Ini Penyebab Benjolan di Belakang Telinga dan Cara Mengobatinya
Benjolan di belakang telinga dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
Artikel ini telah di-review oleh dr. Budiyanto, MARS
DAFTAR ISI
- Penyebab Benjolan di Belakang Telinga
- Cara Mengatasi Benjolan di Belakang Telinga
- Hubungi Dokter Ini Jika Muncul Benjolan di Belakang Telinga
Benjolan dapat muncul di berbagai lokasi, termasuk di bagian belakang telinga.
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan benjolan ini, dan perlu kamu ketahui bahwa setiap penyebab memerlukan penanganan yang berbeda.
Keberadaan benjolan di belakang telinga bukan hanya bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius yang perlu diperhatikan.
Simak lebih lanjut tentang apa yang dapat menyebabkan benjolan di area ini dan bagaimana langkah penanganannya.
Penyebab Benjolan di Belakang Telinga
Benjolan yang muncul di belakang telinga bisa disebabkan oleh beberapa faktor, dan terkadang perlu pemeriksaan lebih lanjut dari dokter untuk menentukan penyebab pastinya.
Berikut adalah beberapa kondisi umum yang dapat menyebabkan benjolan tersebut:
1. Infeksi
Benjolan di belakang telinga dapat muncul akibat infeksi, baik yang disebabkan oleh bakteri atau virus.
Beberapa jenis infeksi yang dapat terjadi di area ini meliputi:
- Infeksi streptokokus yang dapat menyebabkan radang tenggorokan.
- Infeksi mononukleosis yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr.
- Penyakit campak.
- Cacar air.
- HIV dan AIDS.
2. Abses (Bisul Bernanah)
Abses adalah benjolan berisi nanah yang dapat terasa sakit dan hangat saat disentuh, serta berwarna merah.
Nanah tersebut merupakan hasil dari akumulasi sel darah putih, kuman, dan jaringan mati, yang biasanya muncul sebagai respons dari sistem imun tubuh terhadap infeksi.
3. Limfadenopati
Limfadenopati merujuk pada pembesaran kelenjar getah bening akibat infeksi.
Selain benjolan, kondisi ini sering disertai gejala lain, seperti:
- Kulit di belakang telinga menjadi merah dan hangat.
- Gejala pilek, batuk, dan keringat berlebih, terutama saat malam.
- Rasa nyeri pada benjolan.
- Radang tenggorokan.
- Tubuh terasa lemas.
- Demam.
4. Kista Sebasea
Kista sebasea adalah benjolan jinak yang muncul akibat penyumbatan pada kelenjar sebasea atau kelenjar minyak.
Meskipun umumnya tidak menimbulkan rasa sakit dan sering tidak disadari, kista ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada beberapa kasus.
5. Lipoma
Lipoma adalah benjolan yang terdiri dari jaringan lemak dan bisa muncul di bawah kulit, termasuk di belakang telinga.
Penyebab pasti dari lipoma belum ditemukan, tetapi ada dugaan bahwa faktor genetik atau trauma fisik yang berperan.
Lipoma umumnya bersifat jinak dan tidak memerlukan penanganan khusus jika tidak mengganggu.
6. Mastoiditis
Mastoiditis adalah infeksi yang menyerang tulang mastoid dan bisa menyebabkan benjolan di belakang telinga, sering disertai rasa sakit.
Gejala yang perlu diperhatikan meliputi:
- Demam.
- Cairan keluar dari telinga.
- Peradangan dan nanah dari benjolan.
- Sakit kepala.
7. Otitis Media
Otitis media adalah peradangan pada telinga tengah yang dapat menyebabkan benjolan di belakang telinga.
Kondisi ini biasanya dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi infeksi yang berkepanjangan berpotensi menyebabkan lubang pada gendang telinga.
Segera periksakan diri ke dokter jika merasakan gejala seperti nyeri telinga atau demam.
8. Jerawat
Jerawat dapat muncul di belakang telinga akibat penyumbatan pori-pori oleh minyak berlebih dan sel kulit mati.
Tenang, dengan mengonsumsi obat jerawat dan menjaga kebersihan kulit, jerawat ini akan terobati.
Namun, apabila jerawat tidak kunjung sembuh dan menyebabkan rasa sakit, sebaiknya segera periksakan pada dokter.
Apa Kata Riset?
Dilansir dari riset dalam jurnal Oncology Letters, ditemukan adanya kasus langka adenoid cystic carcinoma (ACC) pada seorang pria berusia 46 tahun yang mengalami benjolan di telinga luar selama lebih dari 10 tahun.
Tumor tersebut berkembang perlahan, melibatkan area pelipis, dasar tengkorak, dan menyebar ke paru-paru.
Meskipun telah menjalani operasi untuk mengangkat tumor, benjolan tersebut terus muncul kembali.
ACC yang biasanya berasal dari kelenjar ludah, merupakan jenis kanker tingkat rendah tetapi cenderung lambat tumbuh, sulit diprediksi, dan dapat menyebar ke bagian tubuh lain.
Penelitian ini menekankan pentingnya diagnosis dini dan operasi segera untuk mengangkat tumor, sebab tumor tersebut bisa menjadi berbahaya jika tidak ditangani.
Apabila benjolan di telinga terasa sakit, membesar, atau tak kunjung hilang, disarankan untuk segera diperiksakan pada dokter.
Fakta Menarik
1. Benjolan jerawat di belakang telinga bisa disebabkan oleh kebiasaan menggunakan headset atau kacamata yang menyumbat pori-pori.
2. Lipoma, benjolan lemak di belakang telinga, dapat tumbuh sangat perlahan hingga bertahun-tahun tanpa disadari.
Cara Mengatasi Benjolan di Belakang Telinga
Penanganan benjolan di belakang telinga tergantung pada penyebabnya.
Berikut adalah beberapa metode yang disarankan:
- Membiarkan benjolan sembuh dengan sendirinya jika dinyatakan tidak berbahaya oleh dokter.
- Mengonsumsi obat yang diresepkan, seperti antibiotik atau antiinflamasi, untuk mengatasi infeksi.
- Melakukan prosedur operasi untuk mengangkat benjolan jika dianggap ganas.
- Menjalani kemoterapi atau radioterapi jika terdeteksi kanker.
Itulah cara mengatasi benjolan yang muncul di belakang telinga yang perlu kamu ketahui.
Apabila hendak mengonsumsi obat, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar mendapat resep obat yang sesuai dengan kondisi tubuh.
Hubungi Dokter Ini Jika Muncul Benjolan di Belakang Telinga
Jika kamu mendapati benjolan di belakang telinga yang tidak kunjung sembuh, sebaiknya segera hubungi dokter spesialis di Halodoc.
Dokter spesialis berikut memiliki pengalaman lebih dari 12 tahun, sehingga mereka mampu memberikan solusi terkait cara mengobati gejala ambeien.
Tak perlu khawatir, sebab mereka telah mendapat ulasan yang positif dari pasien-pasien sebelumnya yang mereka tangani.
Nah, ini dia dokter rekomendasi Halodoc yang bisa kamu hubungi:
1. dr. H. Sopyan Hadi Sp.B, FINACS
Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter H. Sopyan Hadi Sp.B, FINACS, yang merupakan lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya pada 2005 dan 2018.
Dr. H. Sopyan Hadi juga terdaftar sebagai anggota Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI) dengan nomor STR CE00000518414325, dan saat ini menjalani praktik di Musi Rawas, Sumatera Selatan.
Dengan pengalaman 20 tahun sebagai dokter bedah, dr. H. Sopyan Hadi Sp.B, FINACS mampu memberikan solusi dalam menyembuhkan benjolan di belakang telinga melalui Halodoc.
Chat dr. H. Sopyan Hadi Sp.B, FINACS mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
2. dr. Rachdithia Ichwiyantho Sp.B
Dokter rekomendasi berikutnya yang juga bisa memberikan kamu layanan konsultasi adalah dr. Rachdithia Ichwiyantho Sp.B.
Ia telah menempuh gelar dokter di Fakultas Kedokteran UPNV Jakarta pada 2012 dan Universitas Syiah Kuala pada 2022.
Saat ini, dr. Rachdithia Ichwiyantho Sp.B berpraktik di Bogor, Jawa Barat dan tercatat sebagai anggota Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI) dengan STR nomor 1111101322135936.
Berbekal pengalaman 13 tahun sebagai dokter bedah, dr. Rachdithia Ichwiyantho Sp.B dapat kamu percayai untuk menangani masalah benjolan di belakang telinga.
Chat dr. Rachdithia Ichwiyantho Sp.B mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
Dokter rekomendasi di atas siap membantu kamu mengobati masalah benjolan yang muncul di bagian belakang telinga.
Dengan aplikasi Halodoc, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter kapan saja dan di mana saja dengan mudah dan aman.
Kamu tidak perlu khawatir jika dokter sedang offline atau tidak tersedia. Sebab, kamu tetap bisa memesan jadwal konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Referensi
Medical News Today. Diakses pada 2024. Lump behind ear: Causes, diagnosis, and more.
Healthline. Diakses pada 2024. What Causes Lumps Behind the Ears?.
Zhai Z, Hu J, You Y, Yang X, Song Z. Diakses pada 2024. Tumor with slow-developing and recurring lumps of the external ear with skull base and lung metastasis: A case report.
Frequently Asked Questions
1. Apakah berbahaya benjolan di belakang telinga?
Benjolan di belakang telinga tidak selalu berbahaya. Penyebabnya bisa beragam, seperti infeksi ringan, jerawat, atau kista yang biasanya tidak serius.
Namun, ada juga kondisi tertentu seperti mastoiditis atau bahkan kanker yang memerlukan perhatian khusus.
Jika benjolan terasa sakit, membesar, atau tidak hilang setelah beberapa waktu, sebaiknya segera periksa ke dokter.
2. Berapa lama benjolan di belakang telinga akan hilang?
Waktu penyembuhan tergantung pada penyebabnya. Misalnya, infeksi ringan atau jerawat bisa sembuh dalam beberapa hari hingga minggu.
Namun, apabila penyebabnya adalah kista atau lipoma, mungkin diperlukan tindakan medis agar hilang sepenuhnya.
Untuk kondisi yang lebih serius, perawatan bisa memakan waktu lebih lama.
3. Apakah kelenjar getah bening ada di belakang telinga?
Ya, ada. Kelenjar getah bening terletak di belakang telinga dan dapat membengkak ketika tubuh melawan infeksi, seperti flu atau radang tenggorokan.
Pembengkakan ini biasanya tidak berbahaya dan akan mengecil kembali setelah infeksinya sembuh.
4. Apakah berbahaya jika ada benjolan di bawah telinga?
Kondisi ini tidak selalu berbahaya. Benjolan di bawah telinga sering kali disebabkan oleh hal-hal seperti pembengkakan kelenjar getah bening atau infeksi ringan.
Namun, jika benjolan keras, tumbuh cepat, atau disertai gejala lain seperti demam, ada baiknya diperiksakan untuk memastikan penyebabnya.