Ini Penyebab Retinoblastoma yang Menyerang Anak
Halodoc, Jakarta - Sel kanker dapat menyerang bagian mana saja di tubuh, tidak terkecuali area mata. Sel kanker tersebut dapat menyerang retina, yaitu jaringan tipis di belakang mata. Retina berfungsi untuk merasakan cahaya yang masuk ke mata, mengirimkan sinyal melalui saraf optik ke otak, dan kemudian otak menafsirkannya sebagai gambar. Kanker yang menyerang area retina ini lebih sering terjadi pada anak-anak sebelum menginjak usia 4 tahun dan dalam istilah kedokteran, penyakit ini disebut retinoblastoma.
Penyebab Retinoblastoma
Penyakit ini dapat mulai terbentuk sejak bayi masih di dalam rahim. Selama itu, sel retinoblas terbelah menjadi sel baru. Setelah itu, sel berkembang menjadi sel retina dan kemudian menjadi sel retina yang matang. Dalam kasus retinoblastoma, terjadi mutasi gen yang tidak normal sehingga menyebabkan sel terus tumbuh tanpa terkendali.
Hal yang menyebabkan terjadinya mutasi gen hingga kini belum diketahui secara pasti. Namun, terdapat sekitar 25 persen kasus retinoblastoma terjadi akibat faktor genetik dengan pola dominan autosomal, yang berarti hanya satu orang tua yang membutuhkan satu salinan gen yang bermutasi untuk meningkatkan risiko retinoblastoma pada anak-anak. Jika salah satu orang tua membawa gen yang bermutasi, setiap anak memiliki kemungkinan 50 persen mewarisi gen itu. Retinoblastoma yang diturunkan oleh orang tua biasanya akan menyerang kedua mata. Sementara itu, retinoblastoma yang tidak diturunkan dari orang tua hanya menyerang salah satu bagian mata saja.
Gejala Retinoblastoma
Retinoblastoma banyak menyerang bayi dan anak kecil, maka gejalanya sulit disadari oleh orang tua. Namun, beberapa tanda yang mungkin terjadi antara lain:
-
Muncul bintik putih di tengah lingkaran mata (pupil) seakan ada cahaya bersinar di mata, seperti ketika mengambil foto flash.
-
Gerakan mata kanan dan kiri berbeda, atau tidak sejalan.
-
Mata merah dan bengkak.
Pengobatan Retinoblastoma
Cara mengetahui pengobatan yang tepat akan serangan penyakit retinoblastoma pada anak, hal ini dilakukan tergantung pada kondisi yang dialami. Apabila hanya satu mata yang terkena, maka metode pengobatannya berbeda jika kedua mata yang terkena kanker ini. Metode pengobatan retinoblastoma antara lain:
-
Enucleation, operasi yang dilakukan untuk mengangkat seluruh bagian mata. Tindakan ini dapat dilakukan apabila hanya salah satu mata dari anak yang terkena tumor dan penglihatannya sudah tidak bisa diselamatkan.
Sementara jika tumornya kecil, beberapa metode yang dapat dilakukan antara lain:
-
Terapi radiasi dengan sinar-X energi tinggi untuk membunuh sel kanker dan memperkecil tumor.
-
Cryotherapy, yaitu menggunakan suhu dingin yang ekstrim untuk membunuh sel kanker.
-
Photocoagulation, penggunaan sinar laser untuk menghancurkan pembuluh darah yang membawa nutrisi ke tumor.
-
Thermotherapy, penggunaan panas untuk membunuh sel kanker.
-
Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker.
Apabila kedua mata terkena kanker, mata yang memiliki lebih banyak kanker diangkat dan/atau diberi terapi radiasi pada mata yang lain.
Itulah beberapa hal mendasar yang wajib kamu ketahui mengenai retinoblastoma. Sebaiknya segera periksakan ke dokter mata jika gejala retinoblastoma terjadi pada anak. Kamu bisa mengandalkan aplikasi kesehatan Halodoc, untuk berdiskusi dengan dokter spesialis mata dan menanyakan soal masalah kesehatan mata.
Di aplikasi Halodoc banyak dokter pilihan yang bisa dihubungi sebelum kamu melakukan pemeriksaan menyeluruh di rumah sakit. Tak usah ragu untuk menghubungi dokter spesialis mata melalui chat, video call, atau voice call menggunakan aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play sekarang!
Baca juga: