Ini Penjelasan Kenapa Perut Cepat Kenyang Saat Berbuka Puasa
Halodoc, Jakarta – Setelah hampir 14 jam berpuasa, tak heran jika banyak orang ingin segera makan ketika waktu berbuka tiba. Namun, sering perut terlanjur kenyang meski hanya minum es teh manis dan kolak pisang. Tahukah kamu apa penyebabnya?
Kondisi perut cepat kenyang saat berbuka puasa dikarenakan proses adaptasi dari sistem cerna yang tadinya kosong kemudian tiba-tiba diisi. Itulah sebabnya, ketika berbuka puasa kamu disarankan untuk makan pelan-pelan dan secara bertahap.
Baca juga: Mengenal Gangguan Pencernaan yang Umum Terjadi pada Anak
Penyebab Perut Cepat Kenyang Saat Berbuka
Perut kenyang setelah berbuka adalah hal yang lumrah terjadi, terutama pada minggu awal puasa. Hal ini disebabkan karena proses adaptasi tubuh yang semula rutin mendapatkan makanan, kini harus dibiarkan kosong selama hampir 14 jam hingga waktu berbuka tiba.
Proses adaptasi ini membuat tubuh stres, sehingga sistem saraf yang bekerja dominan adalah saraf simpatik. Hasilnya, makanan yang dikonsumsi setelah berbuka tetap tertahan selama beberapa menit sebelum masuk ke usus untuk diserap dan dicerna tubuh.
Perut kenyang berlebihan setelah berbuka bisa dicegah dengan makan secara perlahan saat berbuka. Sebab pada kasus yang lebih parah, konsumsi makanan berlebihan bukan saja membuat perut begah, tapi juga menimbulkan rasa nyeri ulu hati dan perut terasa kembung karena dipenuhi oleh gas.
Buka Puasa Secara Perlahan untuk Cegah Perut Begah
Mulai buka dengan minum air putih atau minuman kesukaan (kecuali kafein, bersoda, dan alkohol) dan asupan manis. Makanan manis dianjurkan untuk mengembalikan gula darah (glukosa) yang cenderung menurun saat puasa.
Meski makanan manis dianjurkan, British Nutrition Foundation merekomendasikan agar asupan manis yang dikonsumsi berasal dari sumber alami yang kaya nutrisi dan tinggi serat. Misalnya buah segar (khususnya kurma), jus buah, dan es buah tanpa tambahan gula.
Sebaiknya hindari makanan berlemak tinggi (seperti gorengan) saat berbuka. Alasannya karena makanan berlemak memperlambat saluran cerna dan memicu terjadinya refluks. Mengingat tubuh membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk memberikan sinyal kenyang ke otak, kamu dianjurkan untuk makan besar setelah 20-30 menit setelah berbuka dengan takjil.
Langsung makan besar saat berbuka berpotensi menaikkan asam lambung dan glukosa secara drastis. Pasalnya kelebihan makanan yang dikonsumsi saat berbuka membutuhkan waktu lama untuk dicerna tubuh, sehingga menimbulkan gejala nyeri ulu hati dan perut begah yang bikin tidak nyaman. Kondisi ini terjadi akibat terbatasnya enzim pencernaan di lambung.
Baca juga: Mitos tentang 5 Hal yang Membatalkan Puasa
Hal lain yang perlu diperhatikan saat puasa adalah minum air putih dan serat yang cukup. Aturan minum air putih saat puasa dikenal dengan pola 2-4-2, yakni dua gelas air putih saat berbuka, empat gelas air putih saat malam, dan dua gelas air putih saat sahur. Asupan serat penting untuk mencegah gangguan pencernaan yang sering menjadi keluhan saat puasa. Kamu bisa mendapatkan serat dari konsumsi buah dan sayuran.
Itulah penjelasan kenapa perut cepat kenyang saat berbuka puasa. Informasi lain mengenai kesehatan saat puasa bisa ditanyakan di Halodoc. Butuh membeli obat tanpa harus keluar rumah? Kamu bisa menggunakan layanan Toko Kesehatan di Halodoc, ya!
Selain karena proses adaptasi sistem cerna, terkadang perut cepat kenyang saat makan bisa jadi disebabkan kondisi gangguan kesehatan tertentu. Apalagi jika sensasi kenyang itu diiringi dengan keinginan untuk muntah, mual, kembung, atau penurunan berat badan.
Baca juga: Lakukan 6 Hal Ini untuk Cepat Turunkan Berat Badan
Kemungkinan penyebab rasa kenyang bisa menandakan penyakit GERD atau bisa juga tukak lambung. Dalam beberapa kasus, masalah yang lebih serius bisa saja terjadi seperti kanker pankreas.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. 7 signs and symptoms not to ignore.
Healthline. Diakses pada 2021. Chronic Gastritis.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan