Ini Persiapan dan Proses Transfusi Darah yang Perlu Diketahui
“Sebelum transfusi darah dilakukan, petugas kesehatan akan melakukan beberapa pemeriksaan terlebih dahulu. Contohnya memeriksa golongan darah dan memastikan darah yang diberikan cocok pada pasien.”
Halodoc, Jakarta – Transfusi darah adalah prosedur untuk mengembalikan darah ke dalam tubuh. Prosedur ini diperlukan bila seseorang kehilangan banyak darah akibat cedera atau operasi.
Prosedur transfusi darah pada dasarnya cukup sederhana. Seorang tenaga kesehatan profesional akan mengalirkan darah melalui selang karet ke pembuluh darah penerima donor dengan menggunakan jarum. Namun, sebelum menjalani transfusi darah, ada baiknya untuk mengetahui bagaimana prosesnya secara detail dan persiapan apa saja yang perlu dilakukan.
Persiapan Transfusi Darah
Transfusi darah biasanya dilakukan di rumah sakit, klinik rawat jalan atau kantor praktek dokter. Prosedur ini biasanya memakan waktu satu hingga empat jam, tergantung pada komponen darah apa yang diterima dan berapa banyak darah yang dibutuhkan.
Berikut beberapa persiapan yang dilakukan sebelum transfusi darah:
1. Tes darah
Dalam kasus kondisi medis kronis, dokter akan memesan tes darah yang disebut complete blood count (CBC) untuk menentukan apakah pasien memerlukan transfusi darah. Hanya perlu beberapa menit untuk mengambil darah untuk tes ini.
Hasilnya bisa didapatkan dari beberapa jam hingga beberapa hari kemudian.Namun, dalam situasi darurat, dokter bisa bertindak sebelum menunggu hasil tes darah.
2. Pemeriksaan jenis darah
Setelah dokter menentukan bahwa pasien memerlukan transfusi darah, seorang profesional medis akan mengambil sampel darah lainnya. Sampel akan dikirim ke laboratorium untuk pengujian yang dikenal dengan golongan darah dan persilangan.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui golongan darah dan prosesnya hanya dalam beberapa menit. Hal ini penting untuk memastikan jenis darah yang diberikan dokter cocok.
3. Cek identitas
Setelah golongan darah dicek, identitas pasien akan diperiksa untuk memastikan ia mendapatkan darah yang benar.
Proses Transfusi Darah
Pada saat transfusi darah, jarum akan dimasukkan ke salah satu pembuluh darah. Darah yang disumbangkan yang disimpan dalam kantong plastik memasuki aliran darah melalui infus. Pasien akan duduk atau berbaring untuk menjalani prosedur ini, yang biasanya memakan waktu satu hingga empat jam.
Seorang perawat akan memantau pasien sepanjang prosedur dan mengukur tekanan darah, suhu, dan detak jantung. Sebagian besar reaksi transfusi darah biasanya akan terjadi segera atau tidak lama setelah transfusi diberikan. Segera beritahu perawat bila mengalami:
- Demam.
- Sesak napas.
- Panas dingin.
- Gatal yang tidak biasa.
- Nyeri dada atau punggung.
- Perasaan gelisah.
Setelah selesai, jarum dan selang infus akan dicabut. Pasien mungkin akan mengalami memar di sekitar lokasi jarum, tapi itu biasanya akan hilang dalam beberapa hari. Segera hubungi dokter bila mengalami sesak napas atau nyeri dada atau punggung pada hari-hari setelah transfusi darah.
Ketahui Risikonya
Transfusi darah merupakan prosedur medis yang aman dilakukan, tapi risiko komplikasi tetap ada. Komplikasi yang ringan dan parah (jarang terjadi) bisa terjadi selama transfusi atau beberapa hari atau lebih setelahnya.
Reaksi yang lebih umum muncul adalah reaksi alergi, yang bisa menyebabkan gatal-gatal dan gatal, serta demam. Sementara reaksi yang serius, tapi jarang terjadi, antara lain:
- Reaksi hemolitik imun akut. Ini adalah kondisi ketika sistem kekebalan menyerang sel darah merah yang ditransfusikan karena golongan darah donor tidak cocok. Sel-sel yang diserang akan melepaskan zat ke dalam darah yang membahayakan ginjal.
- Reaksi hemolitik yang tertunda. Mirip dengan reaksi hemolitik imun akut, reaksi ini terjadi lebih lambat. Diperlukan waktu satu hingga empat minggu untuk melihat penurunan kadar sel darah merah.
- Penyakit graft-versus-host. Dalam kondisi ini, sel darah putih yang ditransfusikan menyerang sumsum tulang. Biasanya fatal dan lebih cenderung terjadi pada orang-orang dengan sistem kekebalan yang sangat lemah, seperti mereka yang dirawat karena leukemia atau limfoma.
Itulah penjelasan mengenai persiapan dan proses transfusi darah. Bila kamu mengalami gejala tertentu setelah transfusi darah, segera temui dokter untuk diperiksa dan ditangani. Kamu bisa memeriksakan kondisi kesehatanmu dengan dengan buat janji di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Blood transfusion.
Healthline. Diakses pada 2022. Blood Transfusions: What to Expect and How Long They Last
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan