Ini Penyebab Osteoartritis yang Perlu Diketahui

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   19 Mei 2019
Ini Penyebab Osteoartritis yang Perlu DiketahuiIni Penyebab Osteoartritis yang Perlu Diketahui

Halodoc, Jakarta Osteoartritis adalah bentuk artritis yang paling umum, menyerang jutaan orang di seluruh dunia. Ini terjadi ketika tulang rawan pelindung yang bantalan ujung tulang berkurang dari waktu ke waktu.

Meskipun osteoartritis dapat merusak persendian apapun, kelainan ini paling sering memengaruhi persendian di tangan, lutut, pinggul, dan tulang belakang. Gejala osteoartritis biasanya dapat dikelola, meskipun kerusakan pada persendian tidak dapat diatasi.

Tetap aktif, mempertahankan berat badan yang sehat, dan beberapa perawatan mungkin memperlambat perkembangan penyakit serta membantu meningkatkan rasa sakit dan fungsi sendi.

Gejala osteoartritis seringkali berkembang secara perlahan dan memburuk seiring waktu. Tanda dan gejala osteoartritis meliputi:

  1. Rasa sakit

Sendi yang terkena mungkin terluka selama atau setelah gerakan.

  1. Kekakuan

Kekakuan sendi mungkin paling terlihat saat bangun atau setelah tidak aktif.

  1. Kelembutan

Sendi mungkin terasa lunak saat Anda memberikan tekanan ringan ke atau di dekatnya.

  1. Hilangnya Fleksibilitas

Kamu mungkin tidak dapat menggerakkan sendi melalui berbagai gerakannya.

  1. Sensasi Kisi

Kamu mungkin merasakan sensasi kisi-kisi saat menggunakan sambungan dan mungkin mendengar bunyi letusan atau retakan.

  1. Taji tulang

Potongan tulang ekstra ini, yang terasa, seperti benjolan keras, dapat terbentuk di sekitar sendi yang terkena.

  1. Pembengkakan

Ini mungkin disebabkan oleh peradangan jaringan lunak di sekitar sendi.

Baca juga: Mengapa Perempuan Lebih Berisiko Terkena Osteoartritis

Osteoartritis terjadi ketika tulang rawan yang bantalan ujung tulang di sendi secara bertahap memburuk. Tulang rawan adalah jaringan yang keras dan licin yang memungkinkan gerakan sendi yang hampir tanpa gesekan. Akhirnya, jika tulang rawan aus sepenuhnya, tulang akan menggosok tulang.

Osteoartritis sering disebut sebagai penyakit "keausan". Tapi, selain kerusakan tulang rawan, osteoartritis memengaruhi seluruh sendi. Ini menyebabkan perubahan pada tulang dan kerusakan jaringan ikat yang menyatukan sendi dan menempelkan otot ke tulang. Ini juga menyebabkan peradangan pada lapisan sendi.

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko osteoartritis meliputi:

  • Usia yang Lebih Tua

Risiko osteoartritis meningkat dengan bertambahnya usia.

  • Jenis Kelamin

Wanita lebih mungkin terkena osteoartritis, meskipun tidak jelas mengapa.

  • Kegemukan

Membawa berat badan ekstra berkontribusi pada osteoartritis dalam beberapa cara, dan semakin berat tubuh, semakin besar risikomu. Peningkatan berat badan menambah stres pada sendi yang menahan beban, seperti pinggul dan lutut. Selain itu, jaringan lemak menghasilkan protein yang dapat menyebabkan peradangan berbahaya di dalam dan sekitar persendian.

Baca juga: Lutut Sering Sakit, Hati-Hati Osteoarthritis

  • Cedera sendi

Cedera, seperti yang terjadi saat bermain olahraga atau karena kecelakaan, dapat meningkatkan risiko osteoartritis. Bahkan, cedera yang terjadi bertahun-tahun yang lalu dan tampaknya sembuh dapat meningkatkan risiko osteoartritis.

  • Stres Berulang pada Sendi

Jika pekerjaan atau olahraga yang kamu mainkan menempatkan tekanan berulang pada sendi, sendi itu mungkin akhirnya akan berkembang menjadi osteoartritis.

Baca juga: Ketahui Perbedaan Radang Sendi dan Pegal Linu

  • Genetika

Beberapa orang mewarisi kecenderungan mengembangkan osteoartritis.

  • Kelainan Bentuk Tulang

Beberapa orang dilahirkan dengan sendi yang cacat atau tulang rawan yang cacat.

  • Penyakit Metabolisme Tertentu

Ini termasuk diabetes dan suatu kondisi di mana tubuh memiliki terlalu banyak zat besi (hemochromatosis).

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai osteoarthritis ataupun informasi mengenai kesehatan tulang, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Talk to a Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.