Ini Pengaruh Sindrom Sjogren pada Mata
Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar istilah sindrom Sjogren? Kondisi ini merupakan gangguan pada sistem kekebalan tubuh, salah satunya adalah pada organ mata. Pengaruh sindrom ini pada mata adalah adanya penurunan produksi air mata, dan mata menjadi kering. Hal ini dikarenakan sindrom Sjogren dapat memengaruhi kelenjar yang berfungsi untuk memproduksi air mata.
Sindrom ini dapat terjadi pada semua usia, tetapi kebanyakan pengidap sindrom ini didiagnosis pada usia lebih dari 40 tahun dan lebih banyak terjadi pada wanita. Pengobatan pada sindrom ini biasanya berfokus pada menghilangkan gejala, yang dapat mereda seiring dengan berjalannya waktu.
Namun, hingga saat ini para ahli belum mengetahui secara jelas mengapa kinerja sistem kekebalan tubuh menjadi kacau dan berbalik menyerang sel-sel sehat di dalam kelenjar penghasil cairan. Dugaan sementara, kondisi ini disebabkan oleh kelainan genetik dengan infeksi sebagai pemicunya.
Ketika seseorang mempunyai kelainan genetik yang berkaitan dengan sindrom Srogjen, kemudian dia terserang suatu infeksi (infeksi bakteri atau virus). Akibatnya sel darah putih di dalam tubuh pengidap tidak hanya melawan infeksi tersebut, tetapi juga menyerang sel-sel sehat di dalamnya.
Gejala sindrom ini yang paling umum adalah mata yang terasa kering. Kondisi ini dapat membuat bagian bawah kelopak mata seolah-olah terkena pasir, mata terasa terbakar, keluarnya air mata, semakin sensitif terhadap cahaya, dan terdapat bisul pada bagian bawah atau atas kelopak mata.
Gejala-gejala lainnya yang dapat menandakan adanya sindrom srogjen, yaitu:
-
Mata terasa gatal, perih, dan merah.
-
Penglihatan menjadi kabur secara tiba-tiba.
-
Badan mendadak demam.
-
Terasa nyeri pada sendi.
-
Merasa sakit pada bagian perut.
Dikarenakan penyebabnya yang belum diketahui secara pasti, sejauh ini belum ada metode pencegahan yang terbukti dapat sepenuhnya mencegah kondisi ini. Namun, beberapa hal di bawah ini mungkin dapat membuat gejalanya tidak bertambah parah.
-
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah meningkatkan kelembapan udara. Meningkatkan kelembapan udara dan mengurangi paparan angin secara langsung dapat menurunkan kemungkinan terjadinya sindrom Sjogren pada mata.
-
Jaga asupan cairan tubuh. Mengkonsumsi air sesuai dengan jumlah yang diharuskan, sekitar 8-12 gelas per hari dapat menjaga cairan tubuh kamu.
-
Hindari paparan sinar matahari secara langsung, karena sinar matahari langsung dapat memicu terjadinya sindrom ini.
Jika mata kamu telah terindikasi mengidap sindrom ini, kamu mungkin memerlukan pembedahan kecil untuk menutup saluran air mata untuk mencegah air mata mengering dari mata. Pembedahan termasuk dalam menyumbat saluran dengan penyumbatan kolagen atau silikon. Solusi lainnya adalah dengan penyumbatan permanen, yaitu menyumbat saluran air mata dengan menggunakan laser.
Jika tubuh kamu bereaksi terhadap pengobatan ini, kamu juga diharuskan untuk melakukan perubahan gaya hidup. Perubahan gaya hidup yang dimaksud adalah dengan diet makanan dan berhenti merokok. Merokok dapat mengiritasi mata dan dapat menyebabkan kerusakan pada mata yang kering.
Sindrom ini juga dapat menyebabkan kekeringan pada kulit, hidung, dan Miss V. Selain itu, sindrom ini juga dapat memengaruhi organ lainnya seperti ginjal, pembuluh darah, paru-paru, hati, pankreas, dan otak.
Disarankan untuk segera berdiskusi dengan dokter jika kamu menemukan gejala-gejala dari sindrom ini. Dengan aplikasi Halodoc kamu bisa ngobrol langsung dengan dokter melalui Chat atau Voice/Video Call. Selain itu, kamu juga dapat membeli obat yang sedang kamu butuhkan, dan pesanan akan diantar ke rumah kamu dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!
Baca juga:
- Rabun Dekat Penyakit Karena Usia
- 7 Penyakit Tak Biasa pada Mata
- 12 Penyebab Pecahnya Pembuluh Darah Di Mata
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan