Ini Manfaat Memiliki Sikap Realistis untuk Kesehatan Mental
"Sikap realistis adalah cara berpikir yang penuh perhitungan dan bertindak sesuai kemampuannya. Hal ini tentu punya segudang manfaat untuk kesehatan mental."
DAFTAR ISI
Halodoc, Jakarta – Banyak yang berpikir bahwa memiliki pandangan yang optimis adalah kunci kebahagiaan. Padahal, sikap optimistis ini tidak selalu positif dan tetap ada risikonya.
Orang yang optimis akan mudah kecewa jika mereka selalu menganggap hal baik akan terjadi. Justru, sebaliknya, memiliki sikap yang realistis jauh lebih baik untuk kesehatan fisik maupun mental.
Yuk, ketahui sederet manfaat mengapa sifat realistis bermanfaat untuk kesehatan mental berikut ini!
Manfaat Memiliki Sikap Realistis
Berikut manfaat yang bisa kamu dapatkan saat memiliki sikap yang realistis:
1. Lebih memahami situasi
Ketika kamu lebih berorientasi pada pemikiran realistis, ini berarti kamu memberi prioritas pada pemahaman situasi berdasarkan kenyataan. Hasilnya, kamu tidak akan merasa kecewa atau mengelabui diri sendiri.
2. Bisa fokus terhadap hal-hal di sekitar
Manfaat sikap realistis selanjutnya adalah bisa fokus terhadap hal sekitar. Sebab, berpikir realistis akan membuat kamu lebih cenderung terhubung dengan realitas sekitarmu.
Ini memungkinkanmu untuk lebih efektif dalam memilih tindakan yang dapat kamu lakukan dan menghindari hal-hal yang tidak perlu.
3. Meningkatkan kesejahteraan hidup
Penelitian telah menunjukkan bahwa memiliki sikap yang realistis bisa meningkatkan kesejahteraan hidup. Para ahli membandingkan antara tingkat ekspektasi dan dengan rentang ekspektasi lainnya.
Dalam parameter ini, hasil penelitian menunjukan kalau peringkat kesejahteraan paling tinggi ternyata berkaitan dengan pemikiran realistis.
4. Menumbuhkan kesadaran
Manfaat sikap realitas lainnya adalah meningkatkan kesadaran saat ini. Dengan memikirkan masa kini, kamu bisa lebih fokus dan memperhatikan hal-hal penting.
5. Menyehatkan mental dalam jangka panjang
Selama ini, orang yang optimis dianggap mempunyai kesehatan mental yang lebih baik. Kenyataannya, berpikir realistis jauh lebih sehat untuk pikiran seseorang dalam jangka panjang.
Menciptakan ekspektasi atau harapan yang masuk akal untuk diri sendiri dan orang sekitarmu dapat membantu kamu dalam menjalani kehidupan. Hal ini sekaligus menurunkan tingkat stres dan depresi.
Ada sejumlah cara untuk menjaga kesehatan mental secara sederhana. Simak informasinya dalam artikel: 9 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Mental.
6. Membantu menyesuaikan diri
Kamu juga bisa menyesuaikan diri lebih baik saat berpikir realistis. Pasalnya, sikap ini mendorong kamu untuk fokus pada kenyataan dan berusaha memahami situasi saat ini.
Secara tidak langsung, hal ini membantu kamu dalam menyesuaikan diri dengan situasi yang tengah dihadapi. Tujuannya agar kamu bisa menghargai hal positif dalam masa-masa sulit.
Selain itu, berpikir realistis juga membantu untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi masalah yang ada.
7. Mengurangi stres
Manfaat utama dari berpikir realistis yaitu minim stres. Orang yang berpikir optimis akan terus memikirkan hal yang menurutnya baik dan sesuai harapan. Ketika hasilnya jauh dari apa yang diharapkan, seseorang akhirnya kecewa dan stres.
Nah, cara untuk mengatasinya adalah berusaha berpikir realistis. Dengan begitu, kamu akan lebih berhati-hati dengan harapan yang kamu buat. Alhasil, kamu lebih mudah menerima kenyataan saat hasilnya tidak sesuai harapan.
Sebagai rekomendasi, ada beberapa cara menghilangkan stres yang ampuh. Simak rekomendasinya dalam artikel: Ini Cara Menghilangkan Stres yang Mudah dan Ampuh.
Itulah beberapa manfaat memiliki sifat realistis untuk kesehatan mental. Jika kamu atau anggota keluargamu masih memiliki pertanyaan seputar hal ini, segeralah hubungi psikolog.
Berdiskusi dengan orang yang tepat tentunya dapat membantumu mengatasi situasi dan masalah yang menghambat kehidupanmu. Yuk, cek rekomendasi psikolog terbaik melalui aplikasi Halodoc.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2023. Why Realistic Thinking Is Better Than Optimistic Thinking.
Psychologies. Diakses pada 2023. How to be realistic: balancing optimism and pessimism.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan