Ini Perbedaan Osteofit dan Osteoporosis
Halodoc, Jakarta - Gangguan pada sendi dan tulang bukan sesuatu yang bisa dianggap enteng, karena dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Parahnya beberapa gangguan tulang tersebut terjadi karena kebiasaan buruk yang bahkan kamu sendiri tidak menyadarinya.
Gangguan pada sendi berupa pengeroposan atau gangguan lain adalah hal yang sangat sering terjadi, dan kondisi ini bisa saja terjadi pada siapapun. Namun, masih ada jenis gangguan tulang lain yang rentan mengancam kesehatan dan kekuatan tulang, yaitu osteofit dan osteoporosis. Lantas, apa beda keduanya?
Baca Juga: Osteoporosis Bisa Terjadi Sejak Kecil, Benarkah?
Osteofit
Osteofit adalah kondisi saat muncul tulang baru yang halus yang disebut bone spur. Pertumbuhannya bisa terjadi seiring waktu dan kerap kali tidak menampakkan gejala. Tetapi, rasa sakit yang muncul dapat mengganggu struktur tulang yang lain atau pertumbuhannya membatasi gerakan pada sendi.
Kondisi ini lebih sering terjadi akibat osteoarthritis atau penyakit sendi yang sifatnya degeneratif. Bantalan antara persendian dan tulang belakang pun bisa terkikis dan menipis seiring bertambahnya usia.
Osteofit muncul sebagai bentuk respons tubuh terhadap gangguan yang terjadi di sekitar sendi. Gangguan tulang ini bisa terjadi di tulang bagian mana saja, termasuk tangan, bahu, leher, tulang belakang, pinggul, lutut, dan tumit.
Tidak hanya itu, lupus, asam urat, dan artritis rheumatoid termasuk gangguan sendi dan tulang yang turut merusak sendi dan memicu munculnya osteofit. Sering kali, bone spur terjadi akibat cedera pada sendi atau tendon. Ketika tubuh mengira terjadi kerusakan tulang, secara alami tubuh mencoba merespons dengan membentuk tulang baru pada bagian yang terluka.
Osteoporosis
Berbeda dengan osteofit, osteoporosis adalah penyakit yang mengurangi kepadatan tulang sehingga beresiko menyebabkan patah tulang. Kondisi ini terjadi karena seseorang kurang olahraga yang sebetulnya bermanfaat untuk memperkuat otot dan struktur sendi, atau kekurangan gizi seperti mineral dan vitamin D. Selain itu, osteoporosis bisa muncul akibat efek samping penggunaan obat, serta tentu saja perubahan hormon setelah wanita mengalami menopause.
Sama dengan osteofit, osteoporosis dikenal sebagai penyakit sunyi atau silent disease, karena pengidap tidak merasakan gejala sampai kecelakaan seperti terpeleset atau jatuh menyebabkan patah tulang. Namun beberapa orang bisa merasakan gejala seperti nyeri punggung bawah yang tajam.
Untuk mendapatkan tulang yang kuat dan sehat serta bebas gangguan penyakit, kamu membutuhkan 1000 mg kalsium per hari tetapi tidak lebih dari 1200 mg sehingga kepadatan tulang akan terjaga dan kamu terhindar dari risiko patah tulang.
Baca Juga: Ketahui 5 Faktor Risiko Osteoporosis pada Pria
Cara Terhindar dari Osteofit Maupun Osteoporosis
Kedua kondisi ini berkaitan dengan tulang dan bisa terjadi karena kebiasaan buruk yang kerap tidak kita sadari. Untuk itu, simak beberapa langkah pencegahan yang bisa kita lakukan, yaitu:
- Jaga Berat Badan. Kelebihan berat badan bisa menambah beban kerja sendi kaki, sehingga berpotensi menyebabkan stres kaki dan hilangnya kepadatan tulang. Jaga berat badan dilakukan dengan menerapkan pola makan sehat dan rutin berolahraga.
- Untuk mencegah osteofit, penting untuk menggunakan sepatu yang sesuai ukuran. Usahakan sepatu yang digunakan tidak terlalu longgar atau sempit agar nyaman saat digunakan.
- Konsumsi makanan sumber kalsium dan vitamin D. Kalsium diperoleh dari sayuran hijau, ikan sarden, kacang almond, susu, keju, yoghurt, dan tofu. Sedangkan vitamin D diperoleh dari minyak ikan, jamur, telur, hati sapi, serta susu dan produk olahannya.
- Rutin berjemur di bawah sinar matahari pagi untuk mendapatkan vitamin D.
Baca Juga: Osteoporosis Tetap Bisa Berolahraga, Ini Alasannya
Kalau kamu punya keluhan tulang, jangan ragu berbicara dengan dokter Halodoc. Kamu hanya perlu membuka aplikasi Halodoc dan masuk ke fitur Talk to A Doctor untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan