Ini Penyebab Dermatitis Seboroik dan Cara Mengobatinya
“Penyebab dermatitis seboroik belum diketahui secara pasti, tapi faktor genetik dan lingkungan dipercaya berperan besar."
Halodoc, Jakarta – Dermatitis seboroik adalah kondisi kulit umum yang terutama menyerang kulit kepala. Kondisi tersebut menyebabkan munculnya bercak bersisik, kulit meradang dan ketombe yang membandel.
Dermatitis seboroik biasanya terjadi pada area tubuh yang berminyak, seperti wajah, sisi hidung, alis, telinga, kelopak mata dan dada. Meskipun tidak menular dan juga tidak menyebabkan kerontokan permanen, kondisi kulit ini bisa membuat iritasi dan mengganggu pengidapnya. Karena itu, penting untuk mengetahui penyebab dermatitis seboroik dan cara mengobatinya di sini!
Penyebab Dermatitis Seboroik
Jadi, dermatitis seboroik terjadi karena apa? Sebenarnya penyebab pasti penyakit tersebut masih belum jelas. Namun, ragi Malassezia, kelebihan minyak pada kulit, dan masalah pada sistem kekebalan tubuh dipercaya berkontribusi pada terjadinya kondisi kulit tersebut.
Dermatitis seboroik biasanya dipicu oleh reaksi inflamasi terhadap ragi Malassezia yang berlebihan. Organisme ini biasanya hidup di permukaan kulit. Namun, ketika Malessezia tumbuh terlalu cepat, sistem kekebalan bisa bereaksi berlebihan terhadapnya, sehingga menyebabkan infeksi jamur yang berakibat pada perubahan kulit.
Kelebihan produksi sebum, zat berminyak yang diproduksi oleh kelenjar sebaceous, juga menjadi salah satu pemicu utama kondisi kulit tersebut. Ketika kelenjar sebaceous menghasilkan minyak berlebih, minyak bisa menumpuk di permukaan kulit dan menyebabkan kulit menjadi berkerak.
Kondisi medis tertentu juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena dermatitis seboroik. Kondisi medis tersebut termasuk psoriasis, HIV, jerawat, rosacea, penyakit Parkinson, epilepsi, alkoholisme, depresi, gangguan makan, dan pemulihan dari stroke atau serangan jantung.
Selain itu, ada beberapa faktor lain ang juga bisa menjadi pemicu umum untuk dermatitis seboroik, yakni:
- Stres.
- Kelelahan.
- Dingin, cuaca kering atau perubahan musim.
- Deterjen keras, bahan kimia dan sabun.
- Beberapa obat tertentu, seperti psoralen, interferon dan lithium.
- Pemulihan dan peristiwa yang traumatis, seperti kehilangan orang yang dicintai atau sakit parah.
- Kurang gizi. Banyak yang bertanya-tanya dermatitis seboroik terjadi karena kurang vitamin apa, maka jawabannya adalah kurang vitamin B. Berbagai jenis vitamin B, seperti B3 (niasin), vitamin B2 (riboflavin), dan vitamin B6 (piridoksin) bisa memengaruhi terjadinya penyakit kulit tersebut.
Karena termasuk salah satu jenis eksim, dermatitis seboroik tidak menular. Jadi, kamu tidak mengalaminya karena tertular dari orang lain. Kondisi kulit ini terjadi akibat faktor genetik dan lingkungan.
Ketahui Cara Mengobatinya
Ada beberapa pilihan cara untuk mengobati dermatitis seboroik. Pilihan pengobatan tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan kebutuhan spesifik tiap orang.
Namun, kamu disarankan untuk selalu membicarakannya dengan dokter kulit untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan perawatan yang sesuai.
Berikut adalah beberapa cara umum untuk mengobati kondisi kulit tersebut:
1. Obat antijamur topikal
Obat antijamur topikal, seperti ketoconazole atau ciclopirox, sering dokter resepkan dokter untuk mengobati dermatitis seboroik. Obat-obatan ini membantu mengurangi pertumbuhan ragi Malassezia dan meringankan gejala yang terkait. Mereka biasanya bisa kamu oleskan langsung ke area kulit yang terkena.
2. Steroid topikal
Dalam kasus yang sedang hingga berat, steroid topikal bisa menjadi pilihan obat resep. Obat-obatan ini membantu mengurangi peradangan dan meringankan gejala seperti kemerahan dan gatal.
Bukan Cuma Terasa Gatal, Ini 4 Gejala Dermatitis Seboroik yang bisa terasa mengganggu. Penting untuk menggunakan steroid topikal sesuai petunjuk dokter untuk meminimalkan risiko efek samping.
3. Sampo obat
Bila kondisi kulit ini memengaruhi kulit kepala sehingga menyebabkan ketombe, sampo obat bisa bermanfaat. Sampo ini biasanya mengandung bahan-bahan seperti tar batubara, selenium sulfida, atau seng pyrithione, yang membantu mengendalikan gejala dermatitis seboroik pada kulit kepala.
4. Pelembap
Menggunakan pelembap yang lembut dan bebas pewangi juga bisa membantu menenangkan dan melembabkan kulit yang terkena dermatitis seboroik. Produk perawatan kulit ini juga bisa membantu mengurangi kulit yang mengelupas dan mengembalikan fungsi penghalang alami kulit.
5. Perubahan gaya hidup
Melakukan perubahan gaya hidup tertentu juga bisa membantu mengelola penyakit kulit ini secara efektif. Contoh perubahan gaya hidup tersebut:
- Hindari pemicu seperti sabun yang keras, panas berlebih, dan berkeringat.
- Terapkan kebiasaan perawatan kulit yang baik, termasuk membersihkan dan melembapkan kulit secara teratur.
- Mengelola stres melalui teknik seperti meditasi, olahraga, dan teknik relaksasi.
- Jaga pola makan sehat yang kaya akan buah-buahan, sayur-sayuran, dan asam lemak omega-3.
Lantas, berapa lama dermatitis seboroik sembuh? Biasanya, dengan pengobatan yang tepat dan perawatan yang konsisten, gejala dermatitis seboroik bisa membaik dalam beberapa minggu atau bulan.
Namun, penting untuk diingat bahwa kondisi kulit ini bersifat kronis, yang berarti bahwa meskipun gejalanya bisa dikontrol, kondisi ini mungkin kambuh di kemudian hari.
Itulah penjelasan mengenai penyebab dan cara mengobati dermatitis seboroik. Bila kamu mengalami masalah kulit tertentu, kamu bisa hubungi dokter kulit di Halodoc✔️ dengan klik gambar di bawah ini.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Seborrheic dermatitis
National Eczema Association. Diakses pada 2023. Seborrheic dermatitis.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan