukan bila tumor melibatkan sebagian besar organ namun tidak memerlukan pengangkatan seluruhnya.
- Reseksi radikal, pengangkatan tumor secara menyeluruh, beserta jaringan di sekitarnya, seperti kelenjar getah bening, organ, atau struktur yang berdekatan. Prosedur ini biasanya digunakan untuk kanker stadium lanjut atau kasus di mana tumor telah menyusup ke struktur sekitarnya.
Penting untuk mengetahui perbedaan kanker dan tumor. Baca artikel ini untuk mengetahui perbedaannya : “Harus Tahu, Bedanya Kanker dan Tumor”
2. Diseksi kelenjar getah bening
Prosedur ini melibatkan pengangkatan kelenjar getah bening di dekat tumor primer. Penting untuk menentukan stadium kanker dan menentukan penyebarannya.
Ada dua jenis utama diseksi kelenjar getah bening:
- Biopsi kelenjar getah bening sentinel, proses sedikit invasif untuk mengidentifikasi kelenjar getah bening pertama yang kemungkinan besar akan menyebarkan kanker. Dengan menganalisis kelenjar sentinel ini, dokter bedah onkologi dapat menentukan tingkat penyebaran kanker dan merencanakan pengobatan lebih lanjut.
- Diseksi kelenjar getah bening regional, melibatkan pengangkatan kelenjar getah bening di wilayah sekitar tumor primer. Prosedur ini membantu mencegah penyebaran kanker ke bagian tubuh lain dan membantu menentukan stadium penyakit.
Prosedur Eksisi
Terdapat dua jenis prosedur eksisi pada bedah onkologi, yaitu:
1. Eksisi lokal
Eksisi lokal adalah pengangkatan tumor atau lesi kecil beserta pinggiran jaringan sehat di sekitarnya. Biasanya untuk kanker stadium awal yang belum menyebar ke kelenjar getah bening terdekat atau organ jauh.
Contoh prosedur eksisi lokal meliputi lumpektomi (pengangkatan benjolan payudara), dan reseksi endoskopi (pengangkatan tumor menggunakan tentik invasif minimal).
Ternyata, terdapat beberapa kondisi yang dapat diamati oleh endoskopi. Berikut ini ulasan yang dapat kamu simak: “5 Kondisi yang Bisa Diamati Menggunakan Endoskopi”
2. Eksisi khusus organ
Eksisi ini melibatkan pengangkatan seluruh organ yang telah terkena kanker. Pilihan prosedur tergantung pada jenis dan stadium kanker. Berikut beberapa prosedurnya seperti:
- Prostatektomi, pengangkatan kelenjar prostat pada kasus kanker prostat.
- Mastektomi, pengangkatan payudara pada kasus kanker payudara.
- Nefrektomi, pengangkatan ginjal pada kasus kanker ginjal adalah beberapa contoh prosedur pembedahan untuk mengobati kanker.
Prosedur rekonstruksi
Rekonstruksi pada bedah onkologi mengacu pada prosedur setelah pengangkatan tumor. Tujuannya untuk mengembalikan bentuk dan fungsi, meningkatkan estetika, dan meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.
Tindakan ini dapat melibatkan rekonstruksi payudara, rahang, anggota badan atau area lain yang terkena dampak. Terdapat beberapa tipe rekonstruksi:
1. Rekonstruksi flap
Melibatkan pemindahan jaringan, termasuk kulit, lemak, dan otot, dari satu bagian tubuh ke bagian lain untuk merekonstruksi area yang terkena.
Jaringan dapat diambil dari lokasi regional atau lokasi flap bebas. Rekonstruksi ini umumnya digunakan dalam rekonstruksi payudara setelah mastektomi atau rekonstruksi kanker kepala dan leher.
2. Rekonstruksi berbasis implan
Menggunakan implan silikon atau berisi garam untuk mengembalikan bentuk dan volume area yang terkena. Metode ini umumnya digunakan dalam rekonstruksi payudara.
Namun, selain untuk mengembalikan bentuk dan volume are yang terkena kanker, ada juga risiko dan manfaat lain dari menggunakan implan payudara. Simak selengkapnya di sini : “Ini Risiko dan Manfaat Implan Payudara yang Perlu Diketahui”
3. Ekspansi jaringan
Melibatkan penempatan alat seperti balon di bawah kulit dekat area yang terkena. Seiring waktu, perangkat secara bertahap diisi dengan larutan garam, meregangkan kulit dan menciptakan ruang untuk rekonstruksi selanjutnya.
Itulah beberapa jenis prosedur pada bedah onkologi, prosedur terdiri dari reseksi, eksisi, dan juga rekonstruksi. Dengan memahami perbedaan prosedur pada bedah onkologi, pasien serta keluarganya dapat mendiskusikan prosedur yang sesuai dengan situasi mereka.
Kamu juga dapat berkonsultasi mengenai hal di atas dengan menghubungi dokter melalui Halodoc. Kamu bisa menghubungi Rekomendasi Dokter Bedah Onkologi di Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga dengan men-download aplikasinya dengan klik gambar di bawah ini!