Ini Komplikasi Pyoderma Gangrenosum yang Perlu Diwaspadai
“Pyoderma gangrenosum adalah masalah kulit langka yang menyebabkan terbentuknya bisul ukuran besar. Gangguan membutuhkan waktu lama untuk sembuh dan meninggalkan bekas luka atau jaringan parut.”
Halodoc, Jakarta – Pyoderma gangrenosum termasuk ke dalam jenis gangguan langka. Peradangan menyebabkan terbentuknya luka atau bisul (ulkus) dalam ukuran besar. Kondisi tersebut paling sering muncul di area kaki.
Ulkus atau bisul yang muncul akibat pyoderma gangrenosum dapat berkembang dengan cepat. Meski gejala tersebut bisa sembuh dengan pengobatan, tetapi pengidap berisiko mengalami kekambuhan.
Sejauh ini, belum diketahui apa yang menjadi penyebab pasti dari gangguan. Namun, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah, dan pengidap radang usus serta radang sendi, lebih rentan mengalami gangguan ini.
Komplikasi Akibat Pyoderma Gangrenosum
Komplikasi pyoderma gangrenosum terbentuk dari perburukan gejala yang dialami oleh pengidap. Awalnya, kondisi tersebut ditandai dengan benjolan kecil berwarna merah yang muncul di permukaan kulit. Penampakannya menyerupai gigitan laba-laba.
Dalam beberapa hari, benjolan akan berkembang menjadi bisul dan luka terbuka yang terasa menyakitkan. Gangguan ini biasanya muncul di kaki, tapi bisa juga di area tubuh yang pernah menjalani pembedahan.
Lambat laut, bisul dan luka terbuka itu bisa mengalami infeksi, memicu munculnya jaringan parut, rasa nyeri tak terkontrol, dan depresi. Komplikasinya tak sampai di situ saja, pengidap juga berisiko mengalami kehilangan mobilitas.
Pyoderma gangrenosum tidak dapat dicegah. Langkah yang dilakukan hanya bertujuan untuk mencegah perburukan gejala menjadi komplikasi. Salah satu caranya dilakukan dengan tidak menggaruk atau melukai kulit.
Langkah Penanganan yang Efektif
Pengobatan pyoderma gangrenosum ditujukan untuk mengurangi peradangan dan mengendalikan rasa sakit. Selain itu, prosesnya dapat mempercepat penyembuhan luka dan mengendalikan gangguan yang mendasarinya.
Perawatan akan tergantung pada beberapa faktor, termasuk kesehatan tubuh keseluruhan dan jumlah, ukuran, kedalaman, serta tingkat pertumbuhan ulkus kulit. Beberapa prosedur pengobatan yang dilakukan, meliputi:
1. Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang direkomendasikan, antara lain:
- Kortikosteroid. Obat ini dapat dioleskan ke kulit, disuntikkan ke dalam luka atau diminum (prednison). Penggunaan hanya diperbolehkan dalam jangka pendek guna meminimalisir efek samping.
- Obat hemat steroid. Jenis obat ini merupakan penghambat kalsineurin. Tergantung pada jenisnya, obat ini dapat dioleskan pada luka, disuntikkan pada kulit atau diminum.
- Obat nyeri. Dosis pemberian akan tergantung pada luasnya area luka.
2. Perawatan luka
Selain mengonsumsi atau mengoleskan obat, dokter akan menutupi luka dengan pembalut yang tidak lengket, lembab, dan elastis. Langkah ini bertujuan menjaga luka tetap steril dan tidak terkontaminasi bakteri.
Pioderma gangrenosum dapat diperparah dengan adanya luka pada kulit. Karena itu, prosedur operasi pembedahan untuk mengangkat jaringan mati biasanya tidak direkomendasikan. Sebab, trauma pada kulit dapat memperburuk ulkus yang sudah ada atau memicu terbentuknya ulkus baru.
Jika borok pada kulit muncul dalam ukuran besar dan membutuhkan bantuan penyembuhan, dokter biasanya akan menyarankan prosedur cangkok kulit. Dalam prosedur ini, ahli bedah menempelkan sepotong kulit atau kulit sintetis di atas luka yang terbuka.
Silakan tanya dokter spesialis kulit untuk penjelasan lebih lanjut terkait dengan gejala atau prosedur penanganan pyoderma gangrenosum. Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Pyoderma gangrenosum.
National Health Service UK. Diakses pada 2023. Pyoderma gangrenosum.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan