Ini Obat Disfungsi Ereksi yang Biasa Dokter Resepkan

12 menit
Ditinjau oleh  dr. Caisar Dewi Maulina   30 Desember 2024

“Disfungsi ereksi umumnya ditangani dengan obat-obatan seperti Sildenafil sitrat, Tadalafil dan vardenafil.”

Ini Obat Disfungsi Ereksi yang Biasa Dokter ResepkanIni Obat Disfungsi Ereksi yang Biasa Dokter Resepkan

DAFTAR ISI

Obat Disfungsi Ereksi yang Umumnya Dokter Resepkan

Studi tentang Manfaat Sildenafil dalam Mengatasi Disfungsi Ereksi

Rekomendasi Obat Disfungsi Ereksi


Disfungsi ereksi atau yang sering disebut impotensi adalah masalah kesehatan yang terjadi ketika pria tidak dapat mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual. Masalah kesehatan yang satu ini cukup umum terjadi pada pria, terutama saat usia bertambah. 

Meski begitu, faktanya banyak orang yang merasa malu untuk membahasnya, padahal kondisi ini bisa memengaruhi kualitas hidup, kepercayaan diri, bahkan hubungan dengan pasangan.

Beruntungnya, sekarang sudah ada berbagai jenis obat yang bisa membantu mengatasi disfungsi ereksi. Tapi, penting untuk diingat kalau pemilihan obat ini tidak bisa sembarangan alias harus sesuai resep dokter. 

Mau tahu apa saja obat disfungsi ereksi yang biasanya diberikan oleh dokter? Berikut ulasannya!

Obat Disfungsi Ereksi yang Umumnya Dokter Resepkan

Nah, berikut berbagai jenis obat disfungsi ereksi yang kerap diresepkan dokter, antara lain:

1. Sildenafil 

Sildenafil atau lebih dikenal nama merek Viagra adalah obat yang paling terkenal untuk mengatasi disfungsi ereksi.

Obat ini berisi penghambat fosfodiesterase tipe 5 (PDE5), yaitu enzim yang bertanggung jawab untuk menghancurkan cGMP (siklik guanosin monofosfat).

Nah, cGMP berfungsi mengendalikan aliran darah ke penis. Dengan menghambat PDE5, obat ini meningkatkan kadar cGMP dalam tubuh.

Alhasil, aliran darah ke penis menjadi lancar dan pengidapnya bisa mengalami ereksi yang lebih lama. 

Untuk merasakan efeknya, kamu perlu meminumnya satu jam sebelum melakukan aktivitas seksual.

Sildenafil membantu meningkatkan aliran darah ke penis, sehingga memungkinkan pria dengan disfungsi ereksi untuk mencapai dan mempertahankan ereksi yang cukup keras untuk berhubungan seksual.

Meskipun sildenafil umumnya aman, obat ini bisa menimbulkan efek samping seperti sakit kepala, mual, muka memerah, dan gangguan pencernaan.

Oleh sebab itu, pastikan kamu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan keamanannya.

2. Tadalafil

Dokter juga sering meresepkan tadalafil yang cara kerjanya seperti viagra. Obat ini bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke penis, tetapi efeknya dapat bertahan hingga 36 jam. 

Kamu bisa mengonsumsinya sesuai kebutuhan, mengikuti resep dari dokter. Meski efek sampingnya mirip seperti sildenafil, namun risikonya lebih rendah.

Selain mengatasi DE, obat ini juga kerap dokter resepkan untuk mengatasi gejala pembesaran prostat. 

Sebab, tadalafil juga bisa membantu mengendurkan otot-otot di prostat dan kandung kemih sehingga masalah buang air kecil bisa teratasi.

3. Vardenafil

Vardenafil juga merupakan penghambat PDE5, sama seperti sildenafil dan tadalafil. 

Ini mirip dengan penghambat PDE5 yang bekerja dengan cara menghancurkan cGMP. 

Dengan menghambat PDE5, obat ini bisa mempertahankan kadar cGMP yang cukup untuk relaksasi otot-otot di dinding arteri penis.

Alhasil, aliran darah ke penis lebih lancar dan ereksi bisa bertahan lama. 

Vardenafil biasanya diminum 30 menit hingga satu jam sebelum melakukan aktivitas seksual.

Sayangnya, obat ini juga punya risiko efek samping. Misalnya seperti sakit kepala, hidung tersumbat dan sakit perut. 

4. Avanafil

Obat disfungsi ereksi yang sering dokter resepkan berikutnya yaitu avanafil. Cara kerjanya mirip dengan ketiga obat yang sudah dijelaskan sebelumnya. 

Bedanya, avanafil dapat bekerja lebih cepat, hanya dalam waktu 15 menit. Obat ini juga hanya efektif jika ada rangsangan seksual yang cukup.

Artinya, ereksi tidak akan terjadi secara otomatis setelah mengonsumsi obat dan perlu ada rangsangan seksual.

Ketika ada rangsangan seksual, tubuh melepaskan oksida nitrat, yang mengaktifkan produksi siklik guanosin monofosfat (cGMP) dalam sel-sel otot polos di penis.

Kemudian, obat ini menghambat PDE5 yang bisa menghancurkan cGMP. Dengan begitu, kadar cGMP tetap normal dan merelaksasi otot-otot dinding penis.

Saat aliran darah ke penis lancar, pengidap disfungsi ereksi bisa mengalami ereksi dan mempertahankannya.

Namun, efek samping dari obat ini serupa dengan ketiga obat sebelumnya. Contohnya dapat memicu sakit kepala, kemerahan, dan hidung tersumbat.

Studi tentang Manfaat Sildenafil dalam Mengatasi Disfungsi Ereksi

Studi berjudul Oral Sildenafil in the Treatment of Erectile Dysfunction yang dipublikasikan oleh The New England Journal of Medicine pada 1998, mengevaluasi efektivitas dan keamanan sildenafil oral sebagai pengobatan untuk disfungsi ereksi.

Studi ini melibatkan dua uji coba double blind dengan total 861 pria yang mengalami disfungsi ereksi dengan penyebab organik, psikogenik, atau campuran. 

Hasilnya menunjukkan bahwa, sildenafil secara signifikan meningkatkan fungsi ereksi dibandingkan dengan plasebo, dengan efek samping yang umumnya ringan hingga sedang. Contoh efek sampingnya berupa sakit kepala dan dispepsia

Penelitian ini menyimpulkan bahwa sildenafil adalah pengobatan oral yang efektif dan dapat ditoleransi dengan baik untuk pria dengan disfungsi ereksi.

Rekomendasi Obat Disfungsi Ereksi

1. Ericfil 50 mg Odf

Bisa dibilang ericfil merupakan salah satu obat disfungsi ereksi yang cukup praktis dan efektif untuk digunakan. Obat ini berbentuk oral dissolving film (ODF) dan memiliki bentuk yang tipis dan fleksibel. 

Dengan begitu, obat ini mudah untuk di simpan seperti di dalam dompet, sehingga bisa dibawa ke mana pun.

Ericfil 50 mg Odf mampu mengobati disfungsi ereksi berkat kandungan Syldenafil citrate di dalamnya. Zat ini dapat meningkatkan aliran darah ke penis, sehingga kamu mampu mempertahankan ereksi ketika berhubungan seksual. 

Obat disfungsi ereksi ini  sebaiknya dikonsumsi sesuai kebutuhan, waktunya bisa sekitar 1 jam sebelum aktivitas seksual.

Untuk  maksimal dosis per harinya yaitu 100 mg.  Obat ini mudah untuk menempel pada rongga mulut, dan cepat terdisolusi (larut) tanpa menggunakan air.

Gunakan kode voucher “ONGKIRCOWOK” untuk mendapatkan gratis ongkir pada produk Ericfil, Viagra atau produk-produk lainnya dalam artikel ini. Pesanan kamu akan sampai dalam satu jam!

Untuk hasil yang maksimal dan keamanan, tak ada salahnya untuk bertanya terlebih dahulu pada dokter sebelum menggunakan obat ini.

No registrasi BPOM: DKL2233554519A1

Rentang harga: Rp31.900 – Rp44.400 per strip

Dapatkan Ericfil 50 mg Odf di Toko Kesehatan Halodoc.

Simak Review Produk Obat Kuat Ericfil 50 mg ODF sebagai tambahan informasi sebelum kamu mengonsumsi obat ini.

2. Viagra 50 mg 1 Tablet

Selain obat disfungsi ereksi di atas, kamu juga bisa mengonsumsi Viagra 50 mg 1 Tablet untuk mempertahankan ereksi ketika berhubungan seks. Obat ini cukup praktis digunakan, yaitu diminum 1 jam sebelum aktivitas seks dimulai.

Viagra 50 mg 1 Tablet mengandung Syldenafil untuk mengobati gangguan fungsi seksual pada pria atau disfungsi ereksi. 

Hal yang perlu digarisbawahi, ada beberapa kelompok yang tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat ini. Contohnya pengidap infark miokard, stroke, atau aritmia, perlu mendapatkan arahan dari dokter sebelum meminum obat ini

Selain itu ada pula obat kuat berbahan herbal yang juga efektif untuk mengatasi disfungsi ereksi. Baca di artikel ini: Ketahui Obat Kuat Pria Berbahan Herbal yang Tersedia di Apotek.

No registrasi BPOM: DKI1690401417A1

Rentang harga: Rp164.900 per tablet.

Dapatkan Viagra 50 mg 1 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.

Masalah seksual yang satu ini juga bisa diatasi dengan mengonsumsi obat lemah syahwat. Baca pilihan obatnya pada artikel berikut: Ini 5 Rekomendasi Obat untuk Mengatasi Lemah Syahwat

3. Ciastar Yellow 10 mg Odf

Obat ini juga cukup efektif untuk mengatasi disfungsi ereksi. Ciastar Yellow 10 mg Odf mengandung tadalafyl yang dapat membantu untuk mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual. 

Sama seperti produk sebelumnya, obat disfungsi ereksi ini memiliki bentuk sediaan ODF. Bentuk obatnya tipis dan fleksibel, sehingga mudah disimpan dan nyaman digunakan bagi mereka yang sulit menelan tablet. 

Hal yang perlu ditegaskan, penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk dokter. Berikut dosis Ciastar Yellow 10 mg Odf:

  • Dosis laki-laki dewasa: 10 mg, dikonsumsi 30 menit sebelum melakukan aktivitas seksual. Jika penggunaan Tadalafil 10 mg belum adekuat, maka dosis dapat ditingkatkan menjadi 20 mg. Frekuensi takaran maksimal: 1 kali per hari. 
  • Dosis untuk pengidap gangguan fungsi ginjal, hati, diabetes, atau kondisi medis lainnya, perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. 

No registrasi BPOM: DKI1953300296A1

Rentang harga: Rp70.900 – Rp118.100 per pouch

Dapatkan Ciastar Yellow 10 mg Odf di Toko Kesehatan Halodoc.

4. Syldenafil Citrate 50 mg 4 Tablet

Obat lainnya yang juga efektif untuk mengatasi disfungsi ereksi adalah Syldenafil Citrate 50 mg 4 Tablet. 

Obat generik ini bisa digunakan sebagai terapi dalam pengobatan disfungsi ereksi. 

Cara kerjanya yakni dengan meningkatkan aliran darah ke penis. Alhasil, kamu dapat mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual. 

Kamu dapat meminum obat ini sesuai kebutuhan, tetapi pastikan tidak boleh melebihi 100 mg dalam sehari. Selain itu, obat ini perlu digunakan sesuai dengan petunjuk dokter. Untuk waktu penggunanya, bisa dikonsumsi 1 jam sebelum aktivitas seksual. 

No registrasi BPOM: GKL1433531717A1

Rentang harga: Rp96.500 – Rp159.200 per strip.

Dapatkan Syldenafil Citrate 50 mg 4 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.

5. Ericfil Tablet 100 mg

Selain Ericfil 50 mg Odf, ada juga sediaan dalam bentuk tablet yaitu Ericfil Tablet 100 mg. 

Obat ini juga mengandung Syldenafil citrate yang merupakan inhibitor selektif dari siklik guanoiss monofosfat. Senyawa ini menghasilkan relaksasi sel otot polos di pembuluh darah yang pada akhirnya akan memudahkan pria dalam mempertahankan ereksinya. 

Konsumsilah obat kuat ini sesuai dengan resep dan anjuran dokter. Waktu pemberiannya, 1 jam sebelum makan dengan dosis 50 mg dan maksimal per harinya 100 mg.  

No registrasi BPOM: DKL1333528917A1

Kisaran harga: Rp94.500 per tablet.

Dapatkan Ericfil Tablet 100 mg di Toko Kesehatan Halodoc.

6. Cialis Tablet 10 mg

Obat disfungsi lainnya adalah Cialis Tablet 10 mg. Cialis mengandung Tadalafil 10 mg yang juga dapat mengobati disfungsi ereksi. 

Selain untuk gangguan fungsi seksual, Cialis Tablet 10 mg juga digunakan dalam pengobatan BPH atau pembesaran prostat jinak. 

Cara kerja Tadalafil yakni dengan melemaskan otot pembuluh darah, sehingga aliran darah ke area tertentu dapat meningkat. Dosis pemberian per hari yakni cukup 1 kali. 

Perlu diperhatikan, pemberian bersamaan dengan nitrat oksida atau nitrit organik tidak dianjurkan. Kamu bisa konsultasikan dulu dengan dokter bila sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.

No registrasi BPOM: DKI1973401817C1

Kisaran harga: Rp233.500 per tablet.

Dapatkan Cialis Tablet 10 mg di Toko Kesehatan Halodoc.

7. Topgra 100 mg 1 Tablet

Selain enam obat di atas, Topgra 100 mg 1 Tablet juga dapat membantumu untuk mengatasi disfungsi ereksi. 

Obat ini juga mengandung Syldenafil citrate yang dapat mempertahankan ereksi ketika berhubungan seksual. 

Hal yang perlu ditegaskan, ada beberapa kelompok yang tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat ini. 

Contohnya seseorang yang mengidap penyakit yang mengancam nyawa dalam 6 bulan terakhir, seperti stroke dan aritmia. Obat disfungsi ereksi ini juga hanya boleh dikonsumsi dengan resep dokter.

No registrasi BPOM: DKI1307919609A1

Rentang harga: Rp34.200 – Rp68.200 per tablet.

Dapatkan Topgra 100 mg 1 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.

Itulah beberapa rekomendasi obat disfungsi ereksi yang biasa diresepkan oleh dokter. Jangan merasa malu atau tabu untuk melakukan konsultasi seputar disereksi pada dokter di Halodoc. Tenang saja, privasi kamu akan aman dan terjaga.  

Kini kamu bisa dapatkan berbagai produk obat-obatan, vitamin, dan suplemen dengan praktis dan mudah melalui Toko Kesehatan Halodoc. Ada pengiriman gratis ongkir loh dan obat sampai dalam 1 jam saja!

chat dokter halodoc
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Erectile dysfunction.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Erectile Dysfunction.
BJU International. Diakses pada 2024. The likely worldwide increase in erectile dysfunction between 1995 and 2025 and some possible policy consequences.
The New England Journal of Medicine. Diakses pada 2024. Oral Sildenafil in the Treatment of Erectile Dysfunction. 
WHO. Diakses pada 2024. Prevalence and risk factors of erectile dysfunction among patients attending primary health care centres in Qatar.