Ini Pengobatan Penyakit Usus Buntu yang Bisa Dilakukan
“Penyakit usus buntu merupakan kondisi darurat medis, sehingga harus mendapatkan pengobatan segera setelah terdiagnosa. Pengobatan penyakit usus buntuk yang bisa dilakukan adalah pemberian obat dan operasi.”
Halodoc, Jakarta – Apakah kamu atau anggota keluarga ada yang mengidap penyakit usus buntu? Hal yang mungkin sering jadi pertanyaan adalah apakah kondisi tersebut bisa sembuh dengan sendirinya.
Penyakit usus buntu mungkin bisa sembuh dengan sendirinya, tapi itu sangat jarang terjadi. Kondisi tersebut bisa sembuh secara spontan jika penyebabnya tiba-tiba hilang dengan sendirinya.
Hal tersebut mungkin terjadi jika penyumbatan pada usus buntu terlepas dan masuk melalui usus, atau jika infeksi yang menyebabkan hiperplasia limfoid pada usus buntu tiba-tiba membaik.
Pengobatan Penyakit Usus Buntu
Meskipun ada sedikit peluang bahwa penyakit usus buntu bisa sembuh dengan sendirinya, kamu tidak boleh berasumsi bahwa hal itu akan terjadi atau telah terjadi. Terutama saat gejala atau rasa sakit yang kamu alami sudah berkurang.
Hal yang perlu pengidap pahami, penyakit usus buntu merupakan keadaan darurat medis. Kemungkinan besar usus buntu akan pecah dan menyebabkan infeksi serius dan mematikan.
Maka itu, hampir di setiap situasi dokter akan menyarankan agar pengidap menjalani pengobatan atau operasi untuk mengangkat usus buntu.
1. Pengobatan
Hampir setiap pengidap penyakit usus buntu membutuhkan antibiotik. Bahkan jika kamu tidak mengalami infeksi pada awalnya.
Antibiotik juga merupakan pengobatan pencegahan standar sebelum pengidap harus menjalani operasi.
Jika kamu mengidap radang usus buntu yang sangat dini dan ringan, dokter mungkin akan mengambil pendekatan ‘tunggu dan lihat’ untuk melihat apakah kondisi membaik hanya dengan antibiotik.
Seringkali pengidap memiliki metode ini jika memiliki faktor risiko yang membuat operasi kurang aman baginya.
Namun, dokter jarang merekomendasikannya, karena penyakit usus buntu sering kali muncul kembali ketika usus buntu tidak diangkat.
2. Operasi
Setelah terdiagnosis mengidap penyakit usus buntu, maka kamu akan berkejaran dengan waktu. Sebab, usus buntu bisa pecah dalam waktu 36 jam setelah gejala pertama.
Dokter spesialis bedah biasanya akan menjadwalkan operasi usus buntu dalam waktu 24 jam setelah diagnosa.
Operasi usus buntu adalah salah satu prosedur bedah yang paling umum dokter lakukan.
Seringkali dokter melakukan operasi dengan metode invasif minimal, seperti operasi laparoskopi.
Dokter bedah juga akan menangani segala komplikasi yang kamu alami selama operasi.
Komplikasi mungkin memerlukan penanganan operasi perut terbuka. Kamu tidak perlu khawatir, umumnya tidak ada efek samping dari pengangkatan usus buntu.
Jika pun ada, efek samping hanya sedikit dan minimal.
Jika usus buntu pecah dan terbentuk abses di sekitarnya, abses tersebut mungkin terkuras.
Untuk mengeringkannya, dokter akan memasang sebuah selang melalui kulit ke dalam abses.
Dokter melakukan prosedur operasi beberapa minggu kemudian, setelah infeksi terkendali.
Selain pengobatannya, penting juga untuk mengetahui 5 Kebiasaan Sepele yang Menyebabkan Radang Usus Buntu.
Dengan begitu kamu bisa lebih waspada dan dapat mencegah terjadinya penyakit ini.
Itulah yang perlu kamu ketahui mengenai pengobatan penyakit usus buntu.
Jika kamu atau anggota keluarga memiliki penyakit ini, segera hubungi dokter di Halodoc untuk mendapatkan rekomendasi pengobatan yang tepat.
Tunggu apa lagi? Yuk download aplikasi Halodoc sekarang!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Appendicitis.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Appendicitis.
Healthline. Diakses pada 2023. Everything You Need to Know About Appendicitis.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan