Ini Manfaat dan Tujuan Pemeriksaan Fisik secara Rutin
“Mencegah masalah kesehatan jadi tujuan pemeriksaan fisik. Prosedur dapat mengevaluasi tanda vital, meninjau kesehatan pribadi, riwayat keluarga, dan sistem organ tubuh.”
Halodoc, Jakarta – Salah satu tujuan pemeriksaan fisik rutin mencegah masalah kesehatan yang mungkin saja terjadi. Langkah ini juga berfokus pada status dan kebutuhan pasien untuk mengatasi keluhan.
Pemeriksaan fisik dimulai dengan memberi tahu dokter tentang gejala dari gangguan yang dialami. Di sini, dokter akan menanyakan lebih jauh terkait dengan waktu dan intensitas keluhan tersebut.
Ruang lingkup pemeriksaannya mencakup pemeriksaan tanda vital, seperti suhu, denyut nadi, kecepatan pernapasan, dan tekanan darah. Langkah tersebut dilakukan dari kepala hingga kaki.
Manfaat dan Tujuan Pemeriksaan Fisik
Beberapa tujuan pemeriksaan fisik rutin, antara lain:
1. Mengetahui tinggi dan berat badan
Pengukuran standar ini memberikan garis dasar dan cara untuk memantau kesehatan pasien. Misalnya, perubahan berat badan yang besar bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan.
2. Memeriksa tanda-tanda vital
Dokter akan memeriksa tekanan darah dan detak jantung pasien. Prosedur ini penting, terutama bagi orang yang memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarganya.
3. Meninjau masalah kesehatan pribadi
Beberapa hal yang perlu diketahui oleh dokter, antara lain:
- Apakah pasien merasakan rasa tidak nyaman atau nyeri?
- Di mana letak ketidaknyamanan atau nyeri?
- Seperti apa rasa sakitnya? Apakah pegal, seperti tertekan atau tertusuk?
- Berapa lama nyeri berlangsung? Apakah frekuensinya berlangsung lama atau datang dan pergi?
- Apakah ada sesuatu yang menyebabkan rasa tidak nyaman? Misalnya, setelah makan, berolahraga, atau pada malam hari?
- Apa yang mengurangi rasa tidak nyaman? Apakah mereda setelah beristirahat, mengonsumsi obat-obatan, atau mengubah posisi?
4. Meninjau preferensi perawatan medis
Salah satu tujuan pemeriksaan fisik adalah meninjau preferensi terkait dengan perawatan medis. Misalnya, mempertimbangkan pendekatan terhadap transfusi darah atau status tidak melakukan resusitasi (DNR). Semuanya tergantung pada gejala yang diutarakan oleh pasien dalam tahap sebelumnya.
5. Mengkaji kebiasaan dan pengaruhnya terhadap kesehatan
Langkah ini dilakukan oleh pasien yang memiliki kebiasaan buruk, seperti merokok, pola makan tidak sehat, dan faktor lingkungan tempat tinggal. Dari sini, dokter bisa menentukan faktor pemicu gangguan kesehatan.
6. Meninjau daftar obat rutin
Langkah ini bertujuan untuk menghindari interaksi obat yang dipakai secara rutin. Sebab, ini mungkin saja membahayakan dan berdampak pada munculnya gejala gangguan kesehatan.
7. Mengevaluasi sistem organ tubuh
Langkah mengevaluasi sistem organ tubuh biasanya dilakukan pada pasien dengan kelompok usia tertentu. Pemeriksaannya mencakup payudara klinis dan panggul untuk wanita. Sementara pria, prosedurnya termasuk pemeriksaan alat kelamin dan prostat.
Hal yang Harus Dipersiapkan
Langkah ini bertujuan agar dokter bisa mendapatkan informasi sebanyak mungkin. Fungsinya adalah mendiagnosis keluhan secara pasti dan membuat rencana pengobatan.
Adapun hal yang perlu dipersiapkan sebelum pemeriksaan fisik, antara lain:
- Daftar pengobatan dan alergi saat ini, termasuk vitamin dan suplemen herbal.
- Daftar gejala, termasuk gejala gangguan, kapan terjadi, berapa lama berlangsung, dan apa yang meredakannya.
- Hasil dari tes dan laboratorium, termasuk foto rontgen dan laporan kesehatan.
- Hasil tekanan darah, gula darah, atau hasil pantauan dari berat badan harian.
- Riwayat medis dan bedah, seperti catatan diagnosis, perawatan, dan prosedur sebelumnya.
- Menyusun daftar pertanyaan yang ingin diketahui.
Jika ingin melakukan prosedur pemeriksaan fisik atau medical check-up bagi kamu dan keluarga, gunakan layanan Halodoc Homelab yang bisa dilakukan di rumah (tersedia di Jabodetabek dan Surabaya).