Ini Penyebab Utama Terjadinya Lichen Planus
Halodoc, Jakarta – Bagi wanita, menggunakan riasan wajah menjadi kebiasaan yang menyenangkan. Namun, sebaiknya hindari penggunaan alat kosmetik yang mengandung merkuri dan berbahan kimia lainnya karena dapat merusakan kesehatan kulit wajah. Tidak hanya itu, penggunaan kosmetik yang memiliki kandungan merkuri meningkatkan risiko wanita alami penyakit lichen planus.
Baca juga: Kenali Gejala-Gejala Lichen Planus pada Wanita
Penyakit lichen planus sebenarnya merupakan penyakit autoimun yang berupa peradangan kronis pada kulit, selaput lendir, dan sekitar kuku. Umumnya, penyakit lichen planus menyerang seseorang yang memiliki usia di atas 45 tahun, namun nyatanya penyakit ini bisa menyerang wanita maupun pria di usia berapapun. Sebaiknya ketahui penyebab dan pencegahan terhadap penyakit ini!
Inilah Penyebab Utama Serta Pencegahan Lichen Planus
Penyakit lichen planus bukan merupakan penyakit menular atau penyakit genetik, umumnya penyakit ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel pada kulit maupun di bagian selaput lendir. Ada beberapa faktor pemicunya, seperti infeksi yang disebabkan oleh hepatitis C.
Tidak hanya itu, penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid, obat darah tinggi, obat malaria, dan penggunaan vaksin flu juga memicu timbulnya lichen planus. Selain itu, paparan logam merkuri pada kulit dan tambalan gigi bisa meningkatkan risiko seseorang alami penyakit lichen planus. Untuk itu, sebaiknya berhati-hati dalam memilih produk riasan wajah yang dipakai agar tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
Gejala lichen planus dapat muncul berbeda-beda sesuai dengan jenis dan tingkat keparahan yang telah dialami, yaitu:
1. Lichen Planus pada Kulit
Umumnya, gejala yang muncul adalah ruam merah yang berupa benjolan dan ada guratan putih yang menjalar. Umumnya, lichen planus pada kulit kerap terjadi pada bagian lengan dalam, pergelangan tangan dan pergelangan kaki. Meskipun begitu, penyakit lichen planus dapat muncul pada bagian kulit mana saja, termasuk bagian kulit kelamin. Ruam yang muncul terasa gatal yang cukup intens. Gatal semakin dirasakan ketika ruam sudah menebal dan bersisik. Pada kulit kelamin, kondisi ini dapat menyebabkan nyeri ketika berhubungan seksual. Ruam kulit yang pecah =membentuk luka dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk hilang.
Baca juga: Begini Pengobatan untuk Atasi Lichen Planus
2. Lichen Planus pada Mukosa
Biasanya, muncul bercak putih pada area mulut. Meskipun tidak terasa nyeri, gatal dan sakit, ruam atau lesi yang muncul pada area mulut, lidah, mukosa pipi dan gusi dapat menyebabkan gangguan pada gusi seperti gusi bengkak, kemerahan dan terkelupas.
3. Lichen Planus pada Kuku
Lesi dapat muncul pada lekukan kuku, kuku yang patah, dan menyebabkan kuku terlepas. Biasanya lesi muncul pada kuku satu jari saja, jarang lichen planus menyerang semua bagian kuku.
Pemeriksaan pada rumah sakit terdekat sebaiknya dilakukan sejak dini agar kondisi lichen planus dapat segera diatasi. Kamu bisa membuat janji dengan dokter secara online di rumah sakit pilihan hanya dengan aplikasi Halodoc saja. Perawatan di rumah bisa dilakukan dengan tidak menggaruk ruam yang muncul serta menjaga kebersihan mulut bisa dilakukan agar kondisi lichen planus tidak memburuk.
Baca juga: 3 Pemeriksaan untuk Diagnosis Lichen Planus
Hindari kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol untuk mencegah penyakit lichen planus menyerang kesehatan kulit. Tidak hanya itu, hindari penggunaan obat antinyeri tanpa saran dan anjuran dokter.